안녕하세요여러분...
WARNING : CHAPTER TERAKHIR DARI CERITA INI.
Jangan lupa tinggalkan jejak😊
Yuk isi semua paragraf dengan komentar kalian❤
*nb : kalau ada typo maklumin aja, soalnya aku baru siap ngetik dan malas baca ulang hehehe. Kalau kalian baik, mohon koreksi typo nya😌
Happy Reading...
°°°
°°
°
Kata Johanes, aku tidak boleh pergi meninggalkannya sampai dia benar-benar tiba di Rumah. Dia juga berpesan agar aku tetap di kamar dan mengunci pintu kamar agar tidak ada siapapun yang bisa masuk dan menyakiti ku, termasuk Sarah.
Tapi semua perkataannya ku hiraukan. Aku malah dengan senang hati turun ke lantai bawah ketika Sarah dan Tania memanggil nama ku. Aku tau apa yang akan terjadi pada diri ku nanti ketika aku membantah perkataan Johanes. Tapi dalam pikiran ku hanya satu, jika apa yang aku takutkan pasti terjadi, lalu mengapa aku harus menghindar sekarang?
Kaki ku melangkah maju perlahan, dengan langkah gontai aku menuruni anak-anak tangga sambil mengelus lembut perut ku sesekali.
"Mama memanggil ku?" tanya ku gugup kepada Sarah yang duduk di sofa bersama Tania.
Tania memandang rendah diri ku. "Ck, wanita sialan ini! Melihat wajah nya saja saya sudah jijik. Waktu kecil dekatnya dengan anak saya, pas remaja udah berani menggoda suami saya. Sekarang, dia malah mendapatkan adik saya. Ck, murahan sekali!" Tania melemparkan bantalan sofa ke wajah ku. Tapi dengan secepat kilat aku berhasil menghindar dari lemparan nya itu.
"Maaf, seharusnya anda lah yang malu pada saya, karena suami anda yang ingin memperkosa saya dulu. Saya heran, apa suami anda kurang puas dengan istrinya makanya dia tega memperkosa anak yang di bawah umur? Ahh, atau jangan-jangan suami anda memang sering melakukan itu, atau bisa jadi dia sering berhubungan dengan wanita lain sekarang?" ucap ku datar menatap wajah nya.
Bisa ku tebak kalau sebentar lagi Tania akan marah dan akan memukul ku. Karena saat ini raut wajah Tania memang seperti ingin membunuh ku.
"Kurang ajar! Dasar jalang! Mati aja kamu!" Tania menampar pipi ku dengan sekuat tenaga hingga tubuh ku oleng ke kanan.
Aku memegang pipi ku sejenak lalu tersenyum sinis. Ku pandang wajah nya dengan raut wajah yang menantang tanpa takut sama sekali.
"Segitu aja? Tamparan kamu bahkan lebih sakit dulu daripada sekarang." Aku memberhentikan ucapan ku sejenak. "Oh iya, aku lupa. Kamu kan sudah semakin TUA!" lanjut ku sengaja dengan menekan kata 'tua' agar memancing amarah Tania.
Sejujurnya aku sangat takut saat ini. Tapi entah dapat kekuatan dari mana, aku malah ingin memancing kegaduhan di rumah ini karena aku tau apa ending dari cerita Novel tersebut.
Jika Novel "Jangan di baca," tidak dapat ku ubah sepenuh nya. Tapi setidaknya, saat ini aku bisa mengubahnya sendiri dengan tidak berdiam diri ketika di sakiti. Kalau Zindy yang ada di dalam Novel selalu diam jika disakiti, maka Zindy yang nyata akan melawan jika di sakiti.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Chapter [END]
Misteri / Thriller[VOTE UNTUK MENGHARGAI KARYA AUTHOR] "Jangan di baca!!" Adalah salah satu judul novel yang Zindy temui di sebuah aplikasi online bernama Wattpad. Sebuah Novel yang berisikan tentang kisah hidup Zindy yang tidak pernah di ketahui nya sebelumnya. Se...