Langit Untuk Bella

9. Langit marah

LEKAS MEMBAIK NEGARAKU💞

SPAM KOMENTT SMA VOTE BIAR AKU SEMANGATTT

IG： @diaanfitry

Hepiriding oll

Enjoy💞

“Bener kata orang, jatuh cinta sendirian itu gak enak.”

   -Rabella Queensha

🔔🔔🔔

“Bella ikut.”

"Enggak, apaansih lo. Minggir.” Bella tetap pada tempatnya. Menghambat jalan langit menuju suatu tempat tertentu.

"Jujur sama bella langit mau adu tinjukan？” Tudung bella membuat langit mengangguk.

"Awas gue udah telat.” Langit mendorong tubuh bella tapi bella memegang jaket kulit langit kuat membuat langit mendesah.
Perempuan gila ini benar benar menguji kesabarannya.

"Kasih bella alasan, kenapa langit suka ikut tinju liar？ padahal Langit udah kaya？”

"Emang kalau suka harus butuh alasan？” Tanya langit balik membuat bella tersenyum.

"Nah begitu juga bella. Kalau udah suka sama langit gak butuh alasan lagi.” Lalu bella terkekeh sendiri. Membuat langit menghela nafas panjangnya.

"Bella ikutya.”

“Udah malam gak boleh ikut.” Bella mengangguk sambil tersenyum.

"Yaudah hati-hatiya langitnya bella.” Bella segera berlari ke rumahnya. Langit menatap aneh punggung perempuan yang sudah menjauh itu. Tumben sekali ia melepas langit dengan mudah？ Biasanya kalau begini bakal banyak drama dulu. Langit menggeleng pelan Lalu ia segera melajukan motornya membelah kota jakarta.

🔔🔔🔔

Bella menatap takut gang sepi yang akan ia masuki. Ia menatap jam di pergelangan tangannya yang sudah menunjukan pukul sepuluh malam. Dengan kenekatan yang ia punya ,ia membawa bona masuk ke dalam gang itu. Perlahan bella menghentikan motornya di sebuah bangunan rumah tua  bertingkat dua sangat besar yang sepertinya sudah tidak di huni lagi. Terbukti dari cat yang memudar, banyaknya lumut yang tumbuh ditemboknya membuat bulu kuduk bella merinding.

Apalagi di sini sangat gelap hanya ada satu lampu warna merah sebagai penerang. Bella memarkirkan bona di depan pintu itu. Lalu dengan langkah ragu ia mulai membuka pintu rumah tua itu. Ya bella tadi mengikuti langit, dan bella melihat langit yang masuk ke dalam gang ini. Tidak salah lagi. Pasti langit ke sini karena hanya rumah ini satu-satunya rumah yang berada di dalam gang ini.

Dengan ragu bella membuka pintu rumah tua itu. Bella menatap takut dalam rumah itu. Rumah ini gelap, kotor dan benar-benar tak diurus terbukti dengan banyaknya kayu-kayu yang melintang membuat bella paham kalau rumah ini dipakai untuk berkelahi atau menculik orang misalnya.

Bella menelusuri rumah sepi yang terlihat angker itu lebih dalam. Bella memeluk dirinya sendiri karena merasakan hawa yang membuat bulu kuduknya merinding. 

“Aw！” Bella hampir saja terjatuh, karena tidak tahu ada sebuah kayu yang melintang di depannya.

Bella mengusap dadanya, Sayup-sayup bella mendengar suara teriakan. Bella merinding, bahkan dirinya hampir menangis sekarang. Apakah ia salah masuk？