I'm pain🖤

44 7 2
                                    

안녕하세요여러분...

Kuyy dibaca?!

Jangan lupa tinggalkan jejak😊

Oh iya, mungkin di part ini kalian akan menemukan typo yang sedikit banyak, harap di maklumin karena aku belum baca ulang part ini. Jadi selesai di ketik, langsung aku publish tanpa baca lagi.

Mianhae😌

Yuk isi semua paragraf dengan komentar kalian❤

Happy Reading...

°°°

°°

°






        Dengan sedikit perasaan kesal, Zindy pun akhirnya meninggalkan Hans dan Ratih berdua di dalam ruangan. Sementara Ratih melirik ke arah luar ruangan, memastikan tak ada lagi keberadaan Zindy disana.

“Apa-apaan ini Hans?” bentak Ratih setelah menutup pintu ruangan terlebih dahulu.

Hans tak menjawab, dengan cepat dia berjalan menjauh dari Ratih dan duduk di kursi kebesarannya tanpa mempedulikan Ratih yang sedang dalam kemarahan.

“Aku tanya kamu, apa-apaan ini? Kenapa kamu semakin menjauh dari aku? Apa kamu mulai mencintai wanita sialan itu?” Ratih mencengkram kuat kerah baju Hans tanpa kendali. “Hans, jawab aku!”

Hans menarik napas nya dalam-dalam. Kalau saja di hadapannya ini bukan seorang wanita, pastilah Hans akan menghajar habis Ratih tanpa ampun karena berani-beraninya berbuat kasar pada Hans. Zindy yang notabennya adalah istri sah dari Hans saja tidak pernah berbuat seperti itu. Sementara Ratih yang hanya menjabat sebagai kekasihnya saja sudah berani bertindak kasar pada nya, bagaimana lagi nantinya ketika Ratih benar-benar menjadi istri sah Hans? Bisa-bisa Hans di buat gila dengan keberadaan wanita yang ada di hadapannya ini.

“Jangan kamu kira diam saya adalah bentuk kelemahan saya. Jika saya mau, saya bisa mencekik leher kamu sampai mati!” ucap Hans menatap tajam manik mata Ratih.

Ratih yang mendapat ucapan kasar dari Hans, tidak mampu membuat gadis itu takut. Tapi malah membuat Ratih semakin tersalut dalam kemarahan.

“Hans!” teriak Ratih. Ratih balas menatap manik mata Hans dengan tatapan penuh kilatan api. “Ingat, aku itu pacar kamu. Zindy hanyalah wanita jalang dan bukan siapa-siapa kamu! Ingat misi kamu hanya untuk balas dendam kepadanya, bukan menaruh perasaan kepadanya.”

Hans tersenyum merendahkan, “wanita jalang? Bahkan di mata hukum dan masyarakat kamulah yang pantas disebut dengan wanita jalang karena sudah menggoda laki-laki yang sudah beristri. Sadar, please!”

Ratih terkesiap, sungguh dirinya tidak terima di katakan sebagai wanita jalang, itupun di katakan oleh orang yang di cintainya sendiri.

“Aku? Wanita jalang? Bahkan sebelum kamu menikah dengan Zindy, aku sudah terlebih dahulu ada di hati kamu. Bukankah seharusnya kata-kata yang kamu ucapkan tadi lebih pantas untuk Zindy? Wanita tidak tau malu itu?” Ratih tertawa miris.

The Secret Chapter [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang