15. Kantor polisi!

2K 140 320
                                    

HOLAA OLL, YUKK SPAMN BNYK2 BIAR AKU SEMANGATT NGETIIKNYA

ig: diaanfitry

Typonya sekelurahannniww

hepiriding oll,

Enjoy

🔔🔔🔔

Rafael segera masuk ke dalam mobil dian. Karena hari ini mereka memiliki rencana mengunjungi bella.

"Lama amat,sih!Buruannn lo yang nyetir.” Dian melempar kunci mobilnya pada rafael. Rafael menangkap dan segera menghidupkan mobilnya.

"Sabuk pengamannya sayang.“ Ujar rafael yang dihadiahi pelototan tajam dari dian.

"Yaampun di, kok lo garang amat sih. Heran gue!”  Rafael segera melajukan mobilnya.

"Serah guelah!” Sinis dian.

Rafael diam-diam melingkarkan tangannya di bahu dian yang langsung di tepis kasar oleh dian.

"AAPA PEGANG-PEGANG?!” ngamuk dian seperti setan keserupan.

"Di——dikit doang kok di!” Cicit rafael.

"Enggak ada enggak ada! Jangan tambah pusingin gue raf!Gue udah pusing mau labrak si zia. Tapi bella selalu larang gue. Mau gak mau gue terpaksa diam aja. Padahal niat gue baik. Gue kasian sama bella.” Rafael menatap dian salut.

Selama ini, dianlah yang selalu menjadi garda terdepan jika mereka dalam bahaya. Sekarang, rafael mendadak malu, karena selalu diam. Bukannya apa. Rafael hanya takut jikalau nanti dituntut atau merepotkan kedua orang tuanya. Soalnya rafael tidak memiliki banyak uang serta kekuasaan untuk menyogok pengacara jika ia di tuntut. Maklum ayah rafael hanya seorang wiraswasta yang berpenghasilan pas-pasan saja.

"Gue juga kasian sama bella. Tapi maafin gue ya di yang gak bisa bantuin kalian!” Dian menoleh menatap rafael yang seperti termenung.

Dian menepuk keras dashboard mobilnya. “Woi apaansih maaf-maafan sambil menung-menung gitu. Ingat lo lagi nyetir. Nyawa gue taruhannya!Emang lo mau nanti masuk penjara karena ngecelakain orang cantik dan kaya kayak gue!?” Teriak dian, rafael terkekeh pelan.

"Gue beneran mintak maaf. Selama ini lo selalu jadi paling depan buat lindungin kita. Seharusnya gue. Gue kan cowok. Tapi ada beberapa hal yang membuat gue hanya bisa diam. Walaupun sebenarnya gue pengen yang paling terdepan ngelindungin kalian.” Dian menyentuh bahu rafael.

"Gue tau. Dan gue gak butuh lo di depan. Gue aja. Gue masih mampu. Dan gue gak suka sahabat gue merendah gitu. Lo juga terbaik. Walaupun lo gak ngapa-ngapain tapi lo selalu nyuport kita. Lo selalu sabar sama kita. Lo selalu ada buat kita. Dan menurut gue itu udah cukup!”

Rafael menoleh ke arah dian. Ia sangat kaget dengan pernyataan dian yang barusan. Biasanya dian selalu menghinanya, tapi sekarang? Dian seakan mengakuinya. Rafael benar-benar kagum dengan perempuan satu ini. 

Dian mendelik kaget saat rafael yang menoleh padanya dalam waktu yang sangat lama.

“Woi awassss!”Teriak dian, rafael mendadak panik dan segera merem mendadak mobilnya. Dian terhempas ke depan, Dian menghela nafasnya, lalu mengangkat kepalanya menatap rafael tajam.

"Barusan gue bilang apa! Nyawa gue jadi Taru——” Ucapan dian terhenti saat rafael lansung memeluknya.

"Makasih, ini yang buat gue makin cinta sama lo. Pribadi kasar,lo hanya kedok untuk menutupi sifat baik,lo. Gue tau itu! Gue makin gak menemukan alasan menyesal cinta sama orang yang sekasar dan sejahat elo. Walaupun nanti kita gak bersatu, satu pinta gue sama lo di. Selalu berada di samping,gue ya.” Dian hanya terdiam, tak tahu berbuat apa. Pernyataan rafael barusan membuat dian bungkam.

Langit Untuk BellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang