17🐄

1.4K 135 38
                                    

Emoticon sapi di ponsel kalian seperti apa?

Gema memandang orang-orang yang masih setia memegang busur dan panah itu dengan pandangan jengah.

"Bapak yakin saya harus latih mereka? Ini masih hari rabu Pak," protes Gema membuat Pak Sep mengedikkan bahu. "Mereka udah kumpul, hari sabtu minggu saya mau liburan sama keluarga. Tega kamu halangin liburan saya?"

Gema membungkan bibirnya, ia mati-matian menahan putaran bola mata.

"Oh iya Gema ... sebelum latihan kamu beli minuman dulu ke swalayan," titah Pak Sep sebelum melangkah untuk membimbing anak-anak eskul panahan.

Gema mendesis, "redaksinya dijadikan babu lewat jabatan ketua yang diagung-agungkan."

Gema berjalan keluar lapangan dengan sisa tenaganya. Dari kemarin Gresea ditulis izin dalam absensinya, Gema mengacak rambutnya memikirkan hal itu karena ia tak mendapatkan konfirmasi apapun dari Gresea.

"Abis ini aku bakal marah yang," gumam Gema sembari memandang ponselnya ... itu roomchatnya dengan Gresea yang tampak centang satu. Bukannya pergi ke parkiran, Gema memilih menyinggahi tempat bernama kantin.

"Biarin yekan pada dehidrasi tinggi dulu baru gue OTW kasih minum mayatnya." Gema dengan santai memainkan handphonenya, tidak ada ... hanya bulak-balik keluar masuk aplikasi.

Sementara di lapangan, Vanilla yang sedari tadi Gema pergi ke arah utara yang besar kemungkinan akan ke kantin, ia jadi ingin beralasan ke toilet. Vani lantas mengangkat tangannya.

"Pak ijin ke belakang," ijin Vanilla yang hanya diangguki cuek oleh Pak Sep. Setelah menjawab Pak Sep lebih dulu pergi entah ke mana, Vani tersenyum ... Gre tidak adakan? Apa ini artinya ia dibolehkan mendekati Gema?

"Gue tau lo mau kemana! Bocah gak usah PHOin hubungan orang deh!" nyinyir Anissa membuat Vanilla yang baru melangkah 3 kali terdiam dan menunduk.

Jenio tidak menghentikan Anissa, mereka masih marahan setelah Anissa dikurung di kamar mandi.

"Sa-saya beneran mau ke toilet Kak," elak Vanilla membuat Anissa terkekeh sumbang.

"Bisa gak sih lo gak ganjen sama Gema? Lo ada harga diri gak!"

Hebat, sekarang seluruh atensi menatap ke arah Vani yang terdiam kikuk. Vani dilabrak oleh Anissa si ratu nyinyir, bahkan Gema saja kadang ciut.

"A-aku cuma pengen temenan sama Kak Gema," jawab Vanilla lirih membuat Anissa memutar bola mata malas.

"Sekarang emang jamannya ya? Orang centil berkedok pertemanan?" sindir Anissa sembari mengibas-ngibaskan tangan.

"Maaf Kak ... saya udah kebelet," ringis Vanilla dan berlari dari TKP.

Anisa mendengus, "liatin apa lo pada? Buruan push up semua!" Sepertinya Anissa masih marah dan melampiaskan semuanya ke anak eskul.

----

"Kak Gema!" seru Vani dengan muka antusias menghampiri Gema yang asik memakan baksonya.

Gema memutar bola mata malas. "Ilangkan selera makan gue," dengus Gema dan memilih meminum coca-cola yang ia pesan.

Vani tersenyum. "Kak Gema makin ganteng hehe," ujar Vani malu-malu membuat Gema menyerngit.

"Satu sekolah ngakuin, gue gak heran," sahut Gema percaya diri. Ia berdiri dari duduknya, melihat itu Vanilla ikut berdiri.

"Kak Gema mau kemana?" tanya Vani mengejar langkah Gema. "Swalayan, kenapa?"

Vani berbinar. "Aku ikutt yaaa pleasee," mohon Vani yang diangguki malas oleh Gema.

Bucin Boy✅[LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang