(32)

176 19 7
                                    

"kak Aldo kok lama ya." Indah memeriksa ponsel nya beberapa kali, berharap Aldo membalas pesannya atau paling tidak segera datang ke restoran menjemputnya.

"Emang kakak kamu gak sekolah dah?" Indah mengiyakan pertanyaan Bella.

"Dia sekolah di SMA cendrawasih, oiya kak Bella sekarang sekolah dimana?"

"SMA cendrawasih!" Indah seketika menatap ke arahnya dan menyipitkan matanya curiga.

"Berarti kenal kak Aldo dong!"

"Mungkin?" Bella mencoba menggoda adik kekasihnya ini.

"Kenapa kakak kamu gak sekolah?" Indah terlihat sendu, Bella dengan cepat memberikan kekuatan lewat genggaman tangannya.

"Semalam dia pulang aku gak tau dari mana dia jadi lebih banyak diam, terus pagi tadi dia gak mau sekolah katanya mau temenin aku beli komik." Bella merasa tak enak hati jika Aldo berubah entah karena apa, jika teringat dengan mimpinya semalam rasanya begitu nyata, bahkan sejak kemarin sore Aldo tidak memberikannya kabar.

Bella memikirkan cara agar Indah ke sini tidak sia-sia lalu matanya menemukan sepasang kekasih yang baru turun dari eskalator membawa dua buah popcorn.

"Gimana kita nonton dulu yuk, daripada lama nunggu kakak kamu!" Ajak Bella lalu menarik lengan Indah agar bangkit dari duduknya.

"Uang aku kan di kak Aldo!" Bella tersenyum tetap menarik lengan Indah agar mengikutinya.

"Tenang aja kak Bella traktir!" Indah terkejut padahal keduanya baru saja bertemu setelah sekian lama, tapi Bella justru begitu terbuka padanya.

"Gak usah kak, kita tunggu kak Aldo aja ya!" Bella tidak mendengar ia tetap memasuki area bioskop, lalu memesan dua tiket sekaligus popcorn dua rasa karamel dan asin.

"Film ini sepuluh menit lagi mulai, jadi kita tunggu disini aja." Indah tersenyum canggung setelah apa yang dilakukan Bella hari ini padanya.

Indah bangkit dari duduknya setelah mendengar bunyi yang berasal dari telponnya.

"Kak Aldo telpon aku kak!"

"Angkat aja." Indah segera mengangkat telpon itu.

"Dimana?"

"Aku mau nonton, lagi di studio tapi belum masuk sih." Indah meringis karena takut Aldo marah padanya.

"Tunggu bentar lagi ke situ." Bella dan Indah menunggu sambil memakan popcorn mereka, padahal mereka belum memasuki studio mungkin karena lapar yang tiba-tiba menyerang keduanya di tambah harus menunggu Aldo yang belum juga muncul batang hidungnya.

"Indah!" Suara yang tak asing bagi keduanya pun membuat mereka menoleh bersamaan, Indah senang kakaknya tiba berbeda dengan Bella yang tatapannya begitu sendu akan kehadiran Aldo, bukan karena ia rindu, tapi rasanya ia ingin tenggelam saja di dalam air atau adakah yang pantas untuk ia pukul saat ini, hati nya sakit? lebih ini bagian dari kecewa pertamanya pada Aldo, bagaimana tidak ia melihat kehadiran Aldo yang tak sendiri melainkan dengan seorang gadis cantik yang menggenggam tangannya, begitu mesra dan cocok di matanya.

"Kak Bella ini kak Aldo!" ucap Indah dengan senyum manisnya.

Bella tersenyum canggung, ia terpaksa mengangkat tangannya hendak memperkenalkan diri, Aldo berdiri dengan wajah yang sulit di artikan, gadis di sampingnya hanya tersenyum menyaksikan keduanya yang bertemu tanpa sengaja di dalam mall.

"Bella."

"Karina, panggil gue Rina!" Sahut Rina sambil meraih telapak tangan Bella.

"Oiya kak Aldo! kak Bella ini tadi yang bantu aku di Gramedia dan sekarang kita berdua mau nonton." ucap Indah yang diangguki Bella, tidak peduli dengan perasaanya tapi dia menatap tajam tepat di mata Aldo, entah kenapa setelah melihat Aldo disini, matanya memanas.

Mereka berempat berakhir di studio 2 bioskop setempat, menyaksikan film yang mereka tonton dan tidak di sangka akan bersama disini, dengan urutan tempat duduk yang dimana Bella di tengah-tengah antara Aldo dan Indah sedangkan Rina duduk di samping Aldo.

Indah memakan popcorn itu dengan tenang berbeda dengan Bella yang tak nyaman di posisinya, karena melihat Rina yang terus menerus menggenggam tangan Aldo, padahal disini pacar Aldo dirinya bukan Rina, hal itu berhasil membuat Bella berpikir yang tidak-tidak, Aldo di tempat duduknya juga merasakan hal yang sama sesekali melirik Bella yang terlihat biasa saja dari samping, bahkan Aldo mengira Bella tidak memperdulikannya.

Saat ada sesuatu yang mengejutkan dari film itu Bella merasa dia mendapat dua pelukan sekaligus dari orang yang berada di sampingnya, Indah dan Aldo dua orang itu menunduk dan memeluk tubuh Bella erat, Bella hanya diam, namun tangannya mengelus kepala Indah karena jika ia lakukan hal itu pada Aldo ia takut gadis di sampingnya merasa tak nyaman, Bella bodoh, tapi ia akui hatinya sakit, tangannya menyentuh dadanya sakit banget sakit banget do ucapnya dalam hati. Bella menangis, beruntung studio gelap tidak akan ada yang menyadari cairan bening meluncur di pipinya, gadis itu menggigit bibir bawahnya berharap suara isakan tak terdengar dari mulutnya.

...

Mereka berpisah di parkiran karena kebetulan Bella membawa mobilnya sendiri, sejak keluar dari studio Aldo terus menatap wajahnya, namun Bella berusaha menghindar entahlah gadis itu saat ini merasa di bohongi dan kecewa, mungkinkah ini karma atas apa yang pernah ia lakukan pada adik Aldo, tapi Bella merasa Aldo tidak seharusnya bersama perempuan lain ketika dirinya masih berstatus sebagai pacarnya, bahkan mereka tidak menjelaskan hubungan keduanya.

"Kak Bella nanti kita main lagi ya!" Bella tersenyum menanggapi ucapan Indah.

Dengan segera Bella membuka pintu mobilnya lalu melambaikan tangannya ke arah Indah, masih dengan senyum yang dipaksakan.

Ketika mobil sudah menjauh dari area mall tangisan Bella pecah seketika.

"Akhhhhh!!!!" Cairan bening itu lagi-lagi luruh di pipinya yang mulus.

"Hiks..kenapa do? Siapa cewek itu!!?" Bella terus memukul dashboard mobil dengan barang-barang yang ada disekitarnya, tanpa memperdulikan kecepatan mobil, mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi dari biasanya, ingatannya membawanya kepada hari dimana seseorang bernama Karina menghubunginya pagi itu.

Gadis itu mengacak rambutnya frustasi apakah ia dan Aldo memang sudah tidak cocok satu sama lain? apakah Aldo sudah tau siapa yang membully adiknya? Jika benar apakah Aldo itu laki-laki yang penuh dendam? Bella sungguh pusing memikirkannya.

Suara dengungan yang berasal dari telinga Bella mengganggu konsentrasi nya dalam mengemudi, pandangannya tiba-tiba mengabur gelap dan tak bisa di kendalikan.

Ponselnya yang ia simpan di samping kemudi tiba-tiba berbunyi ia ingin meraihnya namun tidak bisa.

"Ada apa?" tanya bella pada dirinya sendiri dengan suara yang lemah.



Karina, Aldo dan Bella

Karina, Aldo dan Bella

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

















MostwantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang