what happened?🖤

42 7 6
                                    

안녕하세요여러분...

Kuyy dibaca?!

Jangan lupa tinggalkan jejak😊

Yuk isi semua paragraf dengan komentar kalian❤

Happy Reading...

°°°

°°

°





Dengan wajah yang berseri-seri, aku melangkahkan kaki ku masuk ke dalam kamar ku. Nyatanya, suasana hati ku saat ini benar-benar sedang bahagia. Bagaimana tidak? Seorang Johanes si tuan gengsi menggendong ku tadi. Uhh, demi alek! Aku ingin terbang saat ini juga!

"Ku harap hari ini adalah hari yang baik untuk memulai kehidupan yang baik juga!" doa ku dalam hati.

Plakk!


Disaat aku membuka pintu kamar ku dan hendak melangkahkan kaki ku masuk ke dalam kamar. Tapi langkah ku tiba-tiba terhenti seketika karena mendengar suara tamparan yang begitu keras dari lantai bawah.

"Apa yang terjadi?" aku mengernyit penasaran.

Karena sakin penasarannya, aku melihat ke lantai bawah dari atas lorong kamar ku untuk memastikan apa yang terjadi.

"Apa ini Jo?" teriak Sarah mencampakkan beberapa lembar kertas dan juga foto tepat ke arah wajah Johanes. Johanes hanya diam tak bergeming, matanya memandang lurus ke beberapa kertas dan foto yang berantakan di lantai.

Sementara aku? Aku hanya mengamati apa yang terjadi. Sebenarnya aku ingin sekali turun dan memeluk Johanes karena tak tega melihatnya di tampar oleh mertua ku sendiri. Tapi apa daya? Aku terlalu takut mengikut campuri urusan antara Ibu dan anak itu. Aku pikir, jika aku ikut campur, bukankah perilaku ku akan kelihatan tidak sopan nanti? Jadi aku memutuskan untuk diam saja dan hanya mengamati dari lantai atas.

"Kenapa diam?" teriaknya lagi. "Apa benar dia orangnya?"

Sarah terus saja melontarkan pertanyaan demi pertanyaan kepada Johanes. Tetapi Johanes masih memilih diam. Aku yang melihatnya harus menahan geram karena Johanes tak kunjung menjawab.

"Ck! Apa susahnya sih menjawab pertanyaan!" kesal ku dari lantai atas. Mungkin kalau Johanes menjawab pertanyaan Sarah, maka perkara dan amarah Sarah pasti akan redam.

"Jawab Mama Jo! Apa dia orangnya?" tanya Sarah lembut, Johanes akhirnya mengangguk.

"Hufftt, coba aja dari tadi dia menjawab pasti Mama nggak akan ma-"

Plakk!!

Sarah menampar balik Johanes. Tidak! Aku pikir setelah Johanes menjawab pertanyaan Sarah, maka Sarah tidak akan marah dan tidak menampar Jo lagi. Tapi apa ini? Bahkan disaat Johanes sudah menjawab walau dia hanya mengangguk dan tidak mengeluarkan suara, tetapi Sarah malah kelihatan semakin marah dan hilang kendali. Dia bahkan menampar pipi Johanes semakin kencang, hingga membuat aku meringis kesakitan walau bukan aku yang terkena tamparan itu.

"Arrrggghhh! Kenapa harus dia!" teriak Sarah kesetanan.

Johanes yang tadinya hanya diam tak bergeming, tetapi sekarang dia malah panik karena melihat kondisi Sarah yang seperti kehilangan kendali.

The Secret Chapter [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang