18. Club

2.4K 160 442
                                    

HOLA OLL,

typo sekota pekanbaruu eww, go follow akun wttpdkuu,

ig: diaanfitry

yg nyuruh aku dauble up, boleh. tapi aku msh nunggu sesuatu ehehe.

MAAFIN KALAU KRG FEEL, AKU NGETINYA CEPET2 KRNA MAU DRAKOR HUHUU😭😭

buruann spammm koment sama votee ya oll

hepiriding oll

Enjoy💞

🔔🔔🔔

Sedari tadi langit hanya merenung, di belakang sekolah. Hanya tempat ini satu-satunya yang tak pernah dikunjungi siswa karena terkenal akan ke-angkerannya. Dua jam pun berlalu sangat cepat, membuat langit melewatkan jam pelajarannya.

Ia masih tidak menyangka kenapa ia bisa mencium bella? Memikirkan itu membuat langit pusing. Langit mengadah menatap langit. Ia berharap bisa tenang, tapi pikirannya hanya jatuh pada bella dan bibir bella yang amat manis. Sialan memikirkan itu membuat langit merasa candu dan ingin mencium bella lagi.

Langit mengusap wajahnya kasar. Ia harus bersikap biasa saja. Ia tidak boleh begini. Ini bukan dirinya sekali. Entah kenapa semua tentang bella akhir-akhir ini selalu membuatnya kepikiran.

Ia sangat merutuki tingkah spontannya yang mencium bella tadi hanya karena tak terima, bella menyesal mencintainya.

🔔🔔🔔

Bella mendapati rio yang berdiri di depan kelasnya. Ia melihat wajah rio yang membengkak. Tanpa bertanya, Bella menarik rio menuju uks, bella menyuruh rio untuk duduk dan segera mengambil obat-obatan.

Bella mengambil alkohol dan mengusapkannya pada kapas. Ia mulai meletakan itu pada luka rio secara perlahan membuat rio meringis.

“Bella, lo kenapa?” Tanya rio, tidak biasa bella terlihat murung. Bella hanya menggeleng pelan. Ia mengusap bagian bibir rio yang sedikit sobek, ingatan bella jatuh pada bibir langit yang juga ada luka sobekan, hanya sedikit. Tidak separah rio.
Apakah ia sudah mengobatinya?-batin bella, lalu menggeleng pelan untuk mengenyahkan segala pikirannya tentang langit.

"Maafin bella kak.” Lirih bella pelan, membuat rio menatapnya cemas. Rio memegang tangan bella yang ada di wajahnya.

"Enggak, ini bukan salah,lo. Ini salah gue. Berhenti buat nyalahin diri lo bella. Lo gak salah di sini.” Bella terisak pelan. Rio segera merengkuh tubuh bella ke dalam pelukannya.

"Apa benar bella murahan kak?” lirih bella, rio segera menggeleng.

"Enggak, lo gak murahan bella. Lo sangat berharga bagi gue. Gue jamin dia akan menyesal karena telah menyia-nyiakan orang secantik dan sebaik elo.”  Bella tak bisa berhenti bersyukur, kenapa ada orang yang sebaik rio?

"Bella sedih liat kakak jadi korban di sini gegara bella. Maafin bella.” Rio menggeleng pelan.

"Sekali lagi gue bilang, kalau Ini bukan salah,lo. Gue gak apa-apa. Gue cuma mau, berhenti salahin diri,lo.” Bella mengangguk, rio tersenyum.

"Kak apa bella harus lupain dia?” Tanya bella pelan, rio terdiam sebentar, lalu mengangguk cepat.

"Lupain kalau itu cuma bikin lo sakit.” Bella tambah terisak di pelukan rio.

"Tapi bella gak bisa kak, bella terlalu cinta.” Rio mengusap kepala bella pelan. Dalam hatinya, ia sangat tersakiti mendengar bella berkata begitu, ia tau kemana arah pembicaraan bella, Langit! Orang yang sekarang sangat di benci rio.

Langit Untuk BellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang