25. Bogeman bella

2.1K 184 293
                                    

HALOO OLL, MOHON KERJASAMANYA OLL, JGN LPA JGA BUAT VOTE SMAA SPAMYAA

ig: diaanfitry

HEPIRIDING OLL

enjoy❤

"LANGIT KELUARR! BELLA MARAH SAMA LANGIT. LANGIT INGKAR JANJI SAMA BELLA. GAYANYA AJA BIKIN JANJI TAPI GAK BISA NEPATI HUH BUAYAA DARATTT! BENER KATA ORANG, SEMUA COWOK SAMA AJA!" teriak bella murka di depan pintu kamar mandi menunggu langit keluar. Bella mengepalkan tangannya kuat, tak sabar ingin menghabisi wajah langit.

"KELUAR GAK? BELLA MARAH SAMA LANGIT! LANGIT JAHAT!KELUARRRR?!!!" Bella tersenyum miring saat mendengar langkah derap kaki yang mendekat dari dalam. Bella mengangkat kepalan tangannya sejajar dengan mulut, lalu dihembusnya kepalan itu dengan nafas panasnya berharap bogemannya nanti bertambah panas alias terasa.

Brak!

BUGH!

"AAAA!" Teriak bella syok saat ia meniju sudut bibir langit yang sobek. Langit meringis pelan, ia mengusap ujung bibirnya yang mengeluarkan darah segar lagi. Lalu menatap bella tajam. Bella gemetaran, dalam hati ia merutuki tingkah bodohnya ini.

"Langit kenapa?" bella kaget saat melihat wajah langit yang babak belur. Bella yang akan menyentuhnya, di tepis kasar oleh tangan langit membuat bella melipat bibirnya.

"Lang--it, maafin bella, bella gak tau." bella gemetaran melihat tatapan tajam langit. Langit menghembuskan nafas panjangnya setelahnya berlalu ke arah lemari. Bella yang melihat itu susah payah ia menahan air matanya. Ia mengikuti langit dan berdiri di belakang langit yang mengambil baju di lemari.

Bella cemberut, ia menunduk memainkan jari tangannya sangat menyesal telah membogem langit.
"Maafin bella!" Bella menangis kejar di belakang langit, Langit masih tak menghiraukannya dan memilih mengganti bajunya yang basah terkena air waktu di toilet.

"Langit maafin bella. Bella memang salah!" teriak Bella menangis kencang. Ia diacuhkan lagi oleh langitnya. Susah payah ia mencari simpati langit, tapi dengan mudah ia menghancurkannya lagi. Bodoh!

Langit menghela nafas lelahnya, lalu membalikkan badannya ke arah bella. Dalam hati langit tersenyum melihat eskpresi bella, gemas!

Langit mengarahkan tangannya ke pipi bella, lalu diunyel-unyelnya seperti layaknya plastisin. Bella menghentikan tangisannya, ia menatap langit yang bertingkah spontan. Kenapa akhir-akhir ini langit selalu menyentuh pipinya?

"Jangan mulai,ya. Gue capek!"

"Langit kenapa?" tanya bella dengan nada kekhawatiran yang kental. Langit menggeleng pelan, ia tersenyum tipis,

"Udah cakep, imut, bikin perasaan gue repot aja."

Bella mengerjap pelan, "Eh apa tadi?" tanya bella tak fokus. Langit menggeleng pelan, lalu segera melangkah menuju kasur.
Bella tak bisa diam saja..Ia harus memastikan ucapan langit tadi, Bella menarik lengan langit membuat langit meringis.

"Gak usah sok lemah. Ulang gak?" perintah bella kesal. Langit tak menghiraukan, ia lebih memilih membaringkan tubuhnya di kasur sambil menutup matanya. Hari ini tubuhnya seakan remuk. Ia ingin beristirahat saja.

Bibir bella terlipat ke bawah, "Langit! ulangg! Atau bella bakal nangis kenceng lagi?" ancamnya, berusaha menahan rasa pedulinya untuk mengobati langit.

"Nangis aja." pelan namun tegas membuat mata bella berkaca-kaca. Langit benar-benar tak peduli padanya!
Bella menangis sekencang-kencangnya. Rupanya langit benar-benar menantangnya.

Langit Untuk BellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang