15🐄

1.5K 139 15
                                    

"AKUUUU GAK MAU KAYAAAA GINIII!"

"Yah! Gre Yah," ujar Tira dengan panik dan segera berlari ke kamar putrinya saat mendengar teriakan anaknya itu. Fath ikut berlari panik setelah menaruh korannya ke sembarang tempat.

"AKUU BENCIII!"

Gre mengacak-acak selimut dan sprei dengan kakinya, rambutnya sudah acak-acakan ... bahkan penampilannya tak karuan.

"Gree ... sayang, kamu kenapaa?" Dengan sigap Tira memeluk anak bungsunya itu dan ikut menangis. Sementara Fath sudah duduk dan memalingkan muka tak sanggup dengan pemandangan ini.

"Kamu gak boleh gitu sayang ... kamu pasti sembuh," bisik Tira memberikan semangat membuat Gre semakin menangis keras.

"Aku bencii! Gara-gara penyakit sialan itu aku sama Gema marahan Mama tau gak! Aku capeeek Mah!"

Mamanya tak memberi tanggapan hanya memeluk putrinya yang benar-benar perlu diberi dukungan pada saat-saat seperti ini.

"Kenapa kamu gak bilang sejujurnya Nak?" Kali ini Fath angkat bicara, ia menatap anak bungsunya itu tak mengerti.

"Ayah kira Gema bakal terima cewek penyakitan kaya aku? Aku pucet aja dia komentar Yah," bantah Gre keras sembari menunjuk-nunjuk bibirnya.

"Sayang ...Gema khawatir, bukan komentar," ujar Tira mencoba memberi pengertian.

Gre tetap menggeleng, ia menatap kosong ke depan sembari dalam hati terus menyalahkan dirinya.

Hari ini Gre tak sekolah, ia harus bedrest di rumah setelah cuci darah kemarin.

"Aku gak bisaa gaul Mah ... aku selalu repotin Gema Yaah. Aku ... akuu gak pernah berguna. Aku gak mau kehilangan Gemaa Mah. Mah jangan biarin Gema pergi karena penyakit ini Mah," racau Gre membuat sang Mama menangis tersedu semakin memeluk putrinya dan Fath yang sudah memalingkan muka.

"Kamu gak seperti itu sayang-"

"Gak seperti itu gimana! Gre bahkan gak bisa nyadarin lemahnya tubuh Gre sampe-sampe Gre harus parah dulu baru sadar. Gre gak bisa jaga diri." Diakhir kata Gre melirih dan balik memeluk Mamanya.

"Ayah beliin kamu makanan kesukaan yaa ... kamu jangan gini lagi, gak baik buat fisik kamu yang baru cuci darah."

Cup.

Fath mencium kening anaknya, ia tak tahan dengan keadaan putrinya selalu menyalahkan diri sendiri. Di depannya putrinya lemah dan ia tak bisa berbuat lebih.

Tara mengusap air matanya kasar. "Kamu kuat, Mama gak akan tinggalin kamu lagi. After this Mama janji gak akan ikut Ayah sampe kamu bener-bener sembuh," ujar Tara sembari mencium kening anaknya dan berdiri.

"Mama buatin kamu bubur dulu buat dimakan sama kentang pesanan Papa," sambung Tara dan melangkah keluar.

"Lo nyusahin tahu gak Gre!" gumamnya pada diri sendiri sebelum memutuskan terlelap.

-----

Ting tong.

Gema berdiri membawa buah-buahan di tangannya kanannya dan boneka imut di tangan kirinya.

Ceklek.

"Eh Nak Gema ... mau jenguk Gre ya? Masuk yukk, kebetulan Gre butuh temen," ujar Tara sembari menarik Gema masuk.

"Ehehe iya Tante, kalau boleh tahu ... Gre sakit apa?" tanya Gema yang dihadiahi raut tak enak dari Tira.

"Emm dia cuma drop kok, kamu mau duduk dulu atau langsung ke kamar Gre?" Gema menaruh buah-buahan di meja lantas menggeleng.

Bucin Boy✅[LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang