Mereka seharian ini kerja bakti bersama untuk membersihkan rumah dan menata kamar mereka masing masing.
Mike mengambil kunci mobilnya sembari berteriak memanggil nama Lyra
"Raa... gue mau keluar ngambil barang barang di rumah, lu gpp kan di mari sendiri?""Nebeng dong gue juga mau ngambil barang barang gue di kosan sekalian, ntar gue balik make grab aja" Pinta Lyra, pasalnya dia tidak mempunyai mobil pribadi
"Emang kosan lu dimana?"
"Gak jauh dari kantor gue"
"Yaudah ayok tapi langsung gue tinggal ntar"
"Iyaa ih bawel" gerutu Lyra yang kemudian masuk kedalam mobil.
.
.
.Mike menghentikan mobilnya tepat di depan kos milik Lyra, kemudian Lyra turun langsung meninggalkan Mike di mobil tanpa sepatah kata pun.
Mike kemudian langsung melanjutkan menyetir mobilnya menuju rumah orangtua nya.Ketika Mike sampai di rumah orangtuanya, kedatangannya langsung di sambut oleh maminya yang mulai bertanya tanya
"Looh Mike kok dateng sendiri mana menantu Mami?" Tanya Monika yang mencari keberadaan Lyra di belakang Mike tetapi tak kunjung muncul
"Lyra gak ikut kesini Mi"
"Terus kamu ninggalin dia sendiri di rumah gitu?" Tanya Monika yang mulai panik
"Gak kok Mi, tadi dia minta di anter ke kosan nya waktu Mike mau ke sini"
"Terus kok dia gak ngikut sekalian kesini nak?"
"Dia lagi beres beresin barangnya buat di pindahin ke rumah, jadi lain kali aja dia mampir kesini"
"Terus kenapa kamu gak ikut bantuin" Gerutu Monika sambil memukul bahu anaknya itu
"Kan Mike juga mau ngambil barang barang Mike looh Mi makanya Mike ke sini sekarang" Keluhnya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu
"Yaudah iyaa.... mau Mami bantuin gak?" tawar Monika kini
"Mami urusin papi aja nah, Mike bisa sendiri kok" Jawab Mike kemudian mencium pipi maminya dan pergi menuju kamarnya.
Mike mulai memasuki kamarnya dan mengambil kopernya yang disimpan diatas lemari bajunya tersebut, kemudian dia mulai memilah barang apa saja yang akan di bawahnya ke rumah barunya. Mike hanya akan membawa beberapa barang penting saja, toh dia akan balik lagi ke kamar ini.
Di sisi lain Lyra juga sibuk mengemasi barang miliknya di kosan, saking sibuknya dia tidak merasa jika hp nya bergetar sedari tadi. Ketika sudah selesai semua dia baru mengecek hp nya, kini dia terkejut ada dua panggilan tak terjawab dari Tama.
Lyra kemudian mencoba menelpon kembali nomor Tama tersebut.
"Halo Tam ada apa nelpon?" tanya nya penasaran, takutnya itu masalah kantor"Aah Ra lagi dimana?" tanya Tama di seberang telepon sana
"Lagi di kosan nih ngemasin barang barang"
"Ok.. aku kesitu sekrang ada yang mau ku bahas"
"Buruu...!" seru Lyra yang kemudian mematikan telponnya
Hanya butuh beberapa menit untuk Tama agar sampai di tempat Lyra, kemudian dia mengirimi pesan WA untuk Lyra bahwa dia sudah di depan kosan nya.
"Sini duduk Tam di ruang tamu" Suruh Lyra yang di ikuti oleh Tama dan mereka pun duduk berdua di ruang tamu tersebut.
"Mau bahas apa emang Tam? Kamu gak buat kesalahan kan selama aku gak ada di kantor?" tanya Lyra memastikan
"Aman kok aman Ra.... gini gini aku juga bisa di andelin kali iih" Celoteh Tama yang tak terima
"Wkwkwk trus mau bahas apaan dong"
"Jadi perusahaan kita dapet tawaran ikut pameran makanan high quality di Shanghai, menurut mu di ambil apa gak nih?" tanya Tama kini yang mulai serius.
Dari awal mereka merintis perusahaannya mereka selalu mendiskusikan secara bersama langkah apa yang akan di ambil kedepannya dan tak pernah sekalipun mengambil keputusan secara sepihak. Hal itu berlaku sampai kapanpun jadi tidaklah heran jika salah satu di antara mereka tidak setuju maka mereka tidak akan mengambil tawaran tersebut.
"Iih menurut ku ini tuh kesempatan bagus tau Tam, produk kita bisa go international nih" Jawab Lyra antusias
"Aku juga mikir gitu Ra, market perusahaan kita bisa semakin meluas. Jadi sepakat ya kita ambil peluang ini?"
Lyra mengangguk antusias sembari tersenyum senang....
*****~*****Mike sudah berada dirumah barunya tetapi tidak mendapati Lyra di sana, kemudian dia menunggu sembari merapikan barangnya yang baru saja di bawahnya tetapi selama dua jam wanita itu masih tak kunjung pulang. Mike mulai cemas dan mencoba menelpon Lyra beberapa kali tapi tidak di angkat satupun.
Jangan jangan tuh anak kenapa kenapa lagi, batin Mike
Baru saja Mike mengambil kunci mobilnya dan akan berjalan ke arah garasi tetapi langkah kakinya terhenti ketika mendengar suara mobil yang berhenti di depan rumahnya. Mike mencoba mengintip ke arah jendela rumahnya untuk memastikan itu Lyra atau bukan.
Dan benar itu adalah Lyra yang baru saja turun dengan seorang lelaki yang dikenalnya membukakan pintu mobil tersebut. Tak lama mereka berdua berjalan ke arah rumah sembari membawa banyak barang milik Lyra.
"Yaudah Tam makasih udah di anterin, balik gih udah malam nih" Suruh Lyra yang membuat Tama berasa terusir.
"Dih ngusir dia wkwwk .... Yaudah ku balik dulu" Pamit Tama sembari mengacak rambut Lyra sebelum dia bergegas pergi.
Mike sendiri hanya memperhatikan mereka lewat jendela yang kemudian bergegas duduk di ruang tamu saat Lyra mulai mencoba masuk kerumah.
Ceklek......
Lyra mulai memasuki rumah sembari membawa beberapa barangnya yang kemudian terkejut melihat Mike yang menatapnya tajam sambil duduk di sofa ruang tamu.
"Iiih anjir ngagetin banget sih lu" Refleks Lyra yang berteriak kaget sambil memegang dadanya.
"Udah jam berapa nih baru balik" Saut Mike yang semakin menatap tajam Lyra
Lyra kemudian melihat jam tangannya kemudian berkata
"Jam 23.37 menit" Jawabnya polos seperti tidak memiliki dosa yang membuat Mike geleng geleng kepala"Selama itu kah packing barangnya sampai balik jam segini?"
"Lu seriusan nungguin gue?" tanyanya yang seakan tak percaya
"Gak juga sih.. tadi mami nelpon terus nanyain lo" Balas Mike yang mencoba menutupinya
"Eeh sorry kalau gitu, tadi pas mau balik si Tama nyamperin gak tahu juga kalo lu habis nelpon tadi" Jelas Lyra yang membuat Mike menaikkan satu alisnya.
"Tadi bahas kerjaan sekalian gue minta anterin ke sini" Sambungnya kini"Kan lo ini masih cuti ngapain dia ngebahas kerja mana udah sampai larut malam lagi" Ketus Mike tak terima
"Iih bawel mending bantuin gue bawa masuk nih barang barang, kalau gak mau bantuin mending diem aja" Keluh Lyra yang tak ingin di omelih.
Mike menghela nafasnya kasar kemudian berdiri dan masuk ke kamarnya meninggalkan Lyra sendirian di ruang tamu dengan barang barangnya. Lyra hanya bisa mengumpat dalam hati melihat tingkah Mike barusan, lelaki lucknut itu bener bener tak membantunya sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wrong Train [End]
RomansaLyra Scarlet adalah seorang wanita karir yang sukses, saking suksesnya dia berfikir kalau dia tidak membutuhkan laki-kaki lagi di hidupnya. Orangtua nya sedikit cemas dengan anak bungsunya itu sampai pada akhirnya mereka setuju menerima menjodohkan...