Jo yang meresahkan🖤

42 4 0
                                    

안녕하세요여러분...

Kuyy dibaca?!

Jangan lupa tinggalkan jejak😊

Yuk isi semua paragraf dengan komentar kalian❤

Happy Reading...

°°°

°°

°






Sebelum matahari terbit, aku sudah beranjak dari tempat tidur ku. Ku lirik jam yang berada di nakas sebelah kanan ku, masih jam 4 subuh. Ku paksakan kaki ku melangkah keluar kamar walau kepala ku sedang pusing karena tidak tidur semalaman.

“Loh nak Zindy kok sudah bangun di jam segini?” suara Mbok Minah mengagetkan ku. Ku toleh kan kepala ku ke sumber suara, aku tersenyum hangat ke arah nya.

“Tidak apa Mbok, aku nggak bisa tidur. Lagian, semalam kan Mama sudah memecat semua asisten rumah tangga, yah karena itu aku yang akan menggantikan semua pekerjaan mereka mulai sekarang, aku nggak mau membuat Mama marah ke aku Mbok. Aku Mama seperti dulu, yang sayang ke aku,” ucap ku sambil mengeluarkan bahan-bahan makanan dari kulkas yang akan aku olah menjadi sarapan. 

“Kamu tidak perlu mengerjakan semua pekerjaan rumah hari ini.”

Mbok Minah memberhentikan aktivitas ku. Tapi aku yang keras kepala, tidak semudah itu untuk menuruti perintah Mbok Minah.

“Mbok, aku harus masak hari ini. Jo akan berangkat kerja, jadi aku harus menyiapkan sarapan untuk nya,” ucap ku lembut.

Tapi Mbok Minah menggeleng, “tidak ada acara masak hari ini. Kamu balik tidur aja. Mbok yang akan memasak hari ini. Soal membersihkan rumah ini, biar asisten yang kerjakan karena itu tugas mereka bukan tugasnya kamu.”

Aku mengernyit, “tapi bukan kah mereka sudah di pecat oleh Mama?”

“Benar, tapi Tuan Muda Jo membawa mereka kembali kesini,” balas Mbok Minah singkat.

Aku mengernyit semakin bingung. Tapi untuk apa? Bukankah Sarah sudah memecat mereka semua? Lalu apa Sarah sudah mengetahui ini?

Seakan tau apa yang ada di pikiran ku, Mbok Minah tersenyum lalu dia mengelus lembut puncak kepala ku.

“Nyonya belum mengetahui kalau Tuan Muda membawa balik semua asisten rumah tangga kesini.”

“Kok bisa? Kalau nanti Mama marah bagaimana?” tanya ku cemas.

Mbok Minah menggeleng, “sudah pasti karena Tuan Muda tidak ingin melihat istri nya kelelahan. Soal Nyonya Sarah, sudah pasti dia tidak akan marah karena Tuan Muda adalah anak kesayangannya.”

Aku mengangguk mengerti.

“Tapi walaupun semua asisten sudah kembali. Aku nggak bisa duduk tenang seperti Mbok perintahkan. Aku nggak mau membuat Mama marah Mbok. Udah yah Mbok, jangan larang Zindy lagi,” ucap ku tegas.

Aku kembali memotong sayuran tanpa mengindahkan larangan Mbok Minah. Tapi Mbok Minah tetap saja melarang ku. Dia sengaja menarik pisau yang ada di tangan ku dan menyimpan semua pisau yang ada.

The Secret Chapter [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang