1. Langitnya bella

2.6K 144 165
                                    

Hola yukuyuu, jgn lpa vote sama spam koment eii biar aku cpt updatenyaaaaa

Typonya sekotapekanbaruueww

Ayok folow ig author dan akun wttpdnya juga,ya. Tenanggg geratisss kok oll
ig: @diaanfitry

Hepiriding oll

Enjoy

🔔🔔🔔

Diacuhkan, Dianggap tidak ada, Ditolak, ditinggalkan, memang sakit. Tapi kita bisa apa selain menerima dengan lapang dada?”

        -Rabella Queensha-

🔔🔔🔔

Seorang cowok dengan postur tubuh tegap dan tinggi memakirkan motor besarnya ditempat parkiran sekolah. Setelahnya, ia menyampirkan tasnya dibahu kanan dan tak lupa untuk menyumpal kedua telinganya dengan headset. Dia Rilangit Gavriel Williams. Sosok pendiam yang sangat pintar. Dia sering disebut sebagai otaknya sekolah. Pendiam namun mematikan.

“Aaa itu kak langit kok tambah keren aja,sih?”

“Sumpahya, kok tambah ganteng banget,sih? Mau mimisan.”

“Dedek ga kuat, halalin dedek buangg.“

“Itu manusia kapan ga tampan,sih heran”

”Tolong, itu si sultan,kok makin bening aja,sih?”

"Pengen gue culik, terus gue masukin ke kamar!”

Begitulah kira-kira teriakan para fans langit saat melihatnya. Langit sedikitpun tidak menghiraukan teriakan mereka. Justru langit dengan santainya berjalan tanpa menatap mereka yang memujinya.

Langit memasuki kelasnya yang berada di lantai dua, bertepatan dengan bunyi bell sekolah, tanda masuk.  Di sana sudah ada luman dan ramah yang duduk di depan mejanya.

"Wihh, liattt!! Artis kita udah datang nih. Baru habis liburan ke canada dia woi!“ Teriak ramah heboh, membuat semua orang di kelas menatap pada langit. Langit hanya menggeleng pelan, ia berjalan menuju kursinya lalu meletakan tasnya diatas meja.

“We bro, wasaaapppp ha."
Langit hanya mengangguk, tanpa menjawab dan bertos ria dengan luman.

ramah juga tak mau kalah, ia mendekat dan bertos ria dengan gaya andalannya.
“Bella mana?” Tanya ramah membuat langit mengerutkan keningnya.

“Lo ngapain nanyain dia?” tanya langit tak suka.

“Kangen berantem gue sama dia, udah lama enggaknya.” ramah cengengesan sendiri. “Heran aja, biasanya di mana ada elo. tuh cewek juga ada.” Sambungnya.

"Berhenti ngomongin dia!“ ujar langit dingin.

“Wihh si sultan marah!” Celetuk ramah seenaknya. Langit tak membalas dan mulai memainkan ponselnya.

“Liat deh langit, Tambah cakep aja.” Seru luman sambil memperhatikan penampilan langit dari atas sampai bawah. Dari sepatu, tas, jam tangan dan hoodienya. Bermerek semua gila, gila, gila!
"Aura orkaynya keliatan banget,ya kan ram?” Sambungya.

“Ck, apasih,lo man. Ga usah segitunya kali!” ucap langit kurang suka membuat luman cengengesan saja.

"Lo jujur sama gue man. Gue juga orkay, apa aura gue juga keliatan sama kayak langit?” Tanya ramah SOK serius, Luman menatap ramah intens, membuat ramah tak sabar mendengar jawabannya.

“Enggak,” Seru luman.

"Enggak salah lagi?”

"Engga sama sekali la,Bodoh. Yakali sama! Aura langit beda. Dia dateng aja bisa terang dunia. Kalau Aura,lo lebih ke kismin, Gelap, berkabut hahah!” Luman terkekeh setelahnya.
Ramah yang tak terima,pun lansung menonyor lengan luman pelan. Ramahpun lansung mendekat, dan mendudukan dirinya di kursi milik luman, yang memang semeja dengan langit.

Langit Untuk BellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang