Bab 9

961 56 0
                                    

Paginya....

Mereka di minta turun ke bawah untuk mengikuti sarapan bersama di restoran yang berada di hotel tersebut, sesampainya di bawah mereka sudah di sambut oleh keluarga besar mereka yang mulai bersiap untuk makan.

"Aunty sini duduk samping zee" Panggil Luzy sembari menunjukkan kursi untuk Lyra

"Maacih tayangnya ante" Balas Lyra yang kemudian mengacak acak rambut keponakannya tersebut.

"Anak ku jangan digituin iih" Keluh Leon

"Pelit tcih..!"

Renata hanya tertawa melihat tingkah laku kakak beradik tersebut.

Di sisi lain...
Seorang lelaki mendekati Mike dari belakang yang mencoba untuk berbicara dengannya, sementara Mike sedang fokus mencari tempat duduknya.
"Bini mu cakep juga ya" Saut Mave yang adalah kakak tertua Mike, kehadirannya yang tiba tiba berada di belakang Mike sontak membuat Mike terkejut

"Yaa ampun kak ngagetin tau!" 

"Kenapa gak gue aja sih yang di jodohin ama dia" Keluh Mave kini, karena hanya dia yang belum menikah di antara kedua adiknya tersebut

"Tanyain Mami sono!"

"Mami bener bener gak adil siih kalau gini, masa gue cuman di jodohin ama perusahaan doang" Protesnya  kini ke Mike

"Cari pacar makanya kak jangan cuma perusahaan mulu yang di urus" Ejek Mike yang kemudian meninggalkan kakaknya tersebut untuk mulai mengikuti sarapan bersama.

Mave hanya bisa menghela nafasnya mendengar perkataan adik bungsunya itu. Yaa memang benar dia terlalu fokus mengurusi perusahaan keluarganya karena dia yang akan menjadi penerus perusahaan Revaga.
.
.
.

Sarapan bersama pun dimulai dengan hidangan pembuka, disusul dengan menu utama kemudian di tutup dengan berbagai macam dessert yang banyak.

Saat ingin menyantap salah satu dessert tiba tiba Monika menghampiri Lyra yang baru saja akan membuka mulutnya.

"Sayang ini hadiah pernikahan dari mami buat kalian, semoga suka yaa" Kata Monika yang memberikan kotak kado kecil ke Lyra, Mike yang melihatnya sedikit penasaran dengan isi kado tersebut.

"Aduh mami gak usah repot repot padahal, Lyra jadi gak enak nerimanya"

"Gpp sayang buka aja" Suruh Monika yang kemudian di turuti oleh Lyra

"Ini kunci rumah mi?" tanya Lyra memastikan yang di balas anggukkan oleh Monika

"Rumahnya udah lengkap beserta perabotannya jadi kalian gak perlu repot repot buat beli lagi ntar"

"Ya ampun Mi ini terlalu berlebihan buat Lyra, Lyra gak bisa nerimanya"

"Gpp dong sayang terima ya kado dari mami kan rumah ini buat tempat tinggal kamu bareng Mike nanti, lagian rumah itu atas nama kamu kok masa di tolak"

Mendengar perkataan yang di lontarkan mami nya barusan sontak membuat Mike tersedak saat memakan dessert nya

"Minum dulu nih" Tawar Mave yang memberikan segelas air ke adiknya

"Ini baru namanya pilih kasih" Gumam Mike tak terima yang membuat Mave tertawa kecil mendengarnya

"Kamu mau kakak kasih rumah juga?" Mave mencoba menggoda adiknya tersebut

"Gak butuh kak mending kakak kasih aku salah satu koleksi pulau kakak aja" Kali ini Mike yang menggoda balik Mave, karena kakaknya tersebut sangat hobi mengoleksi pulau pribadi

"Hahaha... kalau itu nanti kakak pikir pikir duluu"

"Beneran kak?" tanya Mike tak percaya dengan memasang wajah berharap

The Wrong Train [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang