Waktu pernikahan pun sudah di tetapkan yang mana akan dilaksanakan 3 minggu lagi dari sekarang.
Lyra sendiri tidak mengambil pusing masalah pernikahannya itu karena semuanya bakal disiapkan oleh mama bersama mami nya Mike. Dia beraktivitas seperti biasanya yaitu fokus kerja kerja dan kerja, benar benar sesuai julukannya wanita gila kerja tapi hanya itu yang bisa membuat dia tenang disaat saat seperti ini.
Tiba tiba terdengar suara serak seorang pria yang memanggil Lyra
"Raaaaaaaaaaa....... udah jam istirahat nih, gak mau makan siang bareng dulu?" tanya Tama selaku Dirut yang mulai memasuki ruangan kerja Lyra
"Ah dikit lagi Tam nanggung ini" Sautnya. Bukannya tidak sopan tapi memang Tama nya sendiri yang tidak ingin di panggil dengan embel embel pak atau bos oleh Lyra dan lagipula mereka adalah teman sejak masa SMA makanya Lyra mengiyakannya.
"Yaudah ku tungguin kalau gitu" Balas Tama yang kemudian berjalan ke arah sofa di ruangan kerja Lyra dan mulai duduk manis sembari memandangi pegawai teladannya itu.
Lyra mengangguk mengiyakan.
Pratama Akagami selaku Dirut (Direktur Utama) di perusahaan Atara Group yaitu tempat kerja Lyra sekarang, dia memiliki postur tubuh atletis dan dadanya cukup bidang yang di balut dengan jas coklatnya saat ini, wajahnya juga tergolong cakep dengan mata sipitnya yang sangat menawan apalagi kalau dia tersenyum. Dia juga ramah makanya tidak heran jika dia termasuk primadona di kantornya tersebut, berbanding terbalik dengan image Lyra yang mendapat julukan dewi killer di kantor.
Lyra sendiri memiliki badan ramping dan tinggi, rambutnya sering dia biarkan terurai tetapi jika dia sedang banyak pikiran dia akan mulai mengikat rambutnya. Banyak yang ingin mendekatinya tapi sayangnya dia memiliki mulut yang tajam sehingga para pegawai banyak yang menghindarinya dan tidak ingin berurusan dengannya karena Lyra akan menuntut mereka agar lebih fokus kerja dan jangan sampai melakukan kesalahan dalam bekerja.
Jabatan Lyra sendiri adalah salah seorang Direktur di perusahaan dan merupakan salah satu pendiri dari perusahaan tersebut. Mereka berdua benar benar mulai membangun perusahaan ini dari nol semenjak masih aktif berkuliah.
"Udaah aaah kerjanya lanjut nanti aja siih Ra" Keluh Tama yang sudah mulai bosan menunggu
"Duh Tam duluan aja giiih"
"Gak mau Raaaa ... pokoknya harus makan bareng soalnya pasti kamu bakal gak makan lagi ntar"
"Tumben banget perhatian"
"Ku kan emang selalu perhatian sama pegawai teladanku yang satu ini" Goda Tama
"Ayok aah buru makan masa kamu biarin Dirut mu kelaparan" Sambungnya yang membuat Lyra geleng geleng kepala dengan tingkahnya dan akhirnya merekapun makan bersama di kantin.Di kantin....
"Aku mau soto kalau kamu mau apa Ra?"
"Samain aja Tam"
Tama mengangguk dan mulai memesannyaSembari menunggu pesanan Tama melihat Lyra heran
"Ra kamu lagi ada masalah?""Gak ada masalah apapun tuh"
"Seriusan Ra soalnya kamu ngikat rambut hari ini"
"Gerah aja Tam"
"Gak usah ngeles kita itu udah kenal lama jadi cerita cerita sini sama aa Tama"
"Diih geli banget dengernya aa aa" Balasnya sambil terkekeh
"Tapi aku serius loh Ra kamu kenapa?"
Kalau sudah seperti ini Lyra tidak bisa menghindar karena Tama kalau sudah serius dalam hal perkepoan dia tidak bakal berhenti sampai rasa keponya itu hilang. Awalnya Lyra ragu tapi dia mulai menceritakan soal perjodohannya yang sontak membuat Tama shock.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wrong Train [End]
RomanceLyra Scarlet adalah seorang wanita karir yang sukses, saking suksesnya dia berfikir kalau dia tidak membutuhkan laki-kaki lagi di hidupnya. Orangtua nya sedikit cemas dengan anak bungsunya itu sampai pada akhirnya mereka setuju menerima menjodohkan...