36🐄

2.5K 162 15
                                    

•Pesan dari hati- Ruri Repvblik ft Cynthia Ivana.
Biarkan hati bicara.
Katakan semua rasa kita.
Hentikanlaah, kebisuan ... membohongi kita.

"Lo udah gila!" gertak Gritt sembari memandang tajam adiknya yang sudah membawa tas, gila tidak? Ia berniat ke Surabaya untuk melihat pacar tukang selingkuhnya itu tanding padahal cuma baru kemarin ia sembuh.

Memang tiga hari sudah berlalu, Gre sudah sembuh. Gre cukup kecewa karena selama tiga hari itu Gema tak menjenguknya, hari ini Gema tanding ... jadi ia harus kesana bagaimanapun caranya.

Fath yang melihat itu hanya mampu menghela nafas, "Gresea, pergi nak! Papa ijinkan."

Gresea yang semula sendu langsung tersenyum manis, ia berjingkrak dan langsung berlari memeluk juga menyalimi Ayahnya.

"Ayaah ... makasi," lirih Gre sembari memandang Fath dengan tatapan sulit diartikan. Gre tersenyum dan beralih menatap Bundanya yang sedari tadi diam memberikan gesture marah.

"Bunda ... Gema itu pilihan Gre, ini resikonya." Gre menunduk, ia tak berani menatap Tira yang asik memalingkan muka.

Mendengar ucapan itu terlontar dari mulut putrinya, ia kini menatap sang putri yang asik menunduk dengan menggeleng-gelengkan kepala menahan tangis, tanpa aba-aba Tira langsung memeluk putrinya itu.

"Hiks Gema emang pilihan kamu, tapi Bunda berhak marah sama dunia kalo putri Bunda diperlakuin kaya gitu. Nak, mengikhlaskan sakitnya cuma diawal, Bunda gak mau kamu bodoh."

Tira berucap lirih, ia memegang tangan putrinya yang terulur menghapus air mata di pipinya.

Cup.

"Putri Bunda."

Gre mengangguk, ia menatap semuanya dan tersenyum. "Kak Gritt jangan maraah."

Gritt yang mendengarnya hanya mendengus dan memalingkan muka, melihat itu Gre terkekeh.

¤

Setelah kereta Jakarta ke Surabaya itu berhenti ... Gresea tersenyum lega, ia berdesak-desakan dengan yang lainnya untuk keluar dari gerbong yang membawanya sampai ke kota pahlawan itu.

Gre tersenyum dan segera melangkahkan kaki keluar dari stasiun kereta ini. Ia mengutak-atik ponselnya menghubungi Anissa untuk menjemputnya.

"Aduhhh udah jam segini, ini udah setengah pertandingan." Gre berucap resah sembari menatap jamnya, ia merutuki kebodohannya yang memesan kereta pagi.

Anda
Kak Anissa, Gresea distasiun, sibuk gak Kak? Gresea mau lihat sekolah kita tanding.

Gre merutuki kata sekolah yang awalnya akan ia ketika 'Gema tanding' namun ia urungkan, ia masih mempunyai gengsi. Gre bersyukur karena Anissa sedang online, sekarangpun Anissa sedang mengetik.

Kak Anissa
Siaaap tuan putri, waitt yaa.

Gre tersenyum memilih membaca pesan Anissa, ia akan menunggu Anissa disini sambil duduk dan menatap orang-orang yang berlalu lalang.

Beberapa menit kemudian, mobil milik Gema berhenti tepat di hadapannya, Gre merutuki Anissa yang kenapa juga meminjam mobil Gema.

"Gresea! Ayoo!"

Dengan nyentrik, Anissa membuka jendela mobil dan menggerakkan tangannya menyuruh Gre masuk. Gre hanya mampu geleng-geleng sembari berjalan ke-arah Anissa.

"Kok mobil Gema Kak?" tanya Gre saat baru saja duduk di kursi mobil. Anissa hanya mengangguk, ia melirik Gre sekilas. "Orang dia yang nawarin."

Bucin Boy✅[LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang