I'M THE BOSS TO THE WORLD [ CHENJI / SUNGLE ]

S2/Part 2 - Problems keep attacking

.

.

Part 2

.

.

Sejak Jisung lahir, dia bahkan tak ingat sama sekali eomma dan appanya pernah terlihat saling mencintai. Mereka selalu bertengkar, banyak masalah yang mereka pertengkarkan.

Misalnya karena ayah Jisung tak punya banyak uang, ayahnya kerja keras hingga jarang pulang, tapi uang yang di dapat hanya cukup untuk makan sehari-hari saja.

Tidak seperti anak kecil sebayanya, Jisung sudah belajar tidak jajan atau merengek minta mainan dari dia umur tiga tahun, di umur segitu ia sudah mengerti jika orangtuanya tak punya banyak uang.

Lalu saat Jisung sudah mulai masuk TK, uang sekolah Jisung saja dibantu oleh kakek-neneknya.

Saat tau orangtuanya bercerai Jisung tidak menangis, ia sudah tau akan seperti itu pada akhirnya. Umur Jisung lima tahun saat orangtuanya bercerai.

Jisung dititipkan di rumah kakek dan neneknya (orangtua ayahnya) karena dekat dengan TK nya.

Teman-teman di TK nya entah kenapa menjauhi Jisung hanya karena Jisung orangtuanya bercerai, mereka biasa bilang Jisung tak punya orangtua. Jisung sendiri sudah capek mengatakan bahwa ia masih punya orangtua, hanya saja mereka berpisah.

Jisung yang memang cengeng terus-terusan menangis. Tapi Jisung beruntung karena punya dua teman, Jeno yang baik padanya, dan Jinyoung yang jahat padanya. Jisung tidak masalah, karena paling tidak mereka tidak mengejeknya.

Iya, Jinyoung kecil, meski tidak menyukai Jisung, dia tak pernah mengejek Jisung seperti yang lain. Entah karena ia tidak tau atau apa.. tapi Jisung senang kok

Tiga tahun setelahnya, eommanya selalu datang tiap akhir minggu, atau memberi kabar. Yang Jisung tau, eommanya mencari kerja setelah bercerai, dan beliau dapat kerja.. lebih jelasnya Jisung tidak ingat, dia masih kecil.

Kemudian untuk pertama kalinya, eommanya membelikan dia sesuatu. Sebuah sepatu yang waktu itu sangat keren bagi seusianya, dan memang sedikit mahal. Selain itu Ibunya juga membelikan tas ransel dan buku-buku agar Jisung giat belajar.

Yang Jisung tidak tau, saat itu juga adalah saat terakhir Ibunya memberi dia sesuatu, juga saat terkhir Ibunya datang menemuinya.

Umurnya baru delapan tahun, dan Ibunya sudah tidak ada kabar lagi.

Banyak yang mengatakan Ibunya sudah menikah lagi.

Sedangkan ayahnya?

Kerja keras ayahnya akhirnya membuahkan hasil, dia di promosikan menjadi manager kala itu. Jisung juga bertambah besar, sebentar lagi masuk SMP.

Ayahnya membeli rumah sederhana, rupanya rumah itu sudah ia cicil dari Jisung masih umur lima tahun. Sekarang telah lunas dan bisa di tempati, Jisung senang keluarganya punya rumah sendiri.