Gre menatap sekelilingnya bingung, jika semalam Gema mengajaknya ke perumahan tak berpenghuni, kali ini Gema mengajaknya ke sebuah pantai.
"Gema ngapain sih kesini?" tanya Gre dengan nada kesal membuat Gema terkekeh. Perlahan ia mendekatkan wajahnya ke wajah Gre, memandang wajah pacarnya yang sudah bersemu dan mundur-mundur.
"Gemaaa!" protes Gre lalu memundurkan jidat Gema dengan telunjuknya. "Kamu kenapa sih? Senyum mulu!" protes Gre.
"Kita kencan," ujar Gre santai.
"Ha? Kamu kenapa sih yang?" tanya Gre jengkel, Gema lagi-lagi tertawa.
"Setiaap ekpresi kamu ... mood aku ternyata! Kecuali sedih dan nangis," ungkap Gema sambil menatap Gre yang sudah bersemu. Tanpa aba-aba Gema menarik Gre untuk berlari sedikit mendekat ke arah air sehingga mereka dapat merasakan sesekali air laut dari ombak.
"Gema kita ngapain?" pekik Gre.
"GUE SAYAAAANG GREEEE!" teriak Gema tiba-tiba membuat Gre menatap sekelilingnya panik dan malu.
"Gema malu!" rengek Gre dan Gema hanya tertawa.
"Ish! Kamu ketawa mulu," timpal Gre sembari memandang wajah Gema kesal.
Gema hanya mengedikkan bahu, dan kembali menatap wajah cantik ywng semalam ia sakiti.
"Yang ... kamu gak mau minta penjelasan gitu?" pancing Gema membuat Gre menyerngit.
"Penjelasan apa?" tanya Gre heran, ia benar-benar tak mengerti kemana Gema membawa pembicaraan mereka.
"Emmm te-"
"Gemaaaa aku capeeek berdiri mulu," rengek Gre memotong pembicaraan Gema, Gema hanya menghela nafas dan tersenyum. "Kamuu," protes Gema dan menarik hidung Gre yang asik tertawa.
"Yaudah kita duduk disana!" titah Gema, sebelum ia berjalan Gre lebih dulu menariknya untuk berlari menghampiri pohon tumbang yang sudah tampak tua dan kering.
"Aku liat-liat gak ada orang, pantainya gak berpenghuni ya?" tanya Gre sembari menatap sekitarnya setelah mendaratkan bokongnya di kayu.
"Iya ... aku bayar mahal buat masuk ke sini," ujar Gema terus terang sembari matanya ikut menjelalajah.
"Yaudah nanti aku gan-"
"Sutss, kita punya dana sumbangan cewek-cewek," sambung Gema sembari terkekeh, mau tak mau Gre juga ikut terkekeh.
Ia tahu Gema tak serius dengan dana sumbangan itu, mungkin hanya mencairkan suasana yang sedikit tegang? Entahlah Gre merasakan ketegangan walau sangat tipis.
"Jadi Gre? Kamu gak nge-"
"Gemaaa aku hauss, beli es kelapa muda dong," rengek Gre lagi-lagi membuat Gema menghela nafas.
"Kamu sengaja sayang?" tanya Gema, ia beralih dari duduk menjadi jongkok di depan tubuh Gre.
Gre kikuk, "ihh sengaja apa sih! Emang haus kok."
Gema meraih tangan Gre dan menciumnya. "Gresea Tosca kamu harus tahu, sampai kapanpun aku akan terus sayang dicampur cinta ditambah suka sama kamu ... jadi, i hope you trust, apa yang aku omongin," papar Gema sembari mengusap-usap tangan Gre yang lembut.
"If that is liar? Apa aku harus bodoh Gema?"
Benar saja prediksi Gre, atmosfer mulai memanas ... meteor mendekati bumi!
"Yang kepiting jalannya miring yaaa," celetuk Gema mengalihkan isu. "Iya tau! Aku lucu liatnya," sahut Gre dengan antusias sembari menatap kepiting yang mulai keluar dari lubangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bucin Boy✅[LENGKAP]
Teen Fiction[cover by : Diitsme] "Hai gue Gema Langit. Hobi gue? Bucin sama Gresea, manah hati Gresea. Intinya hobi gue mencintai Gresea sepenuhnya. Cuma itu ... kurangnya buat lo, lebihnya buat gue." Punya pacar sangat bucin adalah suatu kebahagiaan, seperti G...