Terungkap lagi!🖤

71 6 0
                                    

안녕하세요여러분...

Kuyy dibaca?!

Jangan lupa tinggalkan jejak😊

Yuk isi semua paragraf dengan komentar kalian❤

Happy Reading...

°°°

°°

°


    

             Disaat aku berbalik badan. Aku melihat Angga berdiri tepat di belakang ku sambil menatap ke arah ku.

“Kenapa dia bisa disini?” pikir ku.

Aku mengendikan bahu ku acuh, merasa tidak peduli dengan keberadaan Angga di sekitar ku. Dengan santai nya aku berjalan melewati nya tanpa menegur sapa Angga seperti biasanya.

“Gue mau bicara!” Angga memegang tangan ku dan membuat ku berhenti otomatis tepat di samping tubuh nya.

“Tidak ada yang perlu di bicarakan,” sahut ku berusaha melepaskan genggaman tangannya dari pergelangan tangan ku. Tapi cengkeraman tangan Angga begitu kuat, dia sengaja menyeret ku keluar dari Cafe ini dan membawa ku ke taman yang berada di Cafe tersebut.

“Apa-apaan lo? Bisa nggak lo lepasin tangan gue sekarang!” teriak ku. Tapi Angga sama sekali tidak merespon ucapan ku. Hal itu membuat ku harus terpaksa menggigit tangannya.

Awhss, sakit bego!”

Angga melepas cengkeraman tangannya dari pergelangan tangan ku. Di lihatnya bekas gigitan ku menempel di punggung tangannya.

“Zindy, gue mau jelasin segalanya ke lo! Bisa nggak sih lo bersikap biasa aja?”

Aku menggeleng, “bersikap biasa aja? Gila kali lo! Seharusnya lo yang harus bersikap biasa aja ke gue, karena gue itu bibi lo, dan lo ponakan gue sekarang!” ucap ku emosi. Entah kenapa, belakangan ini aku merasa emosi terus. Aku juga ingin marah saja bawaannya. Seakan emosi ku tidak bisa aku kendalikan lagi.

Ck! Hidup gue lucu yah? Lo yang dulunya gue anggap sebagai abang gue, tapi sekarang posisinya udah berubah! Sekarang lo malah jadi keponakan gue, hahaha, hubungan macam apa ini?” tawa ku terlihat garing. “Gue nggak nyangka, ternyata lo masih ada sangkut pautnya dengan keluarga Stefanus.”

Angga memegang pundak ku, di tatap nya mata ku dengan tatapan sendu penuh luka. Aku yang merasa risih buru-buru menghalau tangannya dari pundak ku. “Tangan, please! Ingat, gue sekarang adalah bibi lo bukan teman lo atau lain sebagainya!” sewot ku. Tapi hal itu tak membuat Angga melepas cengkeraman nya dari pundak ku. Kalau tadi Angga hanya memegang pelan pundak ku, sekarang dia malah mencengkeram sedikit kuat pundak ku.

“Ada apa nggak nya hubungan gue dengan keluarga Stefanus, bukan berarti gue sama seperti mereka! Gue beda Zin! Lo tau itu bahkan sejak kita sama-sama masih kecil! Gue sayang lo, sayang gue itu tulus ke lo. Gue nggak ada sangkut pautnya dengan mereka, mereka yang hanya menyakiti lo dan memberikan luka hati lo!”

The Secret Chapter [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang