waktu seperti berhenti untuk sesaat membiarkan aku mencerna semuanya tunggu, apa ini ?gadis itu, gadis yang satunya, gadis yang selama ini aku perhatikan dari jauh karena penasaran, saat ini berada di hadapanku tepat nya di hadapan bu Rida.
........
"Rivaldo" tegur Bu Rida pada Aldo yang sejak tadi diam di tempat, sedangkan Karin gadis itu sejak tadi sudah duduk di kursi tamu.
Rivaldo mengalihkan perhatiannya penuh pada Bu Rida, Bu Rida menunjuk kursi kosong di hadapannya, di samping gadis yang sejak tadi memainkan ponselnya, mungkin karena menunggu Aldo yang telat menemui Bu Rida.
Merasa orang di sampingnya sudah duduk, gadis itu mematikan ponselnya dan menengok ke samping.
Deg
Lelaki di sampingnya ini sangat tidak asing, gadis itupun mencoba mencari tahu namanya dari nametag namun sayang tidak ada di bajunya.
Bu Rida kembali menatap kedua murid di hadapannya dengan senyumnya seperti biasa.
"Kalian, terutama kamu Bella dia ini Rivaldo, sudah mempertahankan peringkat pertama di kelasnya selama kelas 10 dia juga mengikuti beberapa olimpiade seperti olimpiade ekonomi dan mewakili sekolah hingga provinsi dengan peringkat ke dua" ucapnya berterus terang, mungkin sangat terlihat jika saat ini Bella kebingungan.
"Ooh namanya Bella". Ucap Aldo dalam hati.
Bella menyugar rambutnya, ia merasa ruangan ini sangat panas entah mengapa rasanya seperti ada mata yang terus memperhatikannya, berbeda dengan Aldo yang fokus menyimak percakapan keduanya.
"Lalu Bu ada apa saya di bawa kemari?" Tanya bella sangat penasaran, sesekali ia menatap Karin yang sibuk dengan ponselnya di kursi tamu.
"Begini kalian sama-sama murid yang berprestasi saat kelas 10 di jurusan kalian, jadi ibu sebagai wakil kesiswaan, ibu ingin kalian menjadi model poster sekolah untuk mpls" ucapan Bu Rida sukses membuat Aldo dan Bella saling pandang untuk sesaat.
Kreekk
Suara denyitan kursi membuat ketiganya menoleh, pelakunya adalah Karin, dia berdiri dan menghampiri meja Bu Rida.
"Bu saya tidak salah dengar?" Tanyanya yang di balas anggukan oleh Bu Rida.
"Bu gimana kalo Bella di hujat sama fans si Aldo" cerocos Karin dengan suara parau, Karin terlihat panik sesekali dia mengusap dahinya sambil bolak balik berjalan.
"Karin kamu kembali duduk, masalah itu tidak mungkin terjadi, ini lingkungan sekolah jangan aneh-aneh"
Karin yang mendengar langsung memajukan bibirnya terlihat menggemaskan lalu duduk kembali seperti perintah Bu Rida, Bu Rida pun kembali fokus pada dua murid di hadapannya.
Bella menghela napasnya perlahan, ia angkat wajahnya sedikit dan menatap Bu Rida dengan mengangguk mantap.
"Saya bakal ikut Bu"
"Saya juga"
Mendengar ucapan keduanya membuat Bu Rida tersenyum lega, karena dia tidak perlu mencari siswa berprestasi lainnya di setiap kelas.
.....
Karin, Bella dan Aldo berjalan bersisian di koridor sekolah, Bella memperhatikan gaya berjalan Aldo dari sampingnya, dia hanya memakai tas di pundak Kananya seperti cowok cool pada umumnya, iapun memilih mendengarkan musik tidak peduli dengan Aldo dan Karin di sampingnya.
Saat sedang sibuk dengan pikiran mereka masing-masing, dua orang siswa lelaki sedang saling mengejar di belokan koridor bahkan beberapa kali mengelilingi Tiang bangunan, Bella hanya menggeleng kepalanya melihat tingkah dua manusia aneh di sekolahnya meski wajahnya bisa di bilang tampan itu, ketiganya terus berjalan hingga dua siswa yang saling mengejar itu menubruk bahu Bella sampai Bella terjungkal kebelakang beruntung Aldo dengan sigap membantunya, Bella yang sadar langsung berdiri dari posisinya begitupun dengan Aldo yang langsung pura-pura merapikan seragamnya padahal terlihat masih rapi.
Bella tidak tinggal diam dia langsung mengejar dua orang yang kabur tanpa meminta maaf atau membantunya terlebih dahulu.
"Bella" teriak Aldo membuat Karin menoleh padanya.
"Udah biarin, Lo tau gak mereka berdua itu sama Bella Deket banget kita satu kelas kok wajar sih Bella kaya gitu ke mereka" ujar Karin menatap kepergian Bella di belokan.
"Lo keliatannya pendiem tapi gue tau Lo terkenal banget di sekolah ini" tambahnya dengan tersenyum manis pada Aldo, yang malah mengalihkan fokusnya pada Bella yang terlihat berhasil menemui dua orang itu.
........
"Lo berdua bisa gak sih, gak usah kayak gitu" ucap Bella dengan berkacak pinggang.
Kedua pemuda itu Helmi dan Rino, yang satu pemuda bertubuh sangat tinggi, memiliki wajah dingin kepada orang yang tidak ia kenal, yang satu lagi king off tengil hobi nya mengajak Bella berantem Mulu, katanya Bella itu cantik kalo senyum tapi kalo marah dengan muka juteknya itu baru asli bella.
"Asli bella keluar mi" cerocos rino seolah merinding dengan ucapannya.
Bella sudah tak tahan iapun berinisiatif mencubit telinga Rino yang lebih mudah ia raih di banding Helmi yang tinggi menjulang, Helmi diam saja dengan wajah datarnya, tatapan Helmi beralih pada dua orang cewek dan cowok yang berada di koridor yang tak jauh dari ketiganya berada.
"Aw aww, maaf deh" ringisnya.
"Apa mau mu? Jangan lagi!!" Ucap Bella pelan namun tegas, tatapan Bella beralih pada Helmi yang langsung menatapnya juga, Bella memberikan dua jari pada matanya lalu pada mata Helmi.
"Urusan gue sama Lo belum selesai" ucap Bella pada Helmi tepat di depan matanya.
Bella pun merapikan tasnya dan pergi meninggalkan keduanya, dia berlari kecil menuju dua orang yang sedang menunggunya.
"Lo gak papa?"tanya Aldo tiba-tiba membuat Bella terlonjak.
"Astaga gue pikir Lo..." Ucapan Bella terpotong oleh Karin di sampingnya.
"Lo khawatir sama Bella ? Asik Bella di khawatirin tuh sama Aldo hati-hati fans nya banyak, kita juga banyak kan bel?" Cerocos Karin antusias sedangkan Bella menatapnya malas, ia lebih memilih berjalan meninggalkan Karin yang super bawel.
Karin mengejar Bella yang menjauh, karena dia akan ikut nebeng dengan mobil Bella tentunya.
"Kita duluan Al" mendengar teriakan Karin Aldo hanya mengangguk dan diam menatap punggung Bella yang semakin menjauh menuju parkiran.
TBC
Jangan lupa voment and share ya 🥰
Pendapat kalian tentang cerita ini dong hehe......
KAMU SEDANG MEMBACA
Mostwanted
FanfictionFyi: slow update (Hiatus) Bella gadis yang terlihat dingin namun bisa menjadi hangat itu mampu menarik perhatian Aldo, sedangkan Aldo laki-laki yang ingin selalu menjadi nomor 1 diantara yang lain, ada banyak kesamaan diantara keduanya membuat kedua...