(8)

190 22 0
                                    

Jangan lupa vote dan spam komen cerita ini ya! Soalnya email wattpad aku sedang bermasalah jadi gak bisa ngepromosiin dan balas chat di aplikasi orange ini huhu sedih 😭


Bella hanya diam merenungi ucapan Gita, cinta dan segala perasaan yang ada memang tidak bisa di paksakan tapi merendahkan seseorang juga rasanya tidak baik, Gita menjelaskan bahwa beberapa hari lalu Leon memakinya dan mengatakan bahwa Gita gadis bodoh yang terus menerus mengganggunya, bahkan Gita baru tau jika selama ini Leon memiliki kekasih yang tidak begitu terkenal namun cantik, parahnya satu sekolah dengan mereka.

"Siapa cewek Leon?"

"Namanya sahra kelas 11 IPA 2 mereka sekelas"

Bella melepas kuncir rambutnya, pandangannya lurus kedepan yang diikuti oleh gita.

"Lo harus lupain leon" dengan mata yang sembab Gita menatap Bella dari samping.

"Lo cuma terobsesi sama Leon, setelah tau semuanya Lo sadar kan siapa disini yang harus mundur !" Tegas Bella tanpa menatap Gita yang menahan sesak di dadanya.

Gita mengangguk wajahnya ia tutup membiarkan dirinya larut dalam tangis, Bella hanya diam serasa menikmati film romantis-tragis namun terasa sadis bagi yang mengalaminya, Bella mengusap rambut Gita untuk menenangkan, namun sikapnya membuat Gita semakin terisak.

Bella memperhatikan sekitar untuk memastikan sesuatu.
"Lo boleh ungkapin semuanya sekarang, gue pastiin cuma gue yang bisa denger"

"Bella terimakasih Lo udah mau dengerin cerita gue, gue gak tau mau cerita sama siapa lagi karena gue ada masalah sama Vina, terus Lo tau sendiri kan cuma Vina yang bisa gue ajak ke tempat gym"

"Mulai sekarang Lo bisa ajak gue kok" mendengar jawaban dari Bella membuat Gita membuka wajahnya dan menampilkan senyum pada Bella lalu memeluk Bella erat.

"Terimakasih Bella Ku sayang"
Bella melepas pelukannya yang terasa sesak itu.

"Iya-iya Lo biasa aja dong gue engap tau, mending kita lanjut olahraga deh bosen gue duduk-duduk gini"

"Siapa sih yang minta penjelasan tadi" sindir Gita pada Bella yang malah nyengir.

keduanya pun berjalan menuju alat treadmill, Bella sempat menemukan Aldo dan Helmi yang sedang melakukan angkat beban di ujung ruangan.

....

Setelah satu jam mereka menghabiskan waktu di tempat gym, mereka berakhir di tempat makan, itupun atas paksaan Helmi yang mengatakan dia sangat lapar karena belum sarapan dan ingin di temani ketiganya, Bella dengan wajah menahan kesal memakan ice cream berukuran sedang di hadapannya, Gita sendiri terjebak karena Helmi mengajaknya pulang bersama tanpa alasan yang jelas, sedangkan Aldo harus mengorbankan waktunya untuk menemani mereka makan dan mengantar Bella pulang nantinya lagi-lagi Helmi yang menyuruh.

"Bel, jangan cemberut Mulu apa!" Mendengar ucapan Helmi gadis itu memutar bola matanya malas.

"Lagian logikanya gini, rumah kita itu sama searah kenapa? Kenapa harus Lo yang anter si Gita yang beda arah hah!"

Helmi menutup telinganya mendengar teriakan Bella yang bahkan menarik perhatian beberapa pengunjung kafe.

"Ya emang kenapa lagian si Aldo ikhlas kok mau anterin Lo, daripada si Aldo yang anterin Gita mending gue, ya gak git" ucap Helmi sambil menaik turunkan alisnya.

Gita hanya menghela nafasnya, ia sudah mengenal sikap mantannya satu itu yang terkenal bossy, Gita bahkan sangat sulit membantah jika berhadapan dengan Helmi.

MostwantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang