I'M THE BOSS TO THE WORLD [ CHENJI / SUNGLE ]

S2/Part 16 - To be Honest...

.

.

Part 16

.

.

Setelah mengantarkan Wonyoung pulang ke apartemennya, Jisung pun kembali pergi ke apartemen Chenle, bagaimanapun juga, ia tetap khawatir dengan Chenle... ia tidak sepenuhnya percaya dengan Yuna.

Walau disana ada Sungchan dan Shotaro yang menjaga Chenle, tetap saja Jisung khawatir, perasaannya juga tidak begitu enak, semoga semuanya baik-baik saja.

Saat Jisung sudah sampai di depan pintu apartemen, perasaan tidak enaknya jadi bertambah besar. Apalagi pintu terbuka lebar, terdengar suara kekacauan juga dari dalam apartemen..

Semuanya baik-baik saja kan?

Takut-takut Jisung memasuki apartemen, ia tidak siap jika hal buruk –

DEG

"Chenle? chenle..."

Jisung segera berlari melihat di depan dapur, Chenle disana, seperti habis terjatuh. Di lantai terdapat cairan merah, mengenai semua baju Chenle.

Sungchan dan Shotaro mencoba menolong Chenle yang merintih kesakitan.

"Chenle.. apa yang terjadi?" Jisung menggantikan Sungchan memeluk Chenle, tangan Jisung gemetar saat ingin mengusap keringat di dahi Chenle, berbagai pikiran buruk menyerang Jisung tanpa ampun.

"Jisung... sakiitthh Jiii..." rintih Chenle

"Sssshh jangan banyak bicara, Sungchan, angkat Chenle, kita pergi ke rumah sakit" perintah Jisung, Sungchan pun menggendong Chenle, lalu dia dan Shotaro pergi membawa Chenle ke mobil di parkiran.

Jisung berjalan mendekati Yuna yang ketakutan di pojok ruangan.

"Kau.. apa yang kau lakukan pada Chenle?"

Yuna menggeleng kuat-kuat "Aku.. tidak sengaja..."

Yuna segera menutup matanya rapat-rapat saat Jisung melayangkan tangannya hendak memukulnya.

"Kalau terjadi sesuatu pada Chenle, aku tidak akan pernah mengakuimu adikku lagi"

Yuna membuka matanya, Jisung tidak jadi memukulnya, dia langsung pergi menyusul yang lain.

Setelah itu Yuna merosot di lantai, tubuhnya masih gemetaran, entah karena Jisung yang sangat menyeramkan, atau karena dialah penyebab Chenle jatuh...

"Aku.. tidak sengaja.. maafkan aku... hiks"

.

.

.

Jisung mondar mandir di depan ruang gawat darurat yang sedang menangani Chenle, tangannya masih gemetaran dan ia tidak bisa tenang.