The Secret Chapter [END]

I miss you🖤

안녕하세요여러분...

Kuyy dibaca?!

Jangan lupa tinggalkan jejak😊

Yuk isi semua paragraf dengan komentar kalian❤

Happy Reading...

°°°

°°

°

"Angga!!" teriak ku menggedor-gedor pintu kamar Angga.

"Angga, cepat bukain pintunya. Gue ada kabar baik malam ini,"

Tak berapa lama, Angga muncul di hadapan ku dengan bertelanjang dada dan hanya memakai boxer di bawah lutut. Aku membelalakkan mata ku terkejut. Untuk pertama kalinya aku melihat tubuh kekar Angga.

"Ada apa sih lo teriak malam-malam? Nggak lihat apa ini udah jam berapa?" ucap Angga dengan mata yang masih terpejam.

"Eh- a-anu. Gu-gue mau-"

"Ngomong yang benar!" Angga menjentikkan tangannya ke dahi ku. Otomatis aku meringis kesakitan.

"Lo bisa pake baju dulu nggak? Gue salfok bambank!" ceplos ku. Aku menutup mata ku kuat-kuat. Auto malu deh aku.

"Salfok? Emang lo salfok karena apa?" Angga memperhatikan seluruh bagian tubuhnya. Lalu seketika dia tersenyum usil ke arah ku, "hayo ngaku lo! Lo salfok lihat badan kelar gue? Ish-ish Zindy ternyata mesum!" Angga menutup bagian tubuhnya dengan kedua tangan yang menyilang di dadanya.

Aku memukul pelan lengannya, karena tak suka dengan ucapannya barusan. Hal itu tentu membuat Angga tertawa terbahak-bahak.

"Apaan sih lo! Gue udah punya suami yah! Dan badan suami gue itu juga lebih bagus dari lo!" pekik ku tak suka.

"Jadi kenapa bisa lo salfok dengan gue?" Angga mendelik mata ku tajam, membuat ku gugup setengah mampus.

"Yah karena kita berdua bukan muhrim, jadi lo harus sopan dong kalau mau tinggal dengan gue! Lo pake baju dulu kek atau apa kek. Yang penting lo jangan muncul di hadapan gue dengan telanjang dada seperti ini!" ucap ku sedikit ngegas.

Angga kembali menjentikkan tangannya ke dahi ku, "yang numpang siapa, yang suka ngatur-ngatur siapa. Sadar please!" sindir Angga yang ku balas dengan kekehan malu.

Tapi bodoh amat dengan sindiran nya itu. Aku malah mendorong tubuh Angga masuk ke dalam kamar nya lagi dan menyuruhnya untuk memakai baju sebelum menemui ku kembali. Dengan kesal Angga menuruti perintah ku. Aku hanya tersenyum melihat raut wajahnya itu.

"Buruan! Setelah itu datang ke kamar gue. Gue tunggu 3 menit. Oke?!" teriak ku dari luar kamar nya.

"Diem lo! Bawel!" balas Angga berteriak. Aku cekikikan sendiri melihat tingkahnya yang ogah-ogahan seperti orang yang sedang tertekan batin.

🖤🖤🖤

"Woi, sekarang gue dah selesai nih. Gue boleh masuk?" Angga mengetuk pintu kamar ku terlebih dahulu sebelum masuk.