안녕하세요 여러분...
Yuk penuhi semua paragraf dengan komentar kalian😊
Happy Reading...
°°°
°°
°
Hubungan ku dengan Johanes mulai membaik. Aku pun sudah kembali melakukan aktivitas ku dengan baik, seperti pergi ke kantor Johanes untuk mengantarkan bekal makan siangnya, setelah seminggu lebih aku tidak melakukan kegiatan itu lagi.
“Sayang, pagi ini Jo tidak sarapan. Kamu mau yah mengantarkan bekal makan siangnya?”
Sarah—ibu mertua ku menyiapkan rantangan untuk bekal siang Johanes, dan memberikannya pada ku. Aku mengangguk, menolak pun rasaku tak ada gunanya. Toh, aku dan Johanes sudah baik-baik saja. Tak ada lagi benci, takut dalam hati ku terhadap dirinya. Itu semua berkat Sarah.
Sejak Johanes memutuskan kalau Sarah—ibunya bisa tinggal bersama kami, kini setiap ada permasalahan selalu ada Sarah sebagai penengah rumah tangga kami. Seperti kejadian kemarin yang Johanes marah karena aku mengikut campuri urusannya hingga dia menggebrak meja dan membuat ku terkejut setengah mati. Aku pikir, Johanes enggan mengucap kata "maaf" pada ku.
Tapi kalian tau apa yang terjadi? Sewaktu aku sudah terbaring di kasur dan mata ku hampir terpejam, tiba-tiba Johanes bersuara tetapi suaranya sangat pelan.
“Saya minta maaf soal kejadian tadi. Kalau kamu masih mendengarnya syukur, kalau tidak juga tidak masalah, yang penting saya sudah minta maaf,” ucapnya dengan sengaknya.
Ck, mana ada orang yang minta maaf seperti itu, batin ku. Tapi mendengar dia meminta maaf saja sudah membuat bibir ku melengkung sempurna. Biasalah punya suami gengsinya naujubilah.
Oke, kembali ke waktu sekarang. Karena rantangannya sudah diisi penuh dengan lauk pauk dan semacamnya oleh Sarah, aku pun segera mengambil ahli rantangan tersebut.
“Kalau gitu, Zindy pamit dulu yah Ma.”
Sarah mengangguk dan aku pun menyalim tangannya sebelum berangkat.
“Hati-hati yah sayang,” pesannya.
“Baiklah Ma.”
Setelah berpamitan, aku langsung memanggil Pak Joko—supir pribadi ku untuk mengantarkan ku ke kantor Johanes.
“Pak, tolong anterin saya yah ke Kantor Jo.”
“Baik nak,” sahutnya sambil membukakan pintu mobil.
“Terima kasih pak,” ucap ku dan segera masuk ke dalam mobil.
Sesampainya di kantor Johanes, aku menghela napas terlebih dahulu, lalu melangkahkan kaki ku masuk ke dalam ruangannya.
Eh, tapi tunggu dulu? Sepertinya Johanes sedang berbicara dengan seseorang di dalam ruangannya, karena perbincangan mereka terdengar jelas oleh ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Chapter [END]
Mystery / Thriller[VOTE UNTUK MENGHARGAI KARYA AUTHOR] "Jangan di baca!!" Adalah salah satu judul novel yang Zindy temui di sebuah aplikasi online bernama Wattpad. Sebuah Novel yang berisikan tentang kisah hidup Zindy yang tidak pernah di ketahui nya sebelumnya. Se...