The beginning of everything 🖤

448 58 127
                                    


안녕하세요 여러분...

Ost. 4 o'clock
V and RM BTS

Kuyy dibaca?!

Jangan lupa tinggalkan jejak😊

Happy Reading
°°°

°°

°


Brakk...

Ku dorong pintu kamar Hotel secara paksa tanpa memiliki izin dari penghuni kamar.

Pintu terbuka, dan tampaklah dua manusia yang sedang bercinta.

"Zin, aku bisa jelasin!" ujar lelaki itu menarik selimut sebatas dada untuk menutupi tubuhnya yang sudah naked.

Kecewa, marah, dan jijik bercampur aduk dalam hatiku. Bagaimana tidak? Dua manusia yang paling aku sayangi ternyata menghianati ku. Satu adalah pacar ku sendiri dan satu lagi adalah sahabat karib ku. Aku tak pernah menyangka kalau sahabat ku sendiri akan mengkhianati ku. Tapi bagaimana pun, aku tidak akan menyalahkan sahabat ku itu, justru aku akan menyalahkan pacar ku karena jika dia memang mencintai ku, dia tak akan mungkin bermain dengan sahabat ku sendiri.

Prok... prok...

Aku memasuki kamar itu sambil bertepuk tangan. Sebisa mungkin ku tahan air mata ku agar tidak terjatuh di hadapan lelaki brengsek itu.

Aku tersenyum, "Selamat yah Chik! Gue nggk nyangka lo bakal seperti ini! Sekarang lo bisa ambil dia! Karena gue nggak suka bekasan!"

Chika Agustina, nama cewek yang ku sebut tadi adalah sahabat ku sejak SMA. Aku menyanyangi nya seperti saudara ku sendiri. Tapi lihat! Dia merusak kasih sayang yang tulus dari ku.

"Dan lo, Tuan Reynald Adijaya, thanks buat penghianatan yang lo lakukan ke gue. Mulai sekarang kita putus!" ucap ku lalu menyiram air yang ada di nakas tepat kearah wajah lelaki itu.

Setelah puas melakukan hal itu pada Rey, aku berlari keluar dari Hotel laknat ini. Air mata yang sedari tadi ku pendam akhirnya terjatuh juga tanpa izin dari ku.

"Taxi."
Panggil ku.

Aku menyetop Taxi di pinggir jalan, untung saja ada Taxi yang lewat sehingga aku tak perlu menahan malu lebih lama lagi karena sedang menangis.

"Mau kemana mbak?" tanya sang supir.

"Jalan aja pak!" perintah ku.

Akhirnya sang supir menjalankan Taxi nya tanpa perlu bertanya lagi walau dia tidak tau arah tujuan ku. Supir itu sedari tadi melirik ku dengan tatapan kasihan dari kaca spionnya. Tetapi aku tidak peduli dengan tatapan itu. Aku hanya menangis tersedu-sedu di dalam Taxi, meluapkan semua emosi yang telah ku pendam sedari tadi.

Setelah menghabiskan waktu 3 jam berada di dalam Taxi, tak terasa hari sudah mulai gelap padahal kami hanya mengelilingi Kota Jakarta yang pengap ini, akhirnya sang supir merasa geram karena aku tak pernah menjawab pertanyaan nya tentang arah tujuan ku.

"Mbak, ini sudah 3 jam, dan kita  hanya menghabiskan waktu dengan mengelilingi Kota Jakarta. Mbak kalau ada masalah sebaiknya jangan bawa-bawa saya ke dalam masalah mbak!! Saya juga butuh uang mbak untuk biaya hidup saya sehari-hari, bukan untuk menemani mbak!! Sekarang mbak turun dan tolong bayar ongkos mbak!!" oceh sang Supir.

The Secret Chapter [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang