ternyata halu!🖤

38 8 5
                                    

안녕하세요여러분...

Kuyy dibaca?!

Jangan lupa tinggalkan jejak😊

Yuk isi semua paragraf dengan komentar kalian❤

Happy Reading...

°°°

°°

°



Eungh,” eluh ku dalam tidur ku.

Aku mengerjabkan mata ku. Perlahan siluet seorang cowok berbadan tegap muncul di hadapan ku.

“Akhirnya bangun juga kamu,” ucapnya dingin, dan sedikit—ketus.

Aku menatap matanya, perlahan sebuah senyum terukir di wajah ku. “Jo?” sapa ku lembut.

Dia mengangguk. Lalu aku mencoba bangun dari tidur ku. Tapi, awwhss~” ku pegang kepala ku yang masih terasa sakit.

Dengan cepat, Johanes memegang pundak ku, mengisyaratkan agar aku tetap tidur dan tidak perlu untuk bangun dari tidur ku.

“Diam disitu,” perintahnya lalu meninggalkan ku. Entahlah, aku sendiri tidak tau kemana perginya dia. Tapi aku akhirnya diam, menuruti perintahnya.

Tidak lama kemudian, dari arah pintu kamar, ku lihat tubuh Johanes yang sudah kembali entah dari mana. Cepat sekali! Bahkan tidak ada lima menit dia meninggalkan ku sendiri disini. Ku perhatikan gerakan tangannya yang kelihatan sulit untuk membuka lebar pintu kamar karena di tangannya ada sebuah nampan yang lengkap dengan lauk pauk dan juga segelas susu di dalamnya. Sekali lagi, aku mencoba untuk bangkit dari tidur ku, berniat untuk membantunya. Tapi Johanes selalu saja mengisyaratkan ku agar aku tidak perlu bangkit dari tempat ini.

“Saya bilang tetap disana!” perintahnya singkat, padat, datar, dan dingin. Kalau sudah begini, mana berani aku melawannya.

“Nih makan!” ucapnya ketus seraya meletakkan nampan ke atas nakas tempat tidur ku.

Aku menggeleng, “ungh! Aku nggak lapar Jo!” balas ku.

Johanes menatap mata ku tajam. “Makanlah! Kamu belum makan dari pagi tadi.”

Johanes kembali mengambil nampan yang baru saja di letakkan nya ke atas nakas ku, lalu ia duduk di samping ku.

Ahhk~” Johanes menyodorkan sesuap nasi ke arah mulut ku.

Omo jinjjae? Aku membelalakkan mata ku terkejut. Seorang Johanes sedang menyuapi ku sekarang! Benar-benar di luar dugaan ku.

Karena mata ku tidak juga berhenti menatapnya. Akhirnya Johanes menatap ku balik dengan tatapan tajam dan alis mata yang sengaja di naikkan nya satu.

“Ada apa?” tanya nya yang ku balas dengan gelengan kepala.

Ck! Makanlah! Tangan saya pegal kalau begini terus!” protesnya.

The Secret Chapter [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang