mengubah rencana awal🖤

39 7 0
                                    

안녕하세요여러분...

Kuyy dibaca?!

Jangan lupa tinggalkan jejak😊

Oh iya, mungkin di part ini kalian akan menemukan typo yang sedikit banyak, harap di maklumin karena aku belum baca ulang part ini. Jadi selesai di ketik, langsung aku publish tanpa baca lagi.

Mianhae😌

Yuk isi semua paragraf dengan komentar kalian❤

Happy Reading...

°°°

°°

°







            Setelah menghabiskan waktu berdua dengan Jo, akhirnya aku yang sangat kelelahan memilih untuk tertidur di dada bidang nya Jo. Yah, setelah hampir setahun menikah, akhirnya aku dan Jo melakukan apa yang seharusnya suami-istri lakukan.

Bahagia? Tentu! Hari ini adalah hari terbahagia yang telah ku lewati selama hidup berdua dengan Jo.

“Makasih,” ucap ku pada Jo. Jo hanya mengangguk sambil memejamkan kedua matanya.

Aku memeluk erat tubuh Jo, sementara Jo hanya tertidur terlentang dengan santai.

“Jo, aku mau nanya. Tadi maksud kamu apa? Kok kamu sedari tadi kamu ngucap ‘mau mengubah rencana awal,’ emang rencana awal kamu apa?” tanya ku penasaran.

Seingat ku, sedari tadi Jo memang mengatakan hal itu hingga berulang kali. Aku yang enggan bertanya memilih untuk diam saja. Tapi sekarang, rasa penasaran ku tidak bisa ku atasi lagi. Aku harus tau apa maksud dari ucapan Jo tadi.

“Bukan masalah besar,” pungkasnya.

Aku mengangguk mengerti. Sebenarnya aku ingin bertanya kembali. Tapi melihat raut wajah Johanes yang berubah menjadi masam seketika, aku pun memilih untuk tidak bertanya lebih lanjut lagi.

“Sekarang tugas kamu hanya satu,” ucap Johanes memandang wajah ku. Aku mengernyit, balas memandang wajahnya balik. “Cukup beritahu saya kalau nanti kamu mengandung anak saya.”

Aku tersenyum, tentu saja. Tanpa Jo berkata seperti itu pun, aku akan mengatakan padanya dengan senang hati kalau andai kata aku memang mengandung anak nya nanti.

“Jangan hanya tersenyum! Kamu ngertikan apa yang saya katakan?”

Aku mengangguk, “siap bos! Tanpa kamu katakan seperti itupun, aku akan dengan senang hati memberitahu kamu kalau andai kata aku benar-benar mengandung anak kita,” ucap ku tersenyum ceria.

“Bagus! Istri yang penurut.”

Johanes memeluk tubuh ku, aku pun ikut memeluk tubuhnya dengan erat. Bahagia sekali rasanya ketika mendapat perlakuan manis seperti ini. I feel like a Queen coz he treats me like a Queen.

Selang beberapa menit kemudian, Handphone Jo berdering. Awalnya dia mengabaikan deringan Handphone nya. Tapi entah kenapa, Handphone nya itu terus saja berbunyi, membuat Johanes mau tidak mau harus melihat siapa tersangka dari pemanggil tersebut.

The Secret Chapter [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang