Bab 22

750 49 0
                                    

Paginya...
Aldo sudah siap dengan stelannya di meja makan sembari menunggu Lyra, Mike menyiapkan sarapan untuk mereka. Ini salah satu yang di rindukan oleh Aldo yaitu sarapan buatan Mike sahabatnya.

Lyra turun dari lantai dua menuju dapur dengan memakai baju crop dan hot pants yang langsung mendapatkan tatapan terkejut dari Mike dan Aldo yang melihatnya dan mereka berdua sampai menelan ludah beberapa kali, tubuh Lyra benar-benar menggoda iman mereka. Aldo sampai membuka mulutnya tanpa sadar dengan apa yang di lihatnya, Mike sendiri refleks langsung menutup mata Aldo kini.
Enak aja liat-liat body bini gue, batin Mike

"Udah rapi aja Do" Ucap Lyra yang mengambil minuman dari kulkas karena haus habis ngegym di lantai dua.

Aldo melepaskan tangan Mike secara paksa "habis ngegym Lyr?" tanya Aldo yang di balas anggukkan oleh Lyra

Mike langsung menarik Lyra kedepan kamar milik Lyra
"Ganti baju dulu sana!" gerutu Mike yang tidak terima Lyra memamerkan badannya itu

"Bau banget kah?" tanya Lyra polos sembari menyium bau badannya memastikan.

"Buru mandi baru ikut sarapan" Perintah Mike yang lalu mendorong Lyra masuk kamarnya.

Aldo sendiri terkekeh melihat tingkah Mike barusan, Mike menatap sinis Aldo kini.

"Sans Mike Lyra bukan type gue kok... yaa walau harus gue akui body nya emang debes sih wkwkwk" Ucap Aldo yang sengaja menggoda Mike

"Tutup mulut lo atau lo gak dapet jatah sarapan!" ancam Mike yang langsung membuat Aldo tertawa. Sahabatnya satu ini emang doyan mancing emosinya.

                                            *****~*****

Hari ini Lyra menepati janjinya dengan Aldo untuk ke kantor bersama, semua mata melihat kedatangan mereka yang mana lebih terfokus ke Aldo

"Gilaa itu cowo cakep banget"

"Semoga aja jodoh gue njir"

"Itu pacar bu Lyra?"

"Kalau gue minta no wa di kasih gak yak?"

"Kali ini siapanya bu Lyra?"

"Anying kalo secakep ini, bu Lyra juga bakal gua jabanin"

..... bisik-bisik para pegawai yang melihat mereka........

Lyra sendiri tidak ambil pusing dengan bisik-bisikan tersebut, dia lebih memilih ke arah meja resepsionis.

"Yaa ampun bu... itu siapa kok ganteng banget" Saut resepsionis itu

"Ekheem!" tegur Lyra yang langsung membuat resepsionis itu kembali fokus

"Tolong berikan kartu akses pengunjung" Pinta Lyra yang langsung di berikan oleh resepsionis itu

"Ooh iya Nindi sudah datang?" tanya Lyra

"Bu Nindi sudah standby dari 42 menit yang lalu bu Lyra" Jawab resepsionis itu yang di balas anggukkan mengerti oleh Lyra.

Lyra berjalan ke arah Aldo dan memberikan kartu tersebut
"Nih Do... kalau ada apa-apa atau butuh apapun wa gue aja, kalau capek terus pengen istirahat langsung ke ruangan gue aja nanti tinggal tanya petugas di sini ok?" jelas Lyra yang di balas anggukkan mantap oleh Aldo.

"Good luck Do!" pamit Lyra yang meninggalkan Aldo di lobby, Aldo kemudian menjalankan misi nya untuk mencari wanita yang telah mencuri hatinya tersebut.
.
.
.
Tok...tok...
Terlihat Nindi yang mulai memasuki ruangan
"Ada yang bisa saya bantu bu?" tanyanya

"Nin tolong minta tanda tangannya Tama buat berkas yang ini dong sama yang ini juga deh sekalian" Suruh Lyra sembari memberikan beberapa berkas dengan map yang berbeda.

Nindi mengangguk kemudian meninggalkan ruangan Lyra menuju ruangan milik Tama yang berbeda lantai.

Aldo sendiri sudah kecapekan mengelilingi kantor tersebut tetapi tak kunjung menjumpai wanita tersebut malah dia di kejar-kejar oleh para pekerja wanita lainnya, dia benar-benar membenci ketampanannya itu. Dia akhirnya memutuskan untuk istirahat saja di ruangan Lyra untuk sementara sembari menunggu staminanya kembali.

Tok...tok...
"Masuk" Teriak Lyra yang kemudian melihat Aldo memasuki ruangannya dengan wajah yang lelah
"Gimana Do udah ketemu?"

Aldo menghela nafasnya kasar kemudian menggeleng sebagai jawaban, dia lalu merebahkan dirinya di sofa kini.

"Sudah kuduga... btw haus gak? Lu mau minuman apa?" tawar Lyra

"Apa aja deh Lyr... gue lelah bet"

"Ntar tunggu sekretaris gue dulu kalau gitu" Ucap Lyra yang kemudian kembali fokus dengan berkas-berkas yang di pegangnya.
.
.
.
Tok...tok...
Terlihat Nindi yang langsung memasuki ruangan tersebut dengan membawa beberapa berkas dan menuju ke arah Lyra.

Aldo langsung membelalak kan matanya kini saat melihat kedatangan Nindi. Anjiiir giliran gak dicari dia malah nongol, batin Aldo.

"Udah di tanda tanganin semua Nin?" tanya Lyra yang di balas anggukan oleh Nindi

"Ooh iya bu... tadi pak Tama nitip pesan katanya nanti harus makan siang bersama"

Lyra mengangguk paham "ooh iya Nin tolong suguhin minum sama snack buat tamu saya ya" Pinta Lyra sambil melihat ke arah Aldo yang masih tercengang.

Nindi kemudian melihat ke arah Aldo kini dan langsung refleks berkata "lu ngapain disini?!"

"Kamu kenal?" tanya Lyra penasaran

"Gak kenal kok bu!" tegas Nindi yang kemudian keluar ruangan.

"Lyr... dia orangnya" Saut Aldo dengan menunjuk ke arah Nindi yang sudah keluar ruangan.

Waah gilaa ini kebetulan atau apaan, batin Lyra
"Ciusan Do?" tanya Lyra memastikan yang di balas anggukkan mantap oleh Aldo

"Dia sekretaris lu Lyr?" tanya Aldo yang di balas anggukkan oleh Lyra. "Pantesan gue gak nemu dari tadi orang dia di sini ternyata"

Lyra hanya terkekeh kecil melihat tingkah Aldo sekarang yang menunggu kedatangan Nindi masuk, dia memohon agar bisa didekatkan dengan Nindi dan bertanya-tanya soal Nindi itu orang tipikal seperti apa dll.

Tak lama Nindi masuk sembari menyuguhkan minuman dan cemilan untuk tamu bos nya tersebut dan berniat untuk permisi. Dengan sigap Aldo langsung menarik tangan Nindi menyuruhnya untuk duduk di sebelahnya tetapi langsung di tolak oleh Nindi yang kemudian melihat ke arah Lyra.

"Gpp kok Nin, tolong temanin Aldo dulu ya" Pinta Lyra seolah tahu maksud tidak enak dari tatapan Nindi.
Nindi kemudian duduk dan kini Aldo tidak dapat menahan senyumnya, akhirnya wanita yang mencuri hatinya kini ada di depannya.

Mereka berdua mulai berbincang-bincang walau Nindi hanya menanggapi seperlunya saja, tetapi Aldo tidak semudah itu menyerah dengan sikap dingin Nindi.

Nindi kemudian melihat jam tangannya "Bu 10 menit lagi akan ada rapat dengan team produksi"

Lyra mengangguk mengerti "Jadwal hari ini ada apa aja?"

"Rapat dengan team produksi, Makan siang dengan pak Tama, pertemuan dengan investor jam 2 siang nanti setelah itu ibu free, ooh iya ibu harus datang ke party antar perusahaan nanti malam jam 8"

Lyra mengangguk paham dan mengambil tab nya sebelum bersiap untuk rapat, Aldo sendiri masih tercengang dengan jadwal Lyra beserta fokusnya Nindi terhadap tugasnya.

"Do gue tinggal bentar gpp kan?" tanya Lyra yang di balas anggukkan oleh Aldo, sedangkan Nindi bersiap untuk mengikuti Lyra ke tempat rapat.

"Ooh Nin kalau mau disini sama Aldo gpp kok" Saut Lyra yang di balas gelengan oleh Nindi

"Tidak terimakasih bu, saya lebih memilih menemani ibu biar tidak terjadi kesalahan" Balas Nindi, yaa dia selalu memastikan semua terkontrol dengan baik dan sesempurna mungkin untuk bos nya itu.

Tinggallah Aldo sendiri di ruangan tersebut.

The Wrong Train [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang