Langit Untuk Bella

24. Sekilas masa lalu

SPAMYA CANTIKKK
votenya jgn lpa,

Yg bkin aku malas nulis cerita itu, karenaaaaaaaa yg votenya gak sebanding dgn yg bacaaa. Misalkan yang bacaa 200 orang yg vote 100 orang. Aku masih maklum. Tapi ini oll, yang baca 300 orang yang vote cuma 46 orang huhuuuuu keselllll dedekkkkkk

Usahakan,ya gais votenya seimbangggg, krna secara tak lansung, koment sama vote itu adalah sumber semangat aku nulis ehehehe
jgn masokin ke atiyaa bagi kamuu2 yang bacaa tp gak mencett bintang, aku cuma nyindirr doang wkwkw

Mohon kerjasamaanya ya oll agar aku gak berpikir dua kli untuk update

ig： diaanfitry

Hepiriding oll,

Enjoy💞

Sekitar lebih sepuluh motor kebo berlalu memenuhi padatnya jalanan ibu kota Layaknya geng motor, membuat semua orang yang berada di jalan menatap kearah mereka karena sumber kebisingan yang mereka ciptakan. Tapi mereka bukan geng motor, melainkan pentolan SMA swasta the gavriel, Mereka berlalu dengan setelan serba hitam, memakai jaket hitam, serta kaca mata hitam yang bertengger di hidung mancung mereka.

Mereka menghentikan motornya pada tempat pemakaman umum jakarta, Mereka semua segera berjalan menuju nisan seseorang yang sudah enam bulan ini tak dikunjunginya. Mereka menghentikan kakinya pada tembok nisan yang tampak sedikit tak ter-urus dengan rumput-rumput kecil yang tumbuh di sekitarnya. Mereka melingkari nisan itu,

Langit membuka kacamatanya, mengisyaratkan mereka untuk segera membersihkannya. Mereka segera membersihkan hingga rumput-rumput kecil tadi sudah tak nampak lagi, setelahnya, galang menyentuh nama yang ada di papan pusara yang bertuliskan, zaki. Semuanya mendadak diam sambil menatap sendu pusara itu.

Langit segera memimpin doa untuk dikirimnya pada zaki agar tenang di alam sana.
Zaki adalah pentolan sekolah yang sangat alim. Dia sederhana, dia baik, dia pintar, tapi sayangnya dia harus kehilangan nyawa saat insiden mereka tawuran dengan geng andre sepulang sekolah setahun yang lalu.

Sejak insiden itulah, sekolah melarang keras mereka, untuk tak bermain bersama, dan siapa yang ketahuan tawuran di sekolah, akan segera di depak oleh sekolah tanpa ampun. Dan dipastikan setelah itu tidak akan ada yang mau menerima mereka.

Semenjak insiden itu jugalah perlahan mereka sangat terlihat jarang berkumpul di sekolah. Tapi di luarnya mereka masih sering bertemu hingga bertukar cerita tanpa orang-orang sadari.

Zaki adalah anak pertama yang memiliki tiga adik, ayahnya hanya seorang supir, membuatnya mau tak mau ikut menolong meringankan beban keluarga dengan cara bekerja pada malam harinya sebagai bertender di sebuah cafe yang tak jauh dari sekolahnya. Hampir tiap malam Komplotan mereka bertemu di cafe tempat zaki bekerja. Dengan begitu memudahkan zaki untuk bergabung juga.

Tidak hanya mereka saja yang kehilangan waktu itu, Keluarga zaki lebih sangat terpukul dengan kehilangan zaki, Dan itu membuat mereka bertambah menyesal karena tak bisa menjaga satu sama lain. Sejak saat itu, langit dan galang, selaku yang terdepan. Diam-diam setiap bulannya langit dan galang selalu menggalang dana untuk membantu keluarga zaki meringankan beban, lalu diberikannya pada adik zaki yang masih smp.

Sampai detik ini, mereka selalu berjanji akan menjaga serta melindungi keluarga zaki dari kejauhan, terutama adik-adiknya. Dan saat itu juga mereka akan selalu menjaga satu sama lain.

Ramah tanpa sadar sudah menitikkan air matanya melihat nama yang terbingkai indah di papan pusara.
"Bang jaki.” ujarnya sendu, ia rindu zaki anak alim. Tidak ada lagi zaki yang pintar, tidak ada lagi zaki yang pekerja keras, tidak ada lagi zaki yang baik hati.