36. Sepenggal kisah masa lalu

2.5K 193 253
                                    

HOLA OLL

yuk spam koment sama voteee

ig: diaanfitry

Enjoy❤

Seminggu sudah berlalu tanpa langit. Bella seperti kehilangan arah dalam hidupnya. Makan tak enak, tidur tak nyenyak, hati tak enak. Semuanya terasa hambar. Sudah seminggu ini jua bella tak berani menghubunginya. Cuma bisa melihat tulisan online di bawah profil langit Tanpa bisa berkata.

Ia terlalu takut, jika nanti langit menganggapnya pengganggu, menyusahkan. Ia tidak mau lagi langit beranggapan begitu.

Rafael dan dian yang sedang berdiri di ujung pintu kamar mendesah berat saat menatap bella yang termenung di kasurnya. Sekarang hari-harinya hanya di isi dengan menungan. Dian tak bisa lagi begini. Dian dan rafael sudah berusaha menghibur bella, membawanya ke pantai, ke mall. Tapi hasilnya nihil!Bella masih diam seperti tak ada nyawa.

Ia segera mendekat, di angkatnya dagu bella dengan kasar membuat bella terkaget.

“LO NGERTI APA SOAL CINTA HA? LO PIKIR CINTA ITU BAHAGIA AJA?! KENAPA WAKTU NGEJAR DIA LO SELALU PENUH DENGAN KEPERCAYAAN DIRI! TAPI KENAPA DI SAAT DIA NOLAK LO, LO MALAH KEHILANGAN DIRI! KENAPA BELLA?” Teriak dian muak. bella menggeleng lalu menunduk lagi. Membuat dian emosi.

“LUPAIN LANGIT SIALAN ITU! DIA BAHKAN UDAH NGERUSAK WAKTU GUE BUAT BAHAGIAIN KALIAN!” bella mendongak, balas menatap dian tajam.

“Dian gak tau apa-apa. Dan langit bukan sialan. Jangan bilang begitu.” belanya lirih membuat dian tertawa smirk.

Dian menunjuk kepala bella dengan emosi yang menggebu-gebu. “SEBENARNYA KEPALA LO ISINYA APA HA? LO MASIH BELA ORANG YANG BAHKAN NATAP LO AJA DIA GAK MAU?! GAK SALAH KALAU LANGIT BILANG LO GAK ADA HARGA DIRI BELLA!” Air Mata bella mengenang di pelupuk matanya. Ucapan dian seakan menusuk Ulu hatinya.

“LO GAK MALU HA? SEHARUSNYA LO SADAR DIRI BELLA. DIA BUKAN TERBAIK UNTUK LO. DAN PLEASE BERHENTI JADI MURAHAN HANYA KARENA LO CINTA SAMA DIA!”

“Diann!” Tegur rafael saat bella sudah mulai tersedat.
Rafael mendekat, berusaha memisahkan mereka. Ia takut, persahabatannya yang sudah di bangun saat masih duduk di bangku sd. Malah terpecah hanya karena urusan cinta. Apalagi bella keras kepala, dian juga sangat keras kepala. Bella dan dian itu sama-sama keras. Tapi bella dalam mode yang lembutnya dan dian dalam mode yang kerasnya.

“GUE TAU LO BODOH BELL! TAPI CUKUP OTAKKLO AJA YANG BODOH! LOGIKA SAMA HATI LO JANGAN!” Teriaknya murka.

Bella menatap dian berusaha menahan tangisannya.
“Dian gak tau rasanya cinta sama orang. Selama ini dian hanya bisa menghakimi tanpa bisa merasakannya.” Dian menghela nafas gemasnya berusaha sabar menghadapi bella.
Rafael yang melihat itu, mulai panik. Dian sepertinya sangat marah besar pada bella.

Dian menarik kasar wajah bella. “OTAK LO DIPAKAI BELLA! MEMANG YA CINTA ITU MEMBUTAKAN LOGIKA! GUE PAHAM. TANPA LO TAU GUE PERNAH JATUH CINTA. CUMAN GUE BUKAN ELO, YANG SETIAP DITATAP DIA LO LANSUNG CERITA!LANSUNG BERBUNGA-BUNGA! GUE ENGGAK! ENGGAK TERLIHAT BUKAN BERARTI TIDAK ADA!” Murkanya, membuat bibir bella melengkung ke bawah. Bella benar-benar tertusuk oleh perkataan dian. Selama ini dian memang tampak santai seperti tak ada beban. Bukan seperti dirinya yang selalu menceritakan atau mengeluh hidupnya pada dian. Benar kata dian. Dia sangat bodoh. Karena dirinya, ia hampir merusak persahabatan yang di bangun sejak dulu. Bella sangat merasa bersalah sekarang.

“GUE HARAP LO NGERTI BELLA. GUE BENCI BANGET PERILAKU LO YANG GINI! HIDUP LO MEMANG MENYEDIHKAN, TAPI BISA GAK SIH LO BERUSAHA TEGAR HA?” Dian sangat muak saat bella hanya diam sambil menatap lantai kosong. Ia segera menarik kepala bella kemudian menampar pipi bella kasar. Ia mau bella sadar sekarang.

Langit Untuk BellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang