Bab 30

1K 43 0
                                    

Mereka semua menunggu Lyra siuman di kamar vvip, terlihat wajah cemas Mike dan keluarganya terlebih Tama. Apa yang akan mereka katakan jika nanti Lyra tersadar dan menanyakan soal bayi nya?.

Mike menggenggam tangan istrinya itu, tak lama Lyra mulai siuman. Lyra mulai membuka matanya secara perlahan dan melihat sekelilingnya
"Aku dimana?" tanya nya dengan nada yang masih lemas

Orangtuanya langsung mendekatinya khawatir, Tama dan yang lainnya memberikan ruang untuk para orangtua terlebih dulu walau dia juga begitu cemas.

"Sayang kamu udah sadar" Ucap Jordy khawatir

Lyra mengingat-ingat kejadian sebelumnya kenapa bisa dia sampai berakhir disini sekarang sembari memegangi kepalanya.
"A-anak aku gimana?" tanyanya khawatir
Yang lain hanya meresponnya dengan tangisan membuat Lyra semakin panik. Lyra melihat Mike kini berharap mendapatkan jawaban kalau anak mereka baik-baik saja
"Mike kok diam aja! Anak kita aman kan?"

Mike menggeleng sebagai jawaban "maafin aku Ra... tadi kata dokter anak kita gak selamat" Jelasnya sambil terisak.

Seketika air matanya luruh dan memegangi perutnya, dia tak percaya jika akan kehilangan anaknya secepat ini. Rasanya hatinya benar-benar hancur sekarang.

"Mah, pah, mi, pi bilang ke Lyra kalau yang di bilang Mike tadi itu bohong! Anak ku masih ada kan?" tanyanya yang mulai histeris.

"Ra... kamu tenang, aku juga ngerasain apa yang kamu rasain" Hibur Mike yang langsung menggenggam tangan Lyra tetapi langsung di tepisnya.

"Kamu gak tau apa yang ku rasain!
Ini semua karena kamu lebih milih nolongin cewek mu itu!
Harusnya dari awal aku gak usah ngasih kamu kesempatan, coba saja aku tetap kekeh buat besarin anak kita sendiri pasti dia masih aman!" ucapnya yang masih terisak dan semakin histeris.

Layla langsung memeluk putrinya itu dan mencoba menenangkannya.

"Aku mau cerai!" putus Lyra, sontak orang di ruangan itu terkejut terlebih orangtua Mike

"Ra... tarik ucapan kamu tadi! Jangan nyiksa aku kayak gini Ra " Rintih Mike

"Kamu pikir aku gak kesiksa? Ngeliat wajah kamu aja aku udah kesiksa sekarang! Apalagi wajah kamu yang begitu khawatir pas Jasmine hampir jatuh masih terbayang di pikiranku tau! Pokoknya aku mau cerai!" kekeh Lyra dengan keputusannya.

Lyra memegangi tangan papa nya kini berharap papanya ada di pihaknya "Pa... Lyra mohon, Lyra mau pisah dengan Mike" Pintanya dengan air mata yang masih mengalir deras.

Jordy berusaha tersenyum dan mengelus rambut putri bungsunya itu "aku minta maaf sebesar-besarnya Rob, ku rasa keputusan putri ku sudah tidak bisa di ganggu gugat" Ucap Jordy ke sahabatnya.

Roby dan Monika paham situasinya, disini memang anaknya Mike yang salah. Mereka hanya bisa pasrah kini dengan keputusan menantunya karena kecerobohan anaknya itu.

"Pah! Jangan kayak gini pah kasih Mike kesempatan" Pinta Mike ke papa mertuanya.

"Papa gak bisa apa-apa sekarang nak, semua keputusan ada di tangan Lyra"

Mike langsung menatap Lyra kini berharap istrinya itu mau mendengarkannya dan berubah pikiran tetapi Lyra menatapnya benci sekarang.
"Ra kasih aku kesempatan..." Pintanya

"Pergi! Aku gak mau ngeliat kamu!" teriak Lyra yang semakin histeris

Lyra kemudian mencari keberadaan Tama di ruangan tersebut. "Tama mana Tama? Taaaaam... Tamaaaa..." Cari Lyra yang semakin histeris dan berteriak karena tidak mendapati Tama di ruangan tersebut.

Jordy langsung bergegas memanggil Tama di luar, seketika Tama langsung berlari masuk saat mendengar Lyra histeris mencarinya

"Aku disini Ra... tenang yaaa ada aku disini ok!" Saut Tama yang mulai mendekati Lyra, Lyra langsung refleks memeluk Tama seolah-olah hanya Tama satu-satunya tempat dia bersandar kini.

Mike tidak suka dengan apa yang dilihatnya tapi posisi nya sekarang membuat dia tidak bisa protes.
"Ra..." Panggil Mike

"Tam aku gak mau lihat dia! Aku cuman pengen ketenangan Tam" Rengek Lyra yang masih terisak di pelukan Tama. Tama bisa merasakan badan sahabatnya itu gemetaran ketakutan seperti waktu dulu.

"Mike gue mohon ama lu buat keluar, biarin Lyra tenang dulu... mentalnya masih terguncang!
Tama mohon maaf sebelumnya om sama tante tapi bisakah kalian semua keluar dulu... Tama takut kalau Lyra akan trauma seperti dulu lagi" Pinta Tama dengan nada memohon.

"Kalau gitu om titip Lyra ya Tam" Pamit Jordy yang kemudian mengajak orang di ruangan tersebut untuk keluar termasuk Mike. Jordy sendiri tak ingin jika putri semata wayangnya itu harus kembali di fase trauma seperti kecelakaan mobil yang dulu menimpa putrinya saat masih SMA, setiap hari putrinya selalu histeris ketakutan.

Itulah alasan utama kenapa Lyra tidak pernah menyetir mobil lagi setelah kecelakaan yang sadis itu yang hampir merenggut nyawanya. Dia bahkan koma hampir setahun, Tama sendiri menyalahkan dirinya karena meminjamkan mobilnya ke Lyra waktu itu yang sedang tersulut emosi. Dan itulah alasan Tama yang selalu berada di samping Lyra sejak kecelakaan itu, mulai saat itu Lyra adalah prioritasnya.

Mau tidak mau Mike harus bisa pasrah sekarang, dia juga tidak ingin Lyra semakin histeris dengan melihatnya.

Disisi lain Karin datang secepat mungkin saat mendengar Lyra keguguran, dia sedikit cemas jika sahabatnya itu akan trauma seperti dulu.

Saat sampai di RS Karin melihat banyak orang di depan kamar Lyra. Karin mendekati mereka dan bertanya apa yang sebenarnya terjadi kenapa bisa sahabatnya sampai keguguran seperti itu. Betapa terkejutnya Karin ketika mengetahui jawabannya setelah Kevin menceritakan kejadian yang menimpa Lyra.

Karin bisa mendengar teriakan histeris dari kamar milik Lyra, sahabatnya pasti sedang terguncang sekarang.

Tak lama Mike keluar bersama orangtuanya dan orangtua Lyra dari kamar tersebut. Mike masih mencoba memohon sama ayah mertuanya itu untuk di ijinkan di sisi Lyra.
Karin yang melihat itu langsung mendekati Mike kini

Plak....
Karin menampar pipi Mike yang baru saja keluar itu, Monika terkejut anaknya diperlukan seperti itu tetapi Roby dengan sigap memegangi istrinya dan membawanya pergi.

"Itu buat lu yang gak becus jagain sahabat gue.!!" ucap Karin setelah menampar Mike
"Gue tau lu juga paling terluka disini, gue gak bakal nyalahin semuanya ke lu tapi biarin Tama yang ngurusin Lyra sampai dia tenang dan mau bertemu sama orang-orang lagi!" tegas Karin agar Mike bisa paham dengan situasi Lyra sekarang.

Mike tidak terima kenapa mereka semua lebih memilih Tama dibandingkan dia yang adalah suami sah nya Lyra.

"Apa yang di bilang Karin itu benar, biarkan Tama yang ngurus semuanya dulu sampai Lyra tenang" Tindih Jordy yang membenarkan.

"Tapi kan aku suaminya bukan Tama!" jawab Mike yang tidak terima

"Kami yang orangtuanya saja di suruh keluar nak Mike" Potong Layla cepat yang membuat Mike tidak bisa berkata-kata lagi.

Sedangkan Toni dan Kevin mulai penasaran ada hubungan apa Tama dan Lyra, sampai-sampai hanya Tama yang bisa menenangkan istri sahabat mereka itu.

Evan ingat jika Karin pernah menyinggung hubungan Tama dan Lyra tidak lebih dari sahabat! Evan yakin rasa penasaran nya bisa terjawab kalau Karin mau membuka mulutnya.

Evan mulai mendekati Karin kini, "Eh Rin duduk duluu... gak baik orang hamil berdiri lama-lama" Ucap Evan basa-basi.

Karin pun mengiyakan dan mulai duduk sembari menunggu Tama membalas wa nya.

The Wrong Train [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang