Pubertas yang terlambat, itu adalah kalimat yang sangat cocok menggambarkan keadaan Aldo saat ini.
Kevin mulai berpindah posisi tempat duduk, dia kini duduk di sebelah Aldo dan kemudian merangkul bahu milik Aldo
"Gini ya Do... Cinta pertama emang gak selalu berakhir bahagia!" kata Kevin tegas yang tidak ingin sahabat nya terpuruk, yang lain juga setuju dengan perkataan Kevin barusan."Terus gue harus move on dari Nindi gitu?" balasnya dengan nada tak rela.
Kini Mike yang mulai bersuara "Kalau jodoh gak bakal kemana Do... Buktinya gue nih yang awalnya ama Jasmine malah nikah nya ama Lyra kan"
"Tapikan bentar lagi lu juga bakal cerai Mike" Celoteh Aldo tanpa dosa
Sontak Mike langsung melempari Aldo dengan bantal sofa
"Yaa... Lu jangan do'ain gitu lah, do'ain gitu biar gue ama Lyra tetep bareng" Keluh Mike
"Tapi ya kalau hal itu sampai terjadi mungkin gue bakal nyusul lu buat patah hati Do" Sambung Mike yang mulai memasang wajah masam nya.Toni dan Evan hanya bisa geleng-geleng kepala melihat interaksi mereka.
"Lu ikutin aja kata hati lu buat sekarang Do" Saran Toni kini, Aldo mengangguk paham sebagai jawaban.
...........................Di Bandara keberangkatan
Terlihat Tama yang sedang berbincang dengan Lyra dan Nindi
"Nindi kamu tahu kan apa yang harus kamu lakuin nanti?" tanya Tama dengan raut wajah serius.Nindi mengangguk paham " Siap laksanakan pak"
"Ok kalau ada apa-apa langsung hubungi saya ya" Titah Tama, sekali lagi Nindi mengangguk mantap sebagai jawaban.
"Bawel amat dah Tam" Gerutu Lyra, karena pasalnya sikap Tama sudah seperti seorang ayah yang menitipkan anak gadisnya.
Saat Lyra dan Nindi mulai melangkah kan kakinya menuju ketempat ruang tunggu tiba-tiba saja terdengar suara teriakan
"Ra.... Tunggu...!!" teriak Mike yang mulai kehabisan nafas karena berlari dari arah parkiran.Mereka terkejut melihat penampilan berantakan Mike yang menghampiri mereka.
"Eeh Mike nafas dulu" Tegur Tama"Mo ngapain lu kesini?" tanya Lyra dengan nada tidak suka
Mike tersenyum sambil memberikan totebag kepada Lyra
Lyra mulai mengernyitkan dahi nya "ini apaan lagi?"
"Bukanya nanti aja ya kalau udah nyampe disana" Jelasnya sambil tersenyum lebar.
Tama yang melihat adegan tersebut langsung sigap berkata " Udah sih Ra ambil aja ngapa, doi udah lari-larian tuh ampe ngos-ngosan"
Mendengar ocehan Tama mau tidak mau Lyra kemudian mengambilnya.
"Thanx"Tak lama Toni, Kevin dan Evan juga mendatangi tempat mereka berada.
"Gila si Mike cepet bener larinya" Keluh Kevin"Loh kalian dateng juga?" tanya Lyra dengan raut wajah yang terkejut melihat kedatangan mereka.
"Eh iya nih Ra... Kebetulan kita denger kalau lu mau berangkat jadi sekalian ikutan deh kesini" Jelas Toni yang di ikuti anggukan oleh Kevin dan Evan.
"Ehem... Kali aja bisa cipika cipiki dulu ye kan" Goda Kevin yang langsung mendapati tatapan sinis dari Mike
"Cipika cipiki pala kao..!" gerutu Mike tak suka yang di tanggapi tawa oleh yang lainnya.
"Kalian berempat aja? Si Aldo mana?" tanya Lyra karena tidak mendapati batang hidung Aldo.
Sedangkan Nindi hanya terdiam walau tidak menemukan keberadaan Aldo, dia tidak ingin bertanya sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wrong Train [End]
RomanceLyra Scarlet adalah seorang wanita karir yang sukses, saking suksesnya dia berfikir kalau dia tidak membutuhkan laki-kaki lagi di hidupnya. Orangtua nya sedikit cemas dengan anak bungsunya itu sampai pada akhirnya mereka setuju menerima menjodohkan...