Hari ini Aldo berencana menemui Nindi karena beberapa hari ini chat dan telepon nya tidak direspon sama sekali oleh sang pujaan hati.
Saat hendak ingin mengejutkan sang pujaan hatinya, tiba-tiba saja kaki Aldo langsung terhenti melangkah melihat pemandangan yang ada di depan matanya kini.
"Jadi ini alasan dia tidak ada kabar sampai saat ini" Gumam nya.Rasa kecewa mulai datang menyelimuti hatinya kini, tapi mau bagaimana lagi semua ini adalah resiko yang harus dia tanggung karena jatuh hati pada seorang wanita karir.
Aldo terus memandangi Nindi dari seberang tembok kaca transparan di sana, dia melihat betapa fokusnya Nindi yang sedang berkutat dengan berkas yang ada di meja kerjanya, beserta tab dan telepon kantor yang terus berdering tiada habisnya.Kira-kira kalau aku masuk bakal ngeganggu gak ya?, batin Aldo.
Dan pada akhirnya dia hanya bisa memandangi sang pujaan hati dari jauh.
Tak lama Lyra keluar dari ruangannya, "Nin pesawatnya udah di booking?" tanya Lyra yang kemudian mendapati Aldo yang mematung di pojokan sana.
"Loh Do... Ngapain diem di sono kek orang bego?" tanya Lyra yang terkejut melihat sosok Aldo, sontak Aldo langsung terkejut begitu pula dengan Nindi."Aah anu Lyr... Emmm itu.. Eeeh... gue cuman pengen maen aja kesini, cuman kayaknya kalian lagi pada sibuk banget hehe... " Jawab Aldo yang kebingungan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.
Lyra hanya terkekeh melihat tingkah laku Aldo barusan, berbeda dengan Nindi yang mulai menatap tajam ke arah Aldo seolah-olah memberikan isyarat (mau ngapain lagi lu kesini).
Seketika Aldo refleks "sebenarnya gue kesini cuman mastiin Nindi baik-baik aja apa gak, soalnya beberapa hari ini gue di anggurin mulu Lyr, chat gue di read aja kagak ama dia apa lagi kalau gue telepon" Keluh Aldo kini sambil melihat kearah Nindi.
Nindi hanya bisa menghela nafas kasar kini.
Tiba-tiba seorang lelaki datang "permisi semuanya maaf mengganggu nih ya... Asep di suruh bawain pizza bu Lyra ke sini".
" Aduh makasih banyak loh Sep udah di bawain, kamu ambil aja sekotak yaa gak boleh nolak loh" Tekan Lyra yang kemudian di balas anggukan mengerti oleh OB tersebut.
"Eh buset Lyr lu beli pizza nya banyak bener ampe 7 kotak gitu" Tegur Aldo
"Lagi pengen nyicipin semuanya Do... Eeh yuk masuk dulu kita makan pizza nya bareng, sekalian lanjut nanti aja Nin kita isi tenaga dulu okey?"
Nindi mengangguk sebagai jawaban dan kemudian bergegas masuk ke ruangan Lyra di susul dengan Aldo.
......
Mereka begitu lahap menyantap pizza tersebut terutama Lyra, mungkin karena sekarang dia sadar sedang berbadan dua.
Aldo sendiri menikmati pizza nya sambil curi-curi pandang ke Nindi, betapa senangnya dia hari ini bisa makan bersama sang pujaan hati.
Tak lama Aldo tersedak saat Nindi mulai menatap nya tajam karena risih terus di lihati oleh Aldo.Uhuuuk... Uhuuuk...
"Nih minum dulu" Ketus Nindi sambil menyodorkan sebotol air mineral yang langsung diminum oleh Aldo.
"Thanx yaa Nin" Ucap Aldo yang di balas "Ya" doang oleh Nindi.
Ya ampun dua sejoli ini uwu banget sih, batin Lyra yang menyaksikan adegan tersedak barusan sambil menahan senyum lebarnya.
Tak lama handphone Nindi mulai berdering, dia kemudian pamit untuk mengangkat telepon tersebut.
Tinggal lah mereka berdua yang melanjutkan menikmati pizza yang tersisa.
"Eh Ra tadi gue denger soal tiket pesawat, emang lu mau kemana? " tanya Aldo"Oh gue ada dinas ke Shanghai Do, lagi ada trouble di gudang sana jadi gue harus ngecek langsung masalah nya"
"Lama kagak Ra?"
"Ya tergantung masalah nya cepet kelar apa kagak Do"
Aldo mengangguk paham kini dan tak lama Nindi kembali masuk ke ruangan.
"Ada apa Nin?" tanya Lyra yang di susul tatapan kepo dari Aldo.
"Rapat yang jam 3 nanti akan di majukan jadi 30 menit lagi dari sekarang bu" Jelas Nindi yang mulai menyusun kembali jadwal Lyra hari ini di tab yang di pegang nya.
"Kok tiba-tiba?" tanya Lyra yang mulai memasang wajah seriusnya.
Nindi mulai menjelaskan permasalahan yang membuat nya harus mengatur jadwal Lyra lagi.
Lyra mengangguk paham kini, tak lama Nindi mengirim kan beberapa berkas untuk rapat nanti beserta jadwal hari ini.
Seketika Lyra langsung berkutat dengan tab ditangan nya untuk memeriksa beberapa berkas."Yaudah kalo gitu gue siap-siap ke tempat rapat dulu ye Do... Nin kamu bisa pulang lebih awal buat hari ini" Kata Lyra sambil mulai berjalan ke arah mejanya untuk mengambil beberapa data.
Seketika Aldo langsung tersenyum lebar karena dia bisa menghabiskan waktu lebih lama dengan Nindi, Lyra emang paling peka pikirnya.
"Tapi bu..." Baru saja Nindi ingin menolak tapi sudah di potong oleh Lyra
"Gpp Nin... itung-itung kamu ngabisin lebih banyak waktu sama Aldo sekalian kamu bisa packing buat berangkat besok"
Nindi mengangguk paham sebagai jawaban, berbeda dengan ekspresi Aldo yang mulai bingung.
"Tunggu... Ini maksudnya gimana ya? Emang Nindi mau kemana?" tanya nyaLyra mulai terkejut dengan ekspresi Aldo "Loh emang Nindi belum bilang Do kalau dia juga ikut ke Shanghai besok?" Aldo menggeleng sebagai jawaban.
Aldo kini menatap ke arah Nindi berharap mendapatkan penjelasan tetapi Nindi hanya terdiam tanpa kata sedikit pun, dia tidak ada niatan untuk mencoba menjelaskan apapun kepada Aldo.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wrong Train [End]
RomanceLyra Scarlet adalah seorang wanita karir yang sukses, saking suksesnya dia berfikir kalau dia tidak membutuhkan laki-kaki lagi di hidupnya. Orangtua nya sedikit cemas dengan anak bungsunya itu sampai pada akhirnya mereka setuju menerima menjodohkan...