for the first time🖤

53 8 2
                                    

안녕하세요 여러분...

Ost. Lovely day
—Park Shin Hye

Yuk penuhi semua paragraf dengan komentar kalian😊

Sebelum membaca, aku mau nanya dong. Ada yang kangen nggak dengan cerita ini? Hehe

Happy Reading...

°°°

°°

°

“Jo, itutuh lauk istri kamu di tambah gih, masa istri di kasih makan sedikit sih? Kamu yah, kalau udah berniat nikahi anak gadis orang, yah di rawat dong, kasih perhatian penuh, jangan malah di anggurin!” omel Sarah—ibu mertua ku pada Johanes.

Aku menggeleng ketika Johanes benar-benar menambahkan banyak lauk pauk ke dalam piring ku sesuai perintah Ibunya, “sudah cukup Jo” rengek ku.

Seakan tak mendengar perkataan ku, Johanes terus saja menambahkan banyak sekali lauk pauk ke dalam piring ku hingga membuat ku ingin muntah saja ketika melihatnya.

Di kira lambung ku itu ada dua yak? Bisa menampung banyak makanan segini banyaknya, keluh ku tak habis pikir.

“Mama, Zindy udah kenyang” ucap ku sedikit memelas berharap agar Sarah tidak terus menyuruhku untuk menghabiskan semua makanan itu.

Tapi aku rasa Sarah dan Johanes memiliki kepribadian yang sama, sama-sama tak ingin terbantahkan. Sarah, terus saja menyuruhku menghabiskan semua makanan yang sudah di sendokkan oleh Johanes

Huekkk

Karena merasa perut ku sudah penuh dan tak memiliki muatan lagi di dalamnya, akhirnya aku pun ingin memuntahkan seluruh isi perut ku. Di paksa pun, aku rasa perut ku tetap menolak untuk menerimanya.

Mendengar aku ingin muntah, Sarah langsung sigap berdiri dan memberi ku segelas air putih dengan senyuman yang sulit aku artikan.

“Ayo minum dulu sayang” ucap nya memberiku segelas air putih. Dengan cepat aku mengambil gelas itu dari tangannya dan meneguk habis isi dari gelas itu.

“Makasih Ma.”

Sarah mengangguk sambil tersenyum. “Sudah berapa bulan?” tanyanya dengan semringah.

"Huh? Maksud Mama?” tanya ku tak paham maksud dari ucapannya itu.

Sarah menunjuk perutku dengan jari telunjuknya, “itu kandungan kamu sudah berapa bulan sayang?”

Aku terdiam melongo, kandungan apanya? Aku saja belum pernah melakukan hal begituan dengan Johanes.

“Ekhem, Zindy tidak hamil Ma” ucap Johanes.

“Loh kok bisa begitu? Kalian kan udah menikah kan?”

Aku mengangguk, “Tapi Ma, aku dan Johanes belum—” ucapan ku terpotong karena Johanes lebih dulu berbicara memotong ucapan ku.

The Secret Chapter [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang