Part 10 - The truth about Chenle

6.2K 799 116
                                    

Thanks for reading my story ^-^

.

.

.

Pagi ini semuanya telah berkumpul di apartemen Chenle. Kun sudah pulang semalam bersama Hendery, Winwin dan.... entah kenapa pagi ini Yuta juga ada di sini, bikin sepet mata aja.

"Woy Yut! Ngapain sih kemari" teriak Ten yang baru bangun, dengan bahasa Korea.

Yuta ini orang Jepang tapi tidak bisa bahasa China, dia bisanya bahasa Jepang dan Korea aja, kan ngrepotin. Oh iya, bahasa Inggris juga sedikit-sedikit.


Sedikit banget, ehem.


Jadilah mereka harus memakai bahasa Korea dengan Yuta pagi ini.


"Aku di sini buat Zhgame lah! Sama buat Winwin"


Tuh kan. Emang si Yuta pacaran sama Winwin, baru sebulan yang lalu. Entah siapa yang dominan di antara keduanya. Masalahnya, kalau dari penampilan mungkin Yuta yang dominan... tapi Winwin jauh lebih kuat dan lebih manly dari pada si Yuta. Dan kalo mereka ditanya jawabnya pasti gak bener.


"Woah apaan nih?" Chenle yang juga baru bangun bingung melihat banyak barang di ruang tengah. Winwin mendekati Chenle "Itu sampel panen kita yang dari China, ada avocado, itu buah naga merah, itu apel kayaknya, kardus kecil kayaknya cherry... HENDERY INI APA AJA?!!"


Buru-buru Hendery datang membawa notes dan sekotak susu, dia memberikan notesnya pada Chenle. si bos mengangguk-angguk membaca catatan seluruh sampel yang datang dari perkebunan China.


"Tapi kok banyak banget sih sampe berkardus-kardus gini? Siapa yang ngabisin coba?" si Bos protes lagi, gimana ga protes kalo apartemennya jadi sesak karena barang-barang ini, belum lagi manusianya jadi tambah banyak karena kedatangan Yuta.


"Bagiin aja Bos" celetuk Yuta, orang Jepang itu sedang makan sosis dengan santai di meja makan. Hendery juga sudah duduk lagi di sana dengan Yuta.


"Panen kita banyak kali ini Le, udah dikirim ke Singapore, Dubai, Philipin, German, Thailand dan seluruh cabang China, terakhir ke Korea dan masih sisa banyak. Makanya mereka inisiatif mengirim sampel kemari juga, katanya biar si bos tau kerja mereka bagus apa enggak. Mereka kan ga tau bos kita bukan pria paruh baya yang anaknya banyak"


Kun? Ngerap?


Si bos mengangguk-angguk lagi mendengar penjelasan Kun.


"Yangyang aja sampe ngirim beberapa ke Dusseldorf saking banyaknya yang dikirim ke German" sahut Yangyang, dia sudah mandi ternyata, tapi belum pake seragam.


"Eh, tembok Berlinnya mana? Dikasih sertifikat kan?" tagih Kun, Yangyang menatapnya datar "Iya ge, itu di koper Yangyang, ambil aja cari sendiri. Yang lain juga ambil aja"

Chenle yang sudah mengambil bagiannya duluan cuek aja, ia sedang memikirkan mau membagikan ke siapa aja sampel-sampel itu.


"Kalo semua dibagi jadi gak cukup nih" gumam Chenle, tapi cukup keras sampai semua bisa mendengarnya.

Winwin yang sedang duduk di sofa merah menyala mengonta-ganti Channel TV menyahut "Buat yang penting-penting aja Le" "Jaehyun sama Johnny kasih aja" Ten ikut menyahut.

I'M THE BOSS TO THE WORLD [ CHENJI / SUNGLE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang