(3)

252 24 0
                                    

"tes 1 2 3 tes"

Terdengar suara karin yang berasal dari pengeras suara.

"Bener gak suaranya"

Suara percakapan itu membuat beberapa orang tertarik mendengar nya.

"Bisa kok" balas suara pemuda di samping Karin.

"Revan tolong cek kabelnya" suara lembut Karin lagi-lagi terdengar keseluruh penjuru sekolah, bahkan beberapa guru yang mendengar geleng-geleng kepala.

Terdengar suara seseorang yang membuka pintu, seorang gadis cantik menghampiri Revan dan karin dengan membawa beberapa lembar kertas.

"Ini dari Bu Sania, terus itu tolong speaker nya jangan di nyalain dulu kalo belum mulai, omongan kalian tuh kedengaran kemana-mana"

Revan menepuk jidatnya kemudian mematikan mic, bisa-bisanya ia teledor kali ini.

"Oh makasih, bilangin Bu Sania bakal gue umumin kok di speaker" ucap Revan sambil merapikan kabel-kabel yang melilit.

"Sahra makasih ya" sahut Karin yang di balas senyuman kecil dari sahra.

Setelah kepergian sahra Revan menghampiri Karin.

"Tadi kamu mencet apa? Kok bisa sampe nyala sih"

"Kan emang sengaja di nyalain buat di cek bener gak suaranya Van"

"Eh iya ya, terus siapa yang salah?"

"Gak ada yang salah kok, lagian kita gak lagi ngomongin apa-apa kan Van"

Revan memilih diam kemudian duduk untuk mulai siaran radio sekolah di masa bebas awal masuk sekolah.

"Duduk Rin"

Karin menurut duduk di samping Revan sang kekasih, well, Revan dan karin memang sudah bersama sejak kelas 10, Bella selalu mengira hubungan Revan dan karin di sebabkan oleh cinlok di ruang radio sekolah di tambah keduanya sama-sama dari eskul jurnalis, namun dilihat dari sudut pandang revan, Revan terlihat serius.

"Selamat pagi menjelang siang semuanya, dan welcome to murid baru SMA cendrawasih yang akan mengikuti kegiatan mpls Minggu depan semangat terus ya, buat kakak-kakak kelas 11 dan kelas 12 semangat untuk demo ekstrakulikuler nya Minggu depan" ucap Revan yang kemudian di lanjutkan oleh Karin.

"Bye the way, banyak banget nanti di antara kalian yang akan melihat demo eskul  di sekolah ini, mulai dari basket nih yang katanya ganteng-ganteng" Karin melirik Revan yang terlihat biasa saja, dia malah membaca naskah yang di bawa oleh sahra tadi.

"Ada juga futsal, anak futsal tuh keren-keren kayak kaptennya tuh bang Aldo" tambahnya.

"Apa?" Tanya Revan yang tiba-tiba menatap Karin, Karin kebingungan ini dia yang berlebihan atau Revan yang cemburuan.

Revan mengambil alih siaran yang berlangsung.

"Oke segitu dulu aja guys, itu sebagian kecil dari spoiler ya, selanjutnya kita bakal dengerin lagu dari request nya Regita kelas 11 IPS 1 lagu nya berjudul mungkin oleh Melly Goeslaw, lagunya ini untuk Leon 11 IPA 2, oke lets cekidot"

Seluruh penjuru sekolah yang mendengar langsung berteriak histeris, Regita ternyata masih bucin pada Leon sejak kelas 10.

Saat lagu di putar Revan menatap Karin lembut, Karin memajukan bibirnya ia takut Revan marah.

"Gue ngerti kok, tapi Lo sekarang tau kan kalo Lo gak sendiri lagi" mendengar ucapan Revan yang menggunakan kata 'lo gue' Karin merasa Revan marah, dia memilih mengangguk dan tersenyum kecil menatap Revan sendu.

MostwantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang