Bab 21

789 49 0
                                    

Masih pagi suara alarm dari hp Lyra sudah berbunyi nyaring sekali membuat Mike yang sedang tertidur jadi risih.
"Itu alarm nya matiin ngapa" Keluh Mike yang masih menutup matanya tetapi tidak ada tanda-tanda dari sang pemilik alarm.

Mike mencoba membuka matanya berniat untuk mematikan alarm tersebut, tetapi alangkah kagetnya dia yang melihat Lyra yang masih tertidur nyenyak sambil memeluknya. Wajah Mike langsung memerah dan detakan jantungnya semakin tidak beraturan kini, Lyra benar-benar tidak baik untuk jantungnya. Niat awal mematikan alarm malah sekarang Mike jadi membatu dan memilih untuk menutup matanya.

Bunyi alarm akhirnya bisa membuat sang pemilik terbangun dan mulai membuka matanya. Seketika Lyra langsung membelalakkan matanya karena tanpa sadar tertidur memeluk Mike semalaman. Dia langsung melepaskan pelukannya dan membangunkan badannya kemudian mematikan alarm nya.
Semoga saja Mike tidak sadar, batin Lyra.

Lyra kemudian bergegas mandi dan bersiap-siap untuk ke kantor, sedangkan Mike langsung memegangi dadanya setelah Lyra masuk ke kamar mandinya.

"Gila bisa mati muda gue kalau kayak gini" Gumam Mike yang mengelus-elus dadanya agar detakan jantungnya menjadi lebih stabil.

Mereka ikut sarapan terlebih dulu sebelum meninggalkan kediaman Revaga.

                                                  *****~*****  

Di apartment Aldo

Hari ini Mike mampir ke apart milik Aldo, apart milik Aldo sudah sering dijadikan basecamp oleh anggota geng nya sedari mereka SMA.

Saat Mike masuk di dalam sudah ada Toni dan Evan yang sedang bermain ps, Aldo sendiri sedang sibuk dengan hp nya.

"Weh Mike dari mana aja lu baru mampir" Saut Toni yang melihat kedatangan Mike

"Lu gak bawa makanan Mike? Lagi laper nih" Keluh Evan.

"Gue udah pesan pizza ama burger padahal, emang blom nyampe?" jawab Mike yang di balas gelengan oleh mereka.

Ting..tong...

Baru saja Mike melepas sepatunya tiba-tiba mas grabfood nya sudah datang, Mike mengambilnya kemudian masuk kedalam yang langsung disambut oleh Evan yang gercep mengambil pizza tersebut.

"Lu emang sahabat gue yang paling debes" Ucap Evan dengan senyum sumringah, mereka pun menyantap makanan tersebut sampai ludes.

"Btw Kevin kemana?" tanya Mike penasaran karena sahabatnya yang satu itu jarang kelihatan akhir-akhir ini.

"Ooh si Kevin lagi di ngurus proyek di Aussie" Balas Toni

Saat mereka bertiga asik mengobrol tiba-tiba saja Aldo langsung berdiri dari duduknya.

"Mike.!!" saut Aldo yang membuat mereka bertiga langsung menatap Aldo heran

"Lyra kerja di Atara Group?" sambungnya

Mike langsung menaikkan alis kanannya penasaran "why?"

"Gue minta nomor bini lu laah" Pinta Aldo yang spontan membuat yang lain penasaran.

"Lu gak ngikut-ngikut Kevin kan Do?" tanya Toni memastikan

"Gue suka..." Baru dua kata Mike langsung menarik kerah baju Aldo kini

"Maksud lo apaan?" tanya Mike yang mulai emosi
Toni langsung memisahkan mereka, sedangkan Evan hanya menyaksikan drama di depannya

"Mike sabar dulu kan Aldo belum nyelesain kata-katanya" Ucap Toni yang berhasil memisahkan mereka.

"Au nih si Mike emosian bet jadi orang... gue tuh mau bilang kalau gue lagi suka sama perempuan yang sekantor ama Lyra" Jelas Aldo yang sontak membuat Mike meminta maaf dan mereka bertiga auto penasaran karena pasalnya Aldo selama ini tidak pernah tertarik dengan perempuan manapun.

"Lu seriusan Do lagi suka seseorang?" tanya Toni tak percaya

Aldo mengangguk sebagai jawaban

"Gue jadi penasaran cewe mana yang bisa buat seorang Aldo Dominique jatuh hati" Saut Mike kini

Evan sendiri diam saja sambil mengingat kejadian tempo lalu, "jangan bilang cewe yang gak sengaja ketemu di bioskop waktu itu?" tebak Evan kini, karena sikap Aldo berbeda saat dia tinggal mengantri beli tiket waktu itu.

Sekali lagi Aldo mengangguk sebagai jawaban

"Gilaaa cewe mana yang gak doyan ama tampang si Aldo sih Van?" tanya Toni yang makin penasaran.

Aldo Dominique yang parasnya sangat menggoda iman para wanita karena saking tampannya, bahkan Aldo adalah yang paling tertampan di antara geng nya itu. Tapi sayang Aldo tidak menyukai wanita yang mengejarnya apa lagi karena fisik dan kekayaannya, makanya selama ini Aldo tidak pernah pacaran karena tipe wanita idamannya adalah yang tidak tertarik dengan wajahnya itu.

"Pokoknya Mike gue minta nomor bini lu" Pinta Aldo yang berusaha mendekati wanita itu. Mike langsung memberikan nomor Lyra kini.

"Btw tau dari mana kalau mereka sekantor?" tanya Mike kepo

"Gue gak sengaja ngeliat tuh cewe masuk kantor Atara Group terus gak lama gue liat bini lu juga masuk kantor itu" Jelasnya, mereka semua mengangguk paham kini.

"Mike bantuin gue yaa buat bujuk bini lu, sumpah gue gak bisa ngelupain muka tuh cewe" Rengek Aldo

"Duh gimana ya Do, gue aja sekarang lagi ngehindarin si Lyra"

"Kok bisa?!" tanya Toni cepat

Mike hanya terdiam tak menjawab

"Lo mulai suka kan ama Lyra!" tindih Evan yang langsung mendapatkan tatapan dari yang lain

Evan sendiri adalah orang yang paling peka di geng nya dengan perasaan sahabatnya sedari dulu.

Aldo dan Toni berpindah melihat Mike kini, mereka yakin tebakan Evan tidak pernah salah.

"A apaan gue sukanya Jasmine tuh" Balas Mike yang terbata-bata menanggapi pertanyaan Evan

Ok mereka paham sekali dengan sifat Mike dan memilih diam karena Mike tipe yang tidak akan mengaku. Mereka berharap sahabatnya itu bisa cepat sadar dengan perasaannya sendiri.

"Dah laah gue balik aja kalau gitu" Pamit Mike yang langsung berdiri bersiap meninggalkan apart Aldo

"Mike gue ikut lah malam ini gue nginep rumah lu aja" Minta Aldo yang di jawab anggukkan oleh Mike.

The Wrong Train [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang