i'm mad at you🖤

72 11 0
                                    

안녕하세요 여러분...

Ost. Princesses Don't Cry
CARYS

Kuyy dibaca?!

Jangan lupa tinggalkan jejak😊
Happy Reading...

°°°

°°

°

          Zindy berdiri di depan pintu rumah, sesekali dia melirik layar handphone nya untuk melihat jam. Dengan cemas, Zindy mondar-mandir menunggu sang suami pulang.

Hari semakin malam, tentu udara juga semakin dingin. Apalagi Zindy sedang berdiri di luar rumah dengan memakai piyama pink berbahan sangat tipis.

Zindy melipat kedua tangannya, memeluk dirinya sendiri, karena menggigil kedinginan. Di luar sangat dingin, tetapi Zindy tetap memilih menunggu suaminya di luar rumah.

"Sudah jam 12 malam tapi Hans belum juga pulang" cemas Zindy.

Di hitung sudah 2 jam Zindy berdiri menunggu Hans pulang, tapi yang di tunggu tak juga kunjung datang. Hingga akhirnya Zindy merasa lelah sendiri, dan dia memilih untuk menunggu di dalam rumah saja.

Tetapi baru saja Zindy membalikkan badannya, mobil ferari hitam milik Hans sudah tiba di depan pagar mereka.

Zindy tersenyum ketika mendengar suara klakson mobil milik suaminya.

"Kamu sudah pulang?" tanya Zindy.

"Seperti yang kamu lihat?"

Zindy terdiam, senyum di bibirnya memudar setelah mendengar jawaban dari suaminya.

"Kamu lapar tidak? Aku udah memasak makan malam untuk kita. Kebetulan aku juga belum ma"~kan.

Zindy tersenyum, bertanya se-antusias mungkin, tetapi ucapannya dipotong oleh Hans bahkan sebelum Zindy selesai berbicara.

"Saya tidak lapar. Saya sudah makan di luar!" balas Hans cuek sambil berjalan meninggalkan Zindy yang masih terdiam di teras rumah.

Zindy hanya ber'oh singkat. Hati Zindy merasa sedih sekaligus kecewa dengan semua jawaban-jawaban yang di lontar kan lelaki yang di cintainya.
Tetapi seakan tak kenal kata menyerah, Zindy berlari di belakang Hans, berusaha mensejajarkan langkahnya dengan langkah kaki Hans.

"Saya lelah, saya mau istirahat! Tolong jangan ganggu saya!" ucap Hans.

Zindy tersenyum, dan lagi-lagi Zindy menawarkan sesuatu yang bisa di lakukannya untuk suaminya.

"Mau aku pijat?" tanyanya penuh harap.

Hans menghentikan langkahnya, membalikkan tubuhnya dan menatap mata Zindy dengan penuh amarah.

"Kamu bodoh yah?" teriak Hans.

Dengan refleks Zindy menutup kedua matanya ketakutan.

"Sudah saya katakan saya lelah dan jangan ganggu saya! Sekali lagi saya katakan JANGAN GANGGU SAYA!! Lebih baik kamu menghilang dari hadapan saya!" bentak Hans. Kemudian dia kembali berjalan meninggalkan Zindy yang bergetar ketakutan.

Zindy terdiam, menatap pundak Hans yang semakin lama semakin hilang di telan oleh jarak.

"Hikss... Kenapa kamu berubah Hans?" ucap Zindy dengan air mata yang sudah terjatuh.

The Secret Chapter [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang