how if...🖤

51 7 0
                                    

안녕하세요 여러분...

Ost. A world that is you
—Yoon Mi Rae—

Yuk penuhi semua paragraf dengan komentar kalian😊

Happy Reading...

°°°

°°

°




          Tubuh ku bergetar, napas ku tercengat karena merasakan hembusan napas Johanes yang sangat dekat dengan wajah ku.

“Ta-tapi, ka-kamu,” ucap ku terpotong-potong.

"Ck, bicaralah yang benar. Saya suami mu, jadi kamu tidak perlu takut dengan saya.”

Aku menarik napas ku dalam, lalu menghembuskan nya secara kasar. Apa tadi dia bilang? Suami? Suami mana yang begitu kejam dengan istri nya sendiri?

“Kalau begitu, kenapa kamu nggak minta maaf saja?” aku menatap matanya lekat, diapun begitu. Kami sama-sama saling menatap dengan tatapan yang begitu intim.

“Kamu mengatakan kalau aku harus melupakan segalanya. Tapi selama itu juga, aku nggak pernah dengar ada kata maaf yang keluar dari mulut mu,” ucap ku dengan lantang.

Johanes diam saja, malah dirinya masih sibuk menatap manik mata ku sampai tubuh ku menjadi panas-dingin sendiri.

Wajah Johanes semakin dekat, entah kenapa kepalanya sedikit dia miring kan membuat ku refleks memejamkan mata dengan cepat.

Ceklek...

Pintu terbuka, membuat aku dan Johanes buru-buru mengubah posisi kami yang kiannya saling dekat dan berhimpitan, menjadi orang yang salah tingkah sendiri. Aku langsung berlari ke arah meja, seperti sedang mencari sesuatu, sementara Johanes hanya menggaruk-garuk tengkuknya, yang ku yakini tidak gatal sama sekali.

Omoo! Sepertinya Mama datang di saat yang kurang tepat” ucap Sarah dengan wajah yang shock dibuat-buat.

Aku segera menghampiri nya, mencoba menjelaskan sesuatu kalau apa yang dilihatnya tidak sama dengan apa yang ada dipikirannya.

“Tapi Ma, ini nggak seperti yang—”

“Mama duga? Iya kan? Hahaha,” ucapnya memotong penjelasan ku.

Sarah mengelus rambut ku, “Sayang, setiap hubungan suami istri itu, sudah pasti akan melakukan itu. Jadi hal begituan sudah tidak tabu lagi untuk kalian berdua. Tapi masalahnya, Mama itu masuk di saat waktu yang salah,” ucapnya dengan wajah yang sedih. “Ahh, Mama kecewa jadinya,” lanjutnya.

Aku hanya mengernyitkan dahi ku tak mengerti dengan ucapannya. Kenapa harus Mama yang kecewa?” pikir ku.

The Secret Chapter [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang