married with you🖤

107 13 1
                                    

안녕하세요 여러분...

Ost. Marry me
—Train—

Kuyy dibaca?!

Jangan lupa tinggalkan jejak😊

Happy Reading...

°°°

°°

°

       Aku menatap sekelilingku, disana sudah ada Angga dan Ratih yang  berdiri di belakang ku, disamping mereka ada Reynald bahkan Chika, sahabatku. Ck, aku bahkan merasa jijik ketika menyebutnya sahabatku. Jika memang sahabat, mana mungkin dia bermain di belakang ku. Tapi lupakan tentang itu. Sekarang fokus ku hanya pada Angga.

"Ga, apa-apaan ini?"

Aku menatap Angga bingung, apa sebenarnya rencana Angga terhadap ku?

"Lo nggk ngerti? Dia melamar lo Zin! Yah, Johanes Stefanus melamar Zindy Allister! Tunggu apa lagi? Lo Terima dong! Akhirnya, lelaki yang lo cintai melamar lo?!" Angga tersenyum pada ku, membuat ku semakin bingung melihatnya. "Aku bahkan tidak pernah mengatakan tentang Johanes Stefanus. Dari mana dia bisa tau tentang Johanes Stefanus?" pikir ku.

"Jadi ini maksud lo kalau gue akan berterima kasih sama lo?" Angga mengangguk. "Terus? Dari mana lo tau Pak Johanes? Dari mana juga lo tau kalau gue cinta ehh maksud gue kalau gue kagum terhadap nya?"

Angga mengusap tengkuk nya, terdiam ketika aku melontarkan pertanyaan pada nya. Aku mendelik mata Angga dengan tajam. Tetapi, lagi-lagi kaca mata hitam itu bertengger di mata Angga, sehingga aku tidak bisa melihat manik matanya.

"Ekhem... Jadi apa keputusan kamu? Apa kamu menerima lamaran saya?"
Johanes memotong pembicaraan ku dengan Angga. Kini fokus ku kembali pada Johanes yang sedari tadi aku belakangi.

"Saya yakin kamu akan menerima saya. Karena percuma kamu menolak, saya tidak akan menerima penolakan!!" ucapnya sebelum aku sempat menjawab pertanyaannya.

Ucapan Johanes benar, aku memang tidak akan menolak lamarannya. Karena aku memang kagum terhadapnya. Dari awal bertemu, aku begitu kagum dengan rupanya yang rupawan itu. Aku kagum terhadap kepribadian nya, dan terlebih aku kagum terhadap kinerjanya. Entahlah, aku sendiri tidak mengerti perasaan ku. Apa benar rasaku terhadapnya hanya sebatas kagum? Suka? Atau sebenarnya cinta?

"Yeay, si Bapak, pede bener!" bantah ku sok jual mahal. Aku memang bahagia ketika di lamarnya hingga aku ingin menjerit sekarang. Tapi, namanya juga cewek, pasti selalu mempertahan kan gengsi dan selalu sok jual mahal di depan cowok yang di taksirnya karena cewek tidak ingin membuat cowok yang di taksirnya menjadi ilfeel walaupun hatinya sedang tidak aman sekarang.

"Jadi maksud kamu, kamu menolak saya, hem?"

"Eh... Eh... Bukan!" bantah ku cepat ketika Johanes mulai berpikiran buruk terhadap ku.

"Lalu?"

"Mana mungkin gue bisa menolak cowok seperti Pak Johanes! Bisa menyesal tujuh turunan gue!" teriak ku tanpa tau malu.

The Secret Chapter [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang