Bab 26

873 45 0
                                    

Tama masih terisak karena pernyataan dari dokter tadi, dia benar-benar berharap yang dikatakan oleh dokter tadi tidak benar.

"Tam aku sakit apa sih sampai kamu diam dan nangis gini?" tanya Lyra yang menjadi cemas dengan tingkah Tama

"Ra bilang aku Ra... siapa yang ngehamilin kamu?" tanya Tama yang masih meneteskan air matanya, saat ini Tama benar-benar merasa gagal menjaga Lyra.

"Hah! Aku hamil?!" teriak Lyra tidak percaya yang di balas anggukkan oleh Tama
"Seriusan Tam aku gak salah dengar kan?" sambungnya

"Bilang aku siapa yang buat kamu seperti ini siapa? Apa si Aldrian itu? Atau jangan-jangan Mike?" interogasi Tama

Lyra masih terdiam tak percaya dan memegangi perutnya itu, dia akan menjadi seorang ibu.
"Kamu janji dulu Tam tidak akan bilang ke siapapun termasuk ayah dari anak ini!" pinta Lyra yang menatap Tama dengan wajah memohon, Tama mengangguk sebagai jawaban dan Lyra menceritakan kejadian kenapa dia bisa hamil.

Sontak Tama emosi dan ingin mendatangi Mike untuk menghajarnya walau dia tau Mike adalah suami sah Lyra tapi tetap saja mereka sudah buat perjanjian, pikir Tama sambil mengepalkan tangannya.

Lyra langsung memegang tangan Tama kini "Tam kamu udah janji loh yaa... pokoknya yang lain gak boleh tau"

"Trus Aldrian gimana?" tanya Tama kini yang mencoba menenangkan emosinya

"Aku bakal bicarain baik-baik sama Ian, aku akan mengakhirinya secara baik-baik" Jawab Lyra yang memasang senyum datarnya.

"Kalau butuh atau ngidam apa-apa jangan sungkan buat hubungin aku kapan pun itu bakal ku usahain" Ucap Tama sembari mengacak-acak rambut Lyra.

                                        *****~*****   

Setelah Lyra tahu jika dia hamil entah kenapa rasanya kini dia yang ingin menempel kepada Mike.
Ketika Mike sedang memasak makan malam, Lyra yang baru pulang dan melihat punggung Mike langsung refleks memeluk Mike dari belakang.

Mike terkejut sekaligus senang dengan kelakuan Lyra kini "Tumben banget mau meluk duluan"

"Lagi kepengen aja sih, emang gak boleh?" balas Lyra

Mike membalik badannya dan kemudian membalas pelukan dari Lyra "boleh banget malahan" Jawabnya yang kemudian mencium sayang kening istrinya.

"Kamu masak apa?"

"Ku masak opor ayam kesukaan mu"

"Tapi aku kepengen makan martabak yang di ujung gang sana" Ucap Lyra dengan membulatkan matanya berharap

"Tunggu ya ku selesain ini dulu baru ku beliin ok?"
Lyra mengangguk antusias sebagai jawaban, entah mengapa dia bisa sebahagia ini padahal cuman di beliin martabak doang.

Porsi makan Lyra semakin menjadi-jadi setiap harinya, Mike sendiri senang melihat istrinya yang begitu lahap padahal dulu dia sering melihat Lyra hanya makan seperlunya saja.

...
Hari ini sepulang kerja Lyra berencana untuk menemui Aldrian di RS, dia akan mencoba jujur kepada Aldrian dan mengakhiri semuanya secara baik-baik.

Aldrian menemui Lyra yang menunggunya sedari tadi, dia melihat wanitanya begitu cemas di tambah body Lyra cukup berisi dari sebelumnya.
"Udah lama nunggunya Ly?" tanyanya

"Gak kok Ian" Jawab Lyra dengan tersenyum
"Ian..." Panggil Lyra ragu-ragu, Aldrian sendiri sudah merasa tidak enak

"Gpp Ly bilang aja..." Jawabnya seolah-olah tau isi hati Lily nya itu.

"Aku hamil anak Mike Ian" Ucap Lyra sambil menutup matanya karena takut melihat ekspresi marah Aldrian.

Aldrian begitu terkejut dan mencoba mencerna omongan Lily nya barusan, antara merasa dikhianati, sedih, dan emosi menjadi satu. Tapi Aldrian sadar ini semua juga salahnya karena terlambat kembali kesisi wanitanya ini.
Aldrian menarik nafasnya kasar kini sebelum memaksa tersenyum kepada Lily nya.
"Sudah berapa lama?"

"Ini udah mau masuk dua bulan Ian" Jawab Lyra ragu-ragu

"Apa dia tau kalau kamu hamil?"
Lyra menggeleng sebagai jawaban

"Sebaiknya kamu kasih tahu dia karena ini masih bulan yang butuh perhatian ekstra"

"Aku gak mau Ian... ku gak mau dia merasa bersalah dan bertanggung jawab ke aku, dia kan masih menyukai Jasmine
Aku gak mau ngerusak hubungan mereka dengan adanya anak ini" Balas Lyra sembari mengelus perutnya

"Tapi cepat atau lambat juga bakal ketahuan Ly!"

"Beberapa bulan lagi kan aku bakal cerai Ian, lagian Mike udah janji ke Jasmine bakal nikahin dia setelah kami cerai nanti"

Aldrian kini menghela nafasnya kasar, dia tidak habis fikir jika wanitanya ini akan berfikir serumit dan sedangkal ini.

"Terus kamu mau anak kamu gak punya ayah?" tindih Aldrian yang berhasil membuat mata Lyra berkaca-kaca sekarang, Aldrian tidak suka jika Lily nya menangis, dia kemudian memeluk Lyra mencoba menenangkannya,
"Aku siap kapanpun jadi ayah dari anak kamu"

Mendengar pernyataan Aldrian tadi langsung membuat Lyra membelalakkan matanya tak percaya Aldrian akan mengorbankan masa depannya hanya untuk dirinya dan anaknya nanti.
"Gak Ian... kamu berhak dapat yang lebih baik dari aku" Balas Lyra yang kemudian melepaskan pelukan Aldrian.

"Kalau kamu berubah pikiran, tawaran ku akan berlaku sampai kapan pun Ly!" tegas Aldrian sembari tersenyum hangat melihat mata Lyra.

Lyra membalas senyuman Aldrian dan mengangguk mengiyakan, Aldrian memang terlalu baik buatnya.

"Kalau check up kehamilan ke aku aja ok?!" pinta Aldrian yang di balas anggukkan antusias oleh Lyra.

                                                  *****~***** 

Saat Lyra pulang dia mendapati Mike yang sedang menunggunya sembari memakan cemilan. Lyra merasa hangat melihat hal itu dan langsung menghampiri Mike dan memeluknya.

Mike sendiri cukup heran kenapa istrinya akhir-akhir ini sering sekali memeluknya.
"Kamu udah makan?" tanyanya

Lyra menggeleng sebagai jawaban "aku pengen sate kambing, gulali samaaaaa nasi goreng rempah rendang"

Mendengar permintaan istrinya Mike langsung melongo, ini istrinya seperti orang yang tidak makan selama beberapa hari.
"Kamu gak makan seharian kah?" tanya Mike penasaran

"Lagi pengen itu iiih" Rintihnya

"Yaudah cium dulu kalau begitu baru ku beliin" Goda Mike kini

Mike begitu terkejut saat Lyra langsung menciumnya tepat di bibirnya.

"Udah kan?"

"Gak berasa" Balas Mike yang kemudian langsung mencium dan melumat bibir istrinya itu.

Tak lama hp Mike mulai berdering sedari tadi, Lyra kemudian mencoba melepaskan ciuman Mike "hp mu bunyi tuh dari tadi, kali aja penting" Tegur Lyra

"Siapa sih ganggu orang aja" Gerutu Mike tidak terima, Lyra sendiri terkekeh mendengarnya

"Ada apaan sih Van  gangguin orang aja lo" Maki Mike

"Eh ini gue ngeliat si Jasmine lagi mabok di club" Saut Evan di seberang telepon sana

"Hah! Ciusan lo Van? Si Jasmine baik-baik aja kan? Yaudah gue otw kalau gitu!" Jawab Mike yang panik kemudian menutup teleponnya.

Lyra yang bisa mendengar percakapan mereka merasa sakit hati karena Mike yang begitu mengkhawatirkan Jasmine.

"Aku pamit dulu yaa... nanti ku grabfood aja pesanan kamu tadi" Pamit Mike yang kemudian meninggalkan Lyra sendiri di rumah.

Tuh kan dia emang masih sayang sama Jasmine, batin Lyra

The Wrong Train [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang