Gema mengangkat busur dan panahnya, matanya yang tajam menatap ke arah objek dengan serius ... ia saat ini tengah latihan 5 menit sebelum lomba. Rahang kokohnya tampak jelas menunjukkan bahwa ia sedang berkonsetrasi.
Dekorasi lapangan hijau khas stadion kini sudah meriah disampingnya sudah ada Jenio yang juga tengah berlatih.
"Eh Jen, gue lupa sesuatu," bisik Gema membuat Jenio menyerngit.
"Apa?" tanya Jenio heran.
"Yang semangatin aku dong!" teriak Gema sembari mengangkat busur dan panahnya tinggi-tinggi. Jenio menutup matanya ikut merasa malu, jadi itu yang ketinggalan?
"AAAAA." Bukannya jawaban Gre, semua kaum hawa malah teriak mendengar teriakan Gema.
Gre meringis malu di barisan tribun, karena banyak mata yang menatap ke arahnya.
Gema benar-benar mengajak Gre lomba panahan yang di adakan di Bandung. Gre hanya tersenyum, ia menatap Gema yang juga terang-terangan menatapnya sembari memberikan flying kiss.
Yang diterima seleksi satu provinsi Jakarta hanya Gema dan Jenio. Jadilah hanya dua orang yang mewakili sekolah sekaligus mewakili satu provinsi.
Gema juga benar-benar membawa mobil pribadi padahal sudah disiapkan fasilitas sekolah, namun Gema hanya mengatakan, 'kan saya gak pake mobil sekolah tuh, uangnya aja deh Pak, buat beli bensin saya gak punya uang'.
"Yang kalo gak kamu semangatin aku ijin ngambek!" teriak Gana lagi tanpa rasa bersalah dan menghiraukan coach-nya ataupun tim lain yang asik melongo.
"AAAAA." Lagi! Teriakan para hawa kembali terdengar.
"Gema jangan buat ulah kamu!" tegur Pak Sep menbuat Gema nyengir. "Masa sapa pacar sendiri jadi ulah sih Pak," bantah Gema membuat Pak Sep memijat pelipisnya.
"Kamu liat ada juri juga! Gimana kalo sikap kamu masuk penilaian!"
"Emang saya lagi ikut Miss Indonesia Pak sampe sikap dinilai! Ini tuh panah pak," bantah Gema membuat Pak Sep mendengus.
"YANG SEMANGATIN AKU!!" teriak Gema kali ini sangat keras membuat Gre meringis malu.
"Wah sepertinya jagoan dari SMA Purna minta semangat nih sama pacarnya ... yang mana mas pacarnya." Tak disangka, salah satu juri perempuan angkat mikrofon dan ikut memberikan dukungan.
"Itu mbak yang paling cantik!" seru Gema membuat semuanya makin bersorak.
"Hahaha ... semangatin dong biar Mas Gema semangat," goda si Juri membuat Gre semakin meringis salah tingkah.
"Yang mana si pacar Gema ... astaga lo tau gak Gema tajir banget! Dan segitu gantengnya ... humoris lagi," celetuk orang dibelakang membuat Gre membelalak. Ingin sekali Gre berteriak didepan muka orang itu bahwa ialah pacar Gema.
"Katanya ceweknya tuh anak ketua umum DPR," balas teman cewek yang berada di bekalang Gre membuat Gre semakin panas.
"Gema bisa ya nyari pacarnya ... abis ini gue stalk ah, di google ada pasti," ujar cewek itu membuat Gre makin meringis.
"Gue tau mukanya, tapi gue dari tadi gak liat dia, padahal Gema ke kita mulu mandangnya ... cantik sih, anaknya boleh banget gayanya, tapi pendieem, dia juga mukanya alami banget kata artikel gak pernah nyentuh make-up."
Gre mendengus!
"Gre, mungkin ini yang namanya real dighibahin di bekalang," celetuk Anissa membuat Gre tertawa.
Anissa anak eskul panah, jadi dia ikut, hanya anak kelas 12 eskul panah yang boleh ikut. Sedangkan Gre adalah hasil negosiasi alot antara Gema dan Pak Sep.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bucin Boy✅[LENGKAP]
Teen Fiction[cover by : Diitsme] "Hai gue Gema Langit. Hobi gue? Bucin sama Gresea, manah hati Gresea. Intinya hobi gue mencintai Gresea sepenuhnya. Cuma itu ... kurangnya buat lo, lebihnya buat gue." Punya pacar sangat bucin adalah suatu kebahagiaan, seperti G...