Bab 7

971 53 1
                                    

Akhirnya hari pernikahan pun telah tiba.....

Banyak tamu undangan yang menghadiri pesta pernikahan Mike dan Lyra terutama keluarga besar dan kolega dari kedua orangtua mereka, sedangkan kenalan Lyra yang datang hanya Tama dan Karin sahabatnya begitupun dengan Mike yang hanya mengundang teman geng nya sedari SMA.

Hari ini Lyra begitu cantik di balut dengan gaun pengantin brokat berwarna merah merona yang begitu cetar, ya merah adalah warna kebanggaan dari keluarga Scarlet. Gaunnya tersebut terkesan simpel tapi terlihat sangat mewah dari atas sampai bawah gaun menampilkan kain brokat yang elegan dengan motif daun, disana tidak ada kombinasi warna lain karena didalamnya juga terdapat furring lapis yang berwarna merah.

 Gaunnya tersebut terkesan simpel tapi terlihat sangat mewah dari atas sampai bawah gaun menampilkan kain brokat yang elegan dengan motif daun, disana tidak ada kombinasi warna lain karena didalamnya juga terdapat furring lapis yang berwarna merah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Leonardo Scarlet memasuki ruangan pengantin Lyra yang bersama istrinya Nina Renata yang begitu anggun dengan gaun coklatnya di ikuti anaknya yang bernama Luzy Scarlet dengan gaun berwarna senada seperti yang dikenakan mama dan papa nya.

"Ku gak nyangka adik kecil ku yang cengeng ini bakal nikah juga" Ucap Leon yang adalah kakak satu satunya Lyra, mereka hanya dua bersaudara.

"Selamat loh Ra.. mbak gak nyangka kamu akhirnya nikah juga" Saut Renata sembari memeluk sayang Lyra

"Hebat juga yaa mama bisa buat kamu kek gini, perasaan dulu ada yang koar koar gak mau nikah" Ejek Leon, karena setaunya adiknya itu paling susah di bilangin soal pernikahan.

"Gak lucu kak" Ketus Lyra yang mulai bete tetapi hanya di tanggapi tertawa oleh kakaknya itu

"Congrats aunty ... aunty bener bener cantik hari ini" Puji Luzy anak dari Leon yang berumur 5 tahun

"Aaaw maacih sayangnya ante" Balas Lyra manja sembari mencubit pipi Luzy gemas

"Iih atit" Rintih nya sembari memegang pipi kanannya

Leon bersama istri dan anaknya meninggalkan ruangan Lyra karena acara ijab kabulnya akan segera di mulai.

Sementara saat ini Jordy masih menangis melihat anaknya yang memakai gaun pernikahan, akhirnya putri kecilnya akan menikah sebentar lagi

"Kenapa kamu cepat banget gedenya nak, papa gak sanggup kalau udah kayak gini" Ujar Jordy sembari meneteskan air matanya

"Apa sih pa, Lyra tuh udah gede gak usah nangis mulu ... malu tau dilihat orang matanya sembab gitu" Omel Layla yang sedari tadi melihat suaminya itu menetaskan air matanya.

"Papa sih di pihak mama kemaren" Keluh Lyra kini

"Tapi papa bersyukur kamu nikah sekarang walau papa merasa kehilangan anak kecil papa, tapi papa tidak menyesal dengan keputusan ini"

"Kan aku selamanya tetap jadi anak papa" Balas Lyra yang langsung memeluk sayang papa nya "kalau papa emang tidak menyesali keputusan papa, papa harus senyum dong jangan nangis kek gini nanti di ketawain ama cucunya looh" Sambungnya

Mendengar perkataan putrinya barusan Jordy langsung memasang wajah tersenyum sembari menghapus air matanya.

"Yuk Pa udah di tungguin ini ama penghulu nya" Ajak Layla sembari menarik suaminya pergi..

Lyra melambaikan tangannya melihat kepergian orangtuanya kemudian dia mulai duduk kembali sembari menenangkan hatinya yang belum siap untuk menikah itu.

Acara ijab kabul pun di mulai yang mana di adakan di aula hotel tersebut, bapak penghulu nya sendiri sudah bersiap untuk memulai tetapi ayah dari mempelai wanita tak kunjung datang.
Mike sendiri masih berusaha menghafalkan kalimat ijab kabulnya sembari menunggu calon mertuanya tersebut.

"Ini wali mempelai wanitanya masih belum hadir?" tanya penghulu tersebut

"Sebentar lagi datang kok pak" Jawab Roby meyakinkan

"Kalau papa saya masih belum datang juga gpp ... saya siap gantiin dia jadi wali adek saya" Saut Leon kini sembari berjalan mendekat ke arah penghulu tersebut.
"Ooh itu papa saya sudah datang" Sambung Leon yang melihat kedatangan kedua orangtuanya tersebut.

"Kalau begitu mari kita mulai acara ijab kabulnya" Ajak bapak penghulu tersebut yang mulai mengambil posisinya.

Semua orang mulai bersiap sekarang....

"Saya nikah kan engkau Mike Revaga bin Roby Revaga dengan putri saya Lyra Scarlet binti Jordy Scarlet dengan maskawin  seperangkat alat sholat beserta berlian 10 karat dibayar tunai" Ucap Jordy sembari memegang tangan Mike.

Mike terdiam sejenak sembari menarik nafasnya terlebih dahulu sebelum mulai menjawabnya
"Saya terima nikahnya Lyra Scarlet binti Jordy Scarlet dengan maskawin seperangkat alat sholat beserta berlian 10 karat dibayar tunai" Ucapnya yang membuat raut wajah orangtuanya lega

"Bagaimana para saksi.. sah?" tanya bapak penghulu tersebut yang kemudian mendapatkan jawaban serempak para tamu
"SAH!!" yang kemudian di lanjutkan doa penutup oleh sang penghulu

"Alhamdulillah kalian sudah sah sekarang" Lanjut penghulu tersebut.

Jordy kini memegangi tangan Mike kembali sembari mulai berkata
"Mike papa cuman pesan ke kamu, tolong semarah apapun kamu nanti toloong banget jangan sampai kamu pukul Lyra yaa! Lebih baik kamu pulangin dia ke papa itu lebih baik, papa lebih menghargai itu" Pinta Jordy ke Mike

"Iya pa Mike janji gak bakal main tangan"

"Titip Lyra ya Mike" Tindih Layla yang kemudian mengajak suaminya pergi

Mike mengangguk mengiyakan, kemudian dia dan para tamu undangan mulai berpindah ke lokasi outdoor hotel tersebut untuk mulai melaksanakan resepsi pernikahannya disana.

"Kamu jemput Lyra dulu di ruangannya nak" saut Monika yang menahan kepergian Mike

Mike mengangguk mengiyakan suruhan maminya tersebut dengan wajah melas, dia sendiri malas sebenarnya melihat Lyra hari ini. Mereka bahkan belum bertemu lagi semenjak insiden di butik tante Dewi waktu itu.

.
.
.
Tok... tok... tok...

Mike kemudian masuk ke ruangan tersebut, kemudian dia melihat seorang wanita disana sedang terduduk bak peri yang begitu cantik dengan gaun merah elegan yang membuatnya menelan ludah beberapa kali. Lyra benar benar berbeda hari ini di mata Mike, begitu mempesona sampai sampai Mike tidak bisa berkata kata selama beberapa menit.

"Apaan lu liat liat gue kek gitu! Suka ya?" saut Lyra jutek yang melihat ke arah Mike berada

Jleeeb....
Mike langsung tersadar kembali dari pesona Lyra dan menarik kembali pujiannya yang baru saja dia pikirkan tersebut

"Gak usah ge er ... walau lo cantik juga gue gak bakal suka kok"

"Ooh gue emang cantik kok dari dulu" Balas Lyra yang mulai mendekati Mike

"Yok ah gue disuruh mami jemput lo"

"Kuy" Balas Lyra yang kemudian langsung merangkul kan tanganya ke tangan Mike

Mike terkejut melihat tingkah Lyra barusan

Deg...deg...

"Ayok jalan tunggu apalagi gue udah bosen nunggu lama di ruangan ini tau" Keluh Lyra kesal karena Mike hanya diam sedari tadi

"Aah.. ii.. iyaa ini.. inii mau jalan kok" Jawab Mike yang mencoba untuk fokus dan kemudian mereka pergi.
.
.
.

Semua mata tertuju kepada pasangan baru itu yang baru saja mulai memasuki area tersebut, terlebih mempelai wanitanya yang membuat para lelaki disana terpesona begitu pula dengan Mike yang mendapat banyak tatapan dari para tamu wanita disana. Benar benar pasangan yang begitu serasi dan membuat iri para tamu undangan.

Mike dan Lyra disuruh untuk naik ke atas panggung karena acara pertukaran cincin nya akan segera dilaksanakan. Mereka mengangguk mengiyakan dan menuju ke atas panggung dan mereka mulai melakukan pertukaran cincin sesuai arahan dari MC tersebut.

The Wrong Train [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang