1k koment besok aku up lagiiii. Hihihi
Mbb aku bru up krna pket aku gk ada. Ini susah mati mintak hospot. Misqueennya akoh 😭😭
Yuk spammm oll, votenya jg jgn lpa ya zheyenggg
Ig: diaanfitry
Enjoy❤
Langit mengulum senyum saat mendapati bella yang datang dengan langkah kaki ogah-ogahan dengan wajah yang cemberut, menuju ke arahnya. Tidak ada raut ramah dari wajahnya, namun justru raut tersebut makin membuat langit semakin gemas.
"Sini dekatan!"
Bella mendelik, dengan bibir cemberut parah. "Ngapain?"
Satu alis langit terangkat mendengar ucapan bella barusan. Rupanya roda memang selalu berputar. "Itu kata-kata gue, ngapain lo pake?"
Bella menghela nafas panjangnya. "Kalau cuma mau bahas itu, mending bella pergi! Gak penting banget!" bella segera membalikkan badannya membuat langit buru-buru menarik tangan bella lalu menyudutkannya di samping lemari perpus.
"Lo kenapa kayak gini?"
"Bukannya ini yang langit mau?" balas bella tak mau kalah membuat langit geram.
"Gue gak suka lo kayak gini!" Tegasnya menatap mata bella. Ia menarik selembar tisu yang memang sengaja di belinya dari kantin sebelum menuju perpus.
"Ini." Langit menyentuh bibir bella dengan jari telunjuknya, setelahnya mengusap bibir itu dengan tisu basah membuat bella hampir berteriak. Bella segera mendorong langit hingga langit sedikit mundur, memberinya sedikit ruang.
"Apa-apaansih! Langit gak berhak larang bella!" Tajamnya membalas tatapan langit.
Langit tak menghiraukan ucapan bella barusan. Matanya malahan meniti wajah bella yang memang sengaja di hias dari ia pergi sekolah tadi.
"Sejak kapan lo pakai pewarna merah kayak gitu ha? Dan ini!" Langit mendekat, mengusap lagi alis bella membuat bella hampir menangis.
Dari pagi tadi tangan langit tidak tahan melihat bella yang datang dengan pewarna bibir yang merona serta alis. Itu bahkan menambah kesan mempesona dari seorang bella. Dan langit tidak mau orang lain juga terpesona pada bellanya."Langit hentikan!" Nada bella berubah menjadi bergetar, membuat langit tersadar dengan apa yang dilakukannya. Langit menatap bella yang sedang berkaca-kaca.
"Maaf, gue hanya gak mau lo jadi pusat perhatian." Menyesal langit, bella terkekeh lemah mendengarkannya.
Bella menepuk dada langit tanda emosi. "Kemaren situ kemana aja ha? Udah lah gak usah urusin hidup bella lagi. Bella gak mau lagi! Berhenti buat bikin bella kayak dulu lagi. Karena percuma aja. Bella gak akan baper!"
Langit menatap bella intens. "Lo yakin gak akan baper sama gue?"
Bella melipat bibirnya. Setelahnya senyuman miring keluar dari bibirnya.
"Baper sama langit? Suatu hal yang benar-benar gak akan mungkin terjadi untuk sekarang."
Langit tersenyum miring, "Cuma sekarang,kan? Berarti masih ada kesempatan untuk besok? Lusa?"
Brengsek, langit terlalu pintar untuk di lawan. "Udahlah bella pergi. Awas!" Nadanya mulai tidak enak di dengar.
"Lo yakin gak akan baper sama gue?"
"Gak usah kayak cewek, deh. Ingat kita itu cuma teta---"
Ucapan bella terpotong saat langit memeluknya erat. "Langit lepas!" geram bella. Langit terkekeh. Semakin mengeratkan pelukannya pada bella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Untuk Bella
Teen FictionSequel of Ceo And Matahari! Don't copy my Story!!! FOLLOW SEBELUM MEMBACA!! BISA DI BACA SECARA TERPISAH 🔔🔔🔔 Kata orang, cinta pertama itu selamanya akan membekas dikisah seseorang! 🔔🔔🔔 Apa yang kalian pikirkan tentang lang...