who are you?🖤

69 14 2
                                    

안녕하세요 여러분...

Yuk penuhi semua paragraf dengan komentar kalian😊

Happy Reading...

°°°

°°

°

       Di temani segelas kopi susu yang telah aku pesan sedari tadi, aku duduk di sebuah Cafe dekat kantor Johanes. Tadinya, aku masih ingin berdua dengan Johanes, tetapi waktu memang sedang tidak tepat. Disaat aku hendak menyuapi Johanes makan siangnya, tiba-tiba Ratih datang kembali dan memberitahukan bahwa client Johanes dari Singapura datang dan ingin segera bertemu dengannya.

Aku menghela napas panjang, sebenarnya aku cukup kecewa tapi setidaknya kali ini Johanes tidak menyuruh ku pulang, melainkan karena dia mempunyai pekerjaan yang sangat mendadak jadinya kami tak bisa menghabiskan waktu berdua lagi.

Duduk di sudut ruangan sambil memandang ke arah luar, tiba-tiba sorot mata ku menangkap seorang pria yang sangat aku kenali.

“Angga? Benarkah itu dia?” ucap ku ingin segera berlari menghambur ke pelukannya. Jika diingat sudah lama sekali aku tidak bertemu dengan nya, dan itu membuat ku sangat rindu padanya.

Aku berjalan dengan sedikit berlari ke arahnya. Namun belum sampai aku mendekatinya, aku mengurungkan niat ku untuk mendekatinya ketika aku melihat Angga sedang berbicara di Handphone-nya. Langkah ku terhenti sekitar satu meter dari arah belakangnya.

“Dasar payah! Andai waktu itu lo bisa menahan nafsu bejat lo bersama jalang lo. Pasti dia nggak akan masuk ke dalam kandang macan!” sarkas Angga.

Aku mengernyitkan kening ku bingung. “Apa sebenarnya yang di ucapkan Angga? Mengapa dia terlihat begitu kesal dan sedikit—cemas” pikir ku.


Tak ingin mengganggunya, aku berniat untuk kali masuk ke dalam Cafe, menikmati kesendirian ku. Maunya sih gitu, sampai Angga menahan tangan ku secara tiba-tiba.

“Angga?” gumam ku.

Angga mengangguk, seraya tersenyum pada ku. “Hai Zin? Apa kabar?” tanyanya sedikit kaku.

Tidak biasanya Angga berbicara kaku begini kepada ku.

“Baik, lo sendiri?”

“Seperti yang lo lihat” balasnya singkat sambil menghentikan bahunya. Aku membalasnya dengan senyuman.

Btw, lo ngapain ada disini?” tanya nya.

“Hanya untuk bersenang-senang” jawab ku singkat. Aku menarik napas ku panjang, “Lo tau kan gue sudah menikah? Jadi waktu gue setelah menikah hanya gue habiskan di kastil megah suami gue, dan itu membuat gue bosan setengah mampus” lanjut ku hampir frustasi.

Angga tersenyum, lalu mengacak rambut ku, “Yah bagus dong! Lo nggak perlu lagi capek-capek bekerja banting tulang demi mengisi sejengkal perut lo” ucapnya.

Aku mengerucutkan bibir ku kecil. Ku sikut perutnya, tentu dengan pelan, “Apaan sih Ga?” bantah ku.

Angga yang sudah tau aku sedang merajuk langsung memegang kedua bahu ku. Menghadapkan tubuh ku ke arah wajahnya, hingga aku bisa melihat wajahnya dengan jelas, “Yah maksud gue, dengan lo menikah sama Johanes, hidup lo setidaknya terpenuhi. Gue yakin, dia pasti  bisa nge-treat lo layaknya Ratu

The Secret Chapter [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang