Bab 27

832 52 0
                                    

Tama segera mengangkat teleponnya saat tahu jika Lyra yang menelepon.
"Ada apa Ra nelpon tengah malam gini?" tanya Tama yang sedang mengumpulkan nyawanya yang baru saja terbangun.

"Tam aku ngidam makan sate kambing gimana dong ini?" keluh Lyra diseberang telepon sana.

"Gak bisa grabfood aja?"

"Pengennya makan langsung di tempatnya Tam" Rintih Lyra lagi

"Ok tunggu aku 10 menit lagi nyampe" Tama kemudian menutup teleponnya dan bergegas ke rumah Lyra.

...

Tama menjemput sahabatnya yang sedang mengidam itu kemudian mencari-cari tempat sate yang masih buka. Beruntungnya mereka masih bisa menemukan tukang sate yang masih buka di jam segitu.

"Bang sate kambingnya masih ada?" tanya Mike yang keluar dari mobilnya

"Masih mas mau berapa porsi?"

"Tiga porsi bang" Saut Lyra yang ikutan keluar dari mobil

"Wah lagi ngidam ya neng?"

Lyra mengangguk sembari tersenyum

"Ok tunggu yaa neng"

Lyra kemudian duduk sembari menunggu satenya datang, Tama yang melihat Lyra hanya memakai pakaian tipis langsung memakaikan jaketnya.

"Emang kamu gak dingin Tam cuman make boxer gitu? Sok-sokan kali ngasih jaket wkwkk" Goda Lyra

"Kamu prioritas aku sekarang" Jawab Tama yang mulai kedinginan.

"Aah coba aja Mike seperti kamu ya Tam" Keluhnya kini

"Dih ngapa jadi mendadak melow gini" Protes Tama
"Emang tuh kutu kuda kemana?"

"Dia lagi nemuin pacarnya lah" Jawab Lyra sembari terkekeh, jawaban itu sontak membuat Tama geram.

"Terus rencana kamu buat kedepannya gimana?" tanya Tama yang mencoba menahan emosinya.

"Aku gak akan ngaku ke Mike kalau lagi hamil, ku gak mau ngerusak kebahagiaan dia dengan Jasmine" Putus Lyra

"Ra!"

"Gpp Tam, aku bisa kok besarin anak ini sendiri"

"Sisa berapa bulan lagi sampai kalian cerai?"

"Sekitar 4 bulan lagi, jadi pliiiis ya Tam jangan sampai Mike tahu ok?!" pinta Lyra yang kemudian menyantap lahap sate yang baru saja di sajikan.

"Kalau anakmu nanti nanya bapaknya siapa sebut namaku aja!" saut Tama yang berhasil membuat Lyra tersedak.
"Dih kalau makan pelan-pelan peak ampe kesedak gitu! Nih minum dulu" Tawar Tama yang memberikan sahabatnya itu segelas air.

Saat mereka akan kembali dan memasuki mobil, Lyra tidak sengaja melihat Mike yang sedang menggendong Jasmine memasuki apartemen yang tidak di ketahuinya.

Air mata Lyra seketika langsung menetes dengan derasnya entah kenapa dia begitu sensitif selama hamil, Tama panik dengan sikap sahabatnya dan mengikuti arah tatapan dari sahabatnya itu, dia melihat Mike bersama seorang wanita di apartemen pada jam segini?!.

"Mending malam ini kamu nginep di tempatku aja" Ajak Tama yang kemudian di iyakan oleh Lyra, lebih baik dia bersama Tama dari pada harus melihat Mike di rumah nanti.

...
Saat Mike pulang dia tidak mendapati istrinya di kamar miliknya, mungkin malam ini istrinya tidur di kamarnya sendiri pikiranya. Mike lalu bersiap untuk tidur kini.

Pagi harinya Mike sudah terbangun dan bersiap untuk membuat sarapan tetapi sampai jam 8 pagi tidak ada tanda-tanda dari Lyra. Mike mulai mengetok kamar istrinya takut istrinya kenapa-napa di dalam tetapi tidak ada jawaban, Mike kemudian mencoba membukanya secara paksa dan dia terkejut tidak ada siapapun di situ.

The Wrong Train [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang