Bab 14

877 51 0
                                    

Lyra terkejut saat memasuki ruangannya dia melihat Mike yang sedang tertidur pulas di sofa, lelaki itu tertidur selama menunggu tiga jam lebih. Melihatnya yang begitu pulas Lyra menjadi tak tega membangunkannya, dia kemudian menunggunya sembari memeriksa beberapa berkas yang tersusun di atas meja kerjanya.

Tak lama Mike terbangun karena hp nya yang bergetar...

Drttt....drtt...

"Halo"

"Beb kamu dimana sih kok akhir akhir susah banget di hubunginya... aku kangen tau!" rintih Jasmine diseberang telpon sana.

"Sorry beb... ku gak ada waktu sekarang" Jawab Mike yang kemudian mematikan teleponnya.

Mike terkejut saat melihat Lyra sudah berada di meja kerjanya yang mulai menyusun beberapa berkas.

"Duh... Ngagetin! Sejak kapan selesainya?" tanya Mike

"Aaah belom lama kok"

"Trus kok gak di bangunin?" keluh Mike kini

"Ini baru mau bangunin kok" Balas Lyra dengan senyum datar
"Yaudah ayok balik" sambungnya.

Mike mengangguk mengiyakan.

Ketika mereka berdua berjalan menuju arah parkiran tiba tiba hp Lyra berdering, ada pesan dari mami nya Mike yang menyuruh mereka kerumah sakit.

"Ada apa?" tanya Mike

"Iiih ini mami nyuruh kita ke RS Monalisa, katanya istri kakak lu Marcel mau ngelahirin sekarang" Jawab Lyra sembari membaca pesan tersebut.

"Yaudah buru naik ke mobil kita ke RS sekarang" Pinta Mike dengan menarik Lyra ke arah mobilnya berada.

                                              *****~*****

Di RS Monalisa

Mike memarkirkan mobilnya sebelum bergegas mencari ruangan  kakak iparnya berada, dia melihat sudah banyak orang berkumpul disana memberikan selamat atas kelahiran cucu pertama keluarga Revaga.

Ketika masuk ruangan tersebut Mike melihat kakaknya Marcel menangis bahagia sembari mencium kening istrinya atas kelahiran putra pertama mereka. Mike ikut senang melihatnya dan kini memandangi Lyra di sampingnya yang juga memasang ekspresi bahagia.

"Akhirnya menantu mami dateng juga" Sambut Monika yang langsung menggandeng Lyra masuk mendekati bayi yang baru lahir tersebut.
Lyra begitu gemas melihat bayi tersebut, dia memang suka sama anak-anak apalagi yang masih selucu bayi ini.

"Mau nyoba gendong?" tawar Demira yang adalah istri Marcel

"Boleh?" tanya Lyra dengan ekspresi berharap

Demira mengangguk sebagai persetujuan, kemudian Lyra mencoba menggendong bayi tersebut.

"Alooo.. baby boy nya ante" Saut Lyra sembari mencium gemas pipi bayi itu.

"Maaf ya Lyra kami tidak bisa dateng ke nikahan kalian waktu itu soalnya lagi hamil tua" Kata Demira

"Iya mbak gpp, Lyra paham kok" Balas Lyra yang kemudian mencium pipi bayi itu lagi..

"Iih gantian gue juga mau gendong dede bayinya" Rengek Mike yang juga gemas ingin mencium bayi tersebut.

Marcel yang melihatnya kemudian berfikir untuk menggoda adiknya
"Anak gue jangan di ciumin mulu iih..." Saut Marcel yang mengambil anaknya dari gendongan Mike.

"Tcih..! Pelit banget"

"Kalau pengen dede bayi buat sana ... udah ada bini juga" Ejek Marcel yang membuat tertawa orang yang mendengarnya barusan.

The Wrong Train [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang