Bab 1

4.4K 162 6
                                    

Hari ini semua orang dikantor sudah bersiap untuk pulang, tetapi Lyra masi sibuk berkutat dengan kerjaannya hingga akhirnya hp nya pun berdering. Dia mengangkatnya tepat di panggilan ke 3.
"Iya haloo ada apa ma?"

"Yaa ampun Lyra kenapa lama banget angkat telponnya, tau gak papa kamu jatuh sakit, pokoknya kamu harus pulang sekarang juga!" tegas Layla di telpon

"Tapi ma Lyra masi sibuk" Rintihnya

"Kesehatan papa kamu lebih penting nak dari pada kerjaanmu itu"

Belum sempat Lyra menjawab mamanya langsung memotongnya

"Mama gak mau tahu kamu harus pulang sekarang!" tegas Layla yang langsung mematikan teleponnya.

Lyra mendesah kasar karena pekerjaannya masih belum selesai tetapi dia harus pulang kerumah sekarang.
Sambil menunggu grabnya datang dia merapikan meja kerjanya terlebih dahulu dan membawa beberapa file yang akan dikerjakannya dirumah orangtuanya nanti.

Dia pun pulang dengan menaiki grab motor untuk menghindari macetnya ibu kota.

Sesampainya dirumah orangtuanya dia merasa ada yang janggal pasalnya ada mobil mewah terparkir didepan rumah yang bukan milik orangtuanya.
Apa mungkin ada keluarga yang sedang menjenguk papa? Batinnya.

Saat hendak masuk dia mendengar suara tawa papanya yang membuat dia semakin penasaran. Tak lama mamanya menyambut dirinya dan menyuruhnya ikut duduk bersama yang lain.
"Loh bukannya papa lagi sakit kok gak istirahat?" tanya nya

"Papa sehat kok itu cuman akalan mama kamu biar kamu mau pulang kerumah hari ini" Jawab Jordy selaku papanya Lyra sambil tersenyum.

Lyra memang jarang pulang kerumah karena dia lebih memilih ngekos biar lebih dekat ke kantornya. Sebenarnya dia bisa saja tinggal di apartemen tapi waktunya lebih banyak habis di kantor makanya dia lebih memilih untuk ngekos dekat dari kantornya.

Oooh shit kenapa perasaanku makin gak enak gini sih terlebih ada 3 orang asing didepanku, batin Lyra tapi dia berusaha tetap stay cool.

"Kenalin ini om Roby sahabat papa, tante Monika sama anaknya Mike" Jelas Jordy ke Lyra

Lyra tersenyum dan menyapa mereka dengan sopan tapi wajah Mike sangat sinis seolah olah ingin memakan Lyra hidup hidup, ok Lyra paham maksud dari tatapan itu bahwa lelaki itu juga sama dengan dirinya yang tidak menginginkan ada diposisi saat ini.

"Jadi gini nak kedatangan om Roby beserta keluarganya ingin menjodohkan kamu dengan anaknya yaitu Mike, papa sama mama udah setuju tapi semua balik lagi ke kamu" Kata Jordy

Saat Lyra dengan tegas ingin menolak tiba-tiba papanya sudah memegangi tangannya

"Papa sama mama harap kamu mau, papa percaya keluarga om Roby bisa ngejaga kamu seperti kami menjagamu" Lanjutnya.

Sontak perkataan papanya membuat Lyra shock pasalnya selama ini papanya selalu menolak orang yang datang melamarnya karena orangtuanya tahu karena dia ingin fokus dengan karirnya, tapi kenapa tiba-tiba jadi seperti ini? Apa karena mereka sahabat? Tapi anaknya saja natap sinis gitu artinya dia juga terpaksa? Semakin dipikirkan Lyra malah semakin pusing mencari cara agar bisa menolak perjodohan tersebut.

"Tapikan papa mama tahu sendiri Lyra cuman mau fokus sama karir belum ada niatan nikah" Rintihnya

"Orangtua tahu apa yang terbaik buat anaknya"

"Tapi ini kan bukan jaman Siti Nurbaya" Ketusnya

"Tapi umur kamu udah 26 tahun sekarang kami sebagai orangtua kawatir, belum lagi kesehatan papa mu yang kurang stabil"    Potong mamanya yang sontak membuat Lyra terdiam beberapa menit.

"Walaupun sudah menikah nanti kan nak Lyra masih bisa tetap berkarir" Kata Monika selaku mama Mike yang mencoba meyakinkan calon istri anaknya tersebut.

"Tapi tante aku gak bisa menjamin bisa ngurusin anak tante nanti"

"Mike udah gede jadi harusnya dia yang ngejagain kamu" Balas Roby sambil tersemyum untuk meyakinkan Lyra

"Kalau soal masak tenang aja karena Mike jago masak" Sambungnya

"Tuh dengerin kata om sama tante mu, kita sebagai orang tua itu mau yang terbaik buat anaknya, ya kan jeng?" kata Layla

Para orang tua itu mengangguk setuju yang membuat Lyra semakin terpojok, sedangkan Mike hanya diam sedari tadi sambil menatapnya sinis.

"Bagaimana nak?" tanya Jordy ke putri bungsunya itu yang sontak membuat Lyra berfikir semakin gila mencari alasan untuk menolak perjodohan itu tapi tiba-tiba mamanya langsung berkata

"Kalau kamu nyari nyari alasan buat nolak apalagi karena punya pacar lebih baik stop dan terima saja perjodohan ini, mama tahu kamu jomblo dan gak terlalu tertarik dengan berpacaran selama 5 tahun ini" Tegas Layla yang benar benar membuat Lyra tidak bisa berkutik lagi.

The Wrong Train [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang