Di kantor, saat jam makan siang....
Seperti biasa jika Tama mempunyai waktu luang dia akan selalu meluangkan waktunya untuk makan siang bersama Lyra, dia kemudian bergegas ke ruangan Lyra tetapi dia terhenti saat Nindi sekretaris Lyra memanggilnya.
"Pak Tama.. mohon maaf tapi bu Lyra sepertinya sedang tidak enak badan hari ini dan tidak bisa di ganggu" Lapor Nindi yang cemas
"Kok bisa Nin?" tanya Tama yang mulai ikut cemas, karena baru kali ini sekretaris nya Lyra secemas ini.
"Ibu menyuruh saya meng handle semua jadwal, terus saya lihat ibu lebih banyak menghabiskan waktunya untuk melamun didalam bahkan tidak ingin siapapun masuk keruangannya, yang lebih parah ibu tidak menyentuh vitamin nya beberapa hari ini dan jarang makan pak! Jujur saya sangat cemas melihat ibu yang seperti ini" Curhat Nindi
Mendengar penjelasan Nindi membuat Tama semakin ikut kawatir "ok Nin... Thanx infonya" Saut Tama yang kemudian mencoba masuk keruangan Lyra
Tok..tok...
Cekleeeek.......Ketika Tama masuk dia terkejut melihat Lyra sedang berbaring termenung di sofa, dia kemudian mencoba berjalan mendekati sahabatnya itu sembari menghela nafasnya kasar.
"Ra..." Panggilnya lembut
Lyra menatapnya kosong kini, kemudian mencoba membangunkan tubuhnya untuk duduk
"Taaam..." Balasnya dengan suara lemahTama kemudian duduk disebelahnya
"Kamu lagi ada masalah?" tanya nya sambil menatap mata Lyra.Mata Lyra kemudian mulai berkaca kaca, Tama terkejut melihat respon sahabatnya itu.
"Tam aku harus gimanaaa?" isak Lyra yang membuat Tama refleks memeluknya untuk menenangkannya."Jangan nangis Ra... ada aku disini ok! Pelan pelan aja ceritanya" Saut Tama sembari mengelus kepala Lyra
"A...aku ke..te..mu Ian Tam, Ian ba..lik ke Indo" Isak Lyra yang semakin pecah di pelukan Tama.
Tama sendiri terkejut mendengarnya
Ian balik? Aldrian si brengsek itu? Habis buat anak orang nunggu terlalu lama terus tiba tiba aja balik sekarang? Mana dia pernah buat Lyra depresi dan sekarang dia malah buat Lyra nangis kek gini.! batin Tama yang mulai naik pitan.Tama sendiri membenci Aldrian karena dia tiba tiba menghilang setelah menyuruh sahabatnya menunggu, sahabatnya dibuat menangis dan mengurung diri selama sebulan lebih makanya Tama saat ini ingin sekali memukul wajah si Aldrian brengsek itu.
"Kapan kamu ketemu dia?" tanya Tama yang mulai emosi
"Beberapa hari yang lalu di RS"
"RS mana? biar ku buat perhitungan ama si brengsek itu"
"Tam please.... aku gak suka kalau kamu kek gini" Cegah Lyra agar sahabatnya tidak melakukan hal sembrono
"Trus dia ngomong apa aja ke kamu?" tanya Tama kini yang mencoba menahan emosinya
Lyra mulai menjelaskan semuanya tentang kejadian waktu itu, sementara Tama hanya diam mendengarkan sampai selesai.
"Jadi karena Karin udah ceritain semuanya makanya si brengsek itu mulai ngejar kamu lagi? Aah elah si Karin dari dulu emang suka ember jadi orang" Keluh Tama yang masih menahan emosinya.
"Ku harus gimana Tam? Kenapa dia harus kembali disaat aku sudah menjadi istri orang? Jujur ku masih cinta sama Ian, aku juga pengen banget meluk dia malam itu" Rintihnya lagi
Ini yang paling Tama tidak suka melihat sahabatnya bersedih seperti sekarang apalagi kalau sudah jadi bucin, Tama hanya bisa menghela nafasnya kasar kini.
"Udah aah berhenti nangis, makin jelek tau!" tegur Tama yang dibalas tatapan sinis oleh Lyra
"Ra ... ikutin kata hatimu! Kalau kamu emang mau balik sama si brengsek itu aku tidak keberatan.. asal kamu bahagia ok? Pikirin baik baik dulu sebelum ngambil keputusan! Intinya aku akan selalu berada di pihakmu..." Saut Tama sembari menghapus air mata Lyra
Lyra mulai tersenyum mendengar perkataan Tama barusan
"Kita makan dulu yaa... nanti aa Tama traktir ok?!" ajak Tama yang mulai berdiri dengan menarik Lyra untuk ikut dengannya
Lyra mengangguk mengiyakan ajakan Tama tersebut.
*****~*****
Beberapa hari ini Mike sedikit cemas dengan perilaku Lyra yang semenjak bertemu dengan pria di RS itu, istrinya itu lebih banyak diam dan merenung, bahkan tidak ingin makan apapun. Hari ini Mike masih berusaha mencoba memasak makan malam untuk Lyra siapa tau saja nafsu makan istrinya sudah kembali.
Setelah selesai memasak, Mike mendengar suara mobil yang berhenti didepan rumahnya. Dia melihat Tama yang sedang mengantar Lyra, kemudian Mike mencoba membuka pintu dan mulai menyambut kedatangan mereka.
Tama sendiri sedikit terkejut tetapi Lyra tidak memasang ekspresi apapun saat ini."Yaudah Tam aku masuk dulu" Pamit Lyra yang mulai pergi meninggalkan mereka berdua.
Tama mengangguk kemudian mencoba pamit ke Mike."Gue titip sahabat gue yaa! Kalau ada apa apa hubungi nomor gue" Pinta Tama sembari memberikan kartu namanya
"Gue boleh nanya sesuatu gak?" Saut Mike yang menahan kepergian Tama, karena menurutnya saat ini orang yang paling mengenal Lyra hanya Tama seorang.
Tama hanya menaikkan alis kanannya heran
"Lo kenal Aldrian?" Sambung Mike yang membuat Tama terkejut.
"Mending kita ketempat lain aja kalau mau bahas itu" Ajak Tama yang kemudian pergi
Mike mengangguk mengiyakan dan mengikuti Tama dari belakang.
Di Cafe....
Mereka mulai memesan minuman sembari mencari tempat duduk yang pas buat bercerita.
"Kok lu bisa tau si brengsek Aldrian itu?" tanya Tama yang mulai membuka percakapan
"Gue gak sengaja terjebak di antara mereka" Jawab Mike
"Trus apa yang pengen lu tau?"
"Gue cuman pengen tahu aja hubungan mereka apa, soalnya gue risih liat Lyra kek mayat hidup akhir akhir ini"
Tama mulai tertawa mendengar jawaban dari Mike, sedangkan Mike heran dengan respon dari Tama
"Ada yang lucu?" tanya nya heran
"Lu suka ama Lyra?" tanya Tama kini yang membuat Mike terdiam sejenak
"Gak tuh... gue cuman kawatir aja dia kenapa kenapa, ntar gue juga yang kena"
Tama mulai menghela nafasnya kasar kini
"Si brengsek itu cinta pertama istri lu" Jelas Tama yang membuat Mike mulai paham dengan situasi Lyra saat itu."Kok rasanya lo gak suka banget sama si Aldrian, bukannya lo bilang dia first love sahabat lo? Apa.... jangan jangan lo suka lagi ama sahabat lo sendiri" tindih Mike yang mulai kepo, karena Tama pernah berpesan waktu pernikahannya itu.
Kini Tama malah makin tertawa mendengar pernyataan Mike barusan
"Denger yaa ... gue emang sayang ama Lyra sayaaang banget bahkan lebih dari kata saudara! tapi gue gak pernah ngeliat dia sebagai seorang wanita, yaa kalau soal Aldrian emang bener gue benci ama dia karena pernah buat Lyra depresi sebulanan lebih..." Jelas Tama yang membuat Mike semakin kepo"Depresi?" Tanyanya memastikan
Tama mengangguk mengiyakan dan mulai menceritakan kejadian waktu itu, sementara Mike mendengarkan tak percaya kalau istrinya punya kisah pahit seperti itu.
"Gue cuman ingetin aja sih Mike.., perjuangin sebelum Lyra ngasih kesempatan ke si brengsek itu! Yaa itupun kalau lu cukup percaya diri siih... gitu gitu sahabat gue banyak yang naksir" Saut Tama yang mulai menasehati Mike sambil terkekeh kecil
"Dih siapa juga yang suka ama dia" Jawab Mike cepat
"Yaa terserah.... intinya kalau lu buat Lyra sedih lu bakal berurusan ama gue" Peringat Tama sembari meminum lemon tea pesanannya.
Mike tidak menjawab, dia lebih memilih meminum green tea nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wrong Train [End]
عاطفيةLyra Scarlet adalah seorang wanita karir yang sukses, saking suksesnya dia berfikir kalau dia tidak membutuhkan laki-kaki lagi di hidupnya. Orangtua nya sedikit cemas dengan anak bungsunya itu sampai pada akhirnya mereka setuju menerima menjodohkan...