HOW ARE YOU TODAYY GUYSS??
READY UNTUK BERTEMU LANGIT DAN BELLA LAGI?
YUKLAHH GASSS,
EPSSS
POLLOW DOLO DONG AKUN WTTP SAMA IG AKUUUU HEHE
ig: diaanfitry
Yuk yuk votee samaa spam komenttt biar apaa cobak? Ya biar aku senang. Mood jdinya bsa lanjottt mueheheh
Hepiriding oll
Enjoy❤
"Ih bella kok ac-nya lo kecilin? Lo gak lupa,kan kalau orang kaya kayak gue gak bisa ke-panasan?!"
"Rapelll jangan ngebut-ngebut. Lo mau bikin orkay kek gue cepat berpulang, ya?"
"Ih bella berisik! Matikan musiknyaa."
"Rapel lo kok lambat banget? Punya dendam apa lo sampai, lo giniin gue?"
"Kalian berdua diam! Gue selaku orang kaya yang cantik banget gak bisa dengar suara jelek kalian. Merusak kuping tau gak?!"
Bella dan rafael menghembuskan nafas kesal mendengarkan ocehan dian yang tak ada habisnya.
Dari peristiwa yang terjadi di warung mandeh, bella dan rafael selalu menjadi sasaran empuk kemarahan dian. Ya kayak manala,kan. Mau melawan,pun jelas tidak bisa. Apalagi sekarang, dian memaksa bella dan rafael untuk pergi ke rumahnya, jadinya bella dan rafael akan semakin lama kenak marah oleh dian, hufttt untung teman, untung sayang."Anjing banget si galang berani cium bibir gue! Ihhh bangsattt jijikk bangettt guaaaaa!" Dian melempar pintu mobil bmwnya secara kasar membuat bella dan rafael, menatap iba pada mobil ini. Untung kayaa jadinya bisa ngelakuin apa aja.
"Udah di sabar aja." Kalimat ini entah berapa ratus kali terucap dari bibir bella yang tak di respon dian.
Rafael menatap dian dengan tampang lemah, ia juga sakit hati tentunya melihat apa yang terjadi pada dian. Dia marah, tapi dia tidak bisa apa-apa selain menerima. Kalian paham,gak sih perasaan rafael sekarang?
"Udah ah, lo jelek kalau marah-marah terus."
Dian lansung menggampar mulut rafael dengan tangan mahalnya. Membuat rafael misuh-misuh kesal.
"Gue kaya! orang kaya gak mudah untuk jelek. Selagi punya uang. Glowing i'm coming. Emangnya kalian, udah jelek, gak skincare-an lagi. Ayok masuk! Di rumah gue banyak makanan. Kalian bebas makan apa aja." Dian menarik bella dan rafael sedikit keras. Jangan tanyakan bagaimana tampang bella dan rafael saat mendengar penuturan dian tadi. Kesal? Pasti! Tapi gak papa. Kan di kasih makan banyak-banyak di dalam mueheheh.
"Lo kok pintu gue ke bukak?" Bingung dian membuat rafael lansung maju ke depan. Siapa ini? Apakah maling?
"Yaallah jangan nakutin di. Bella takut kalau ada maling. Rumah gede banget. Kalau ada maling pasti banyak tempat persembunyiannya ni. Jadinya susah nangkep."
"Awas biar gue yang masuk duluan." Dengan jantannya rafael berjalan gagah ke depan dian. Dian menghela nafas muaknya. Ia lansung menarik kerah belakang seragam rafael membuat rafael tertarik ke belakang.
"Gak butuh! lagian kalau ada apa-apa biasanya gue yang lindungin kalian berdua. Gue anak silat yang udah sabuk hitam kalau kalian lupa betewe." sombongnya lagi membuat rafael cemberut. Sedangkan bella mengangguk setuju.
"Ntah rapel ni, sok-sok mau jadi pahlawan kesiangan ni pasti." todong bella membuat rafael menarik rambutnya pelan, Tanda kesal.
"Gak usah ngebacot! Ayok masuk, tetap di belakang gue!" perintah dian membuat bella dan rafael mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Untuk Bella
Teen FictionSequel of Ceo And Matahari! Don't copy my Story!!! FOLLOW SEBELUM MEMBACA!! BISA DI BACA SECARA TERPISAH 🔔🔔🔔 Kata orang, cinta pertama itu selamanya akan membekas dikisah seseorang! 🔔🔔🔔 Apa yang kalian pikirkan tentang lang...